Arkeolog Ungkap Alasan Bangsa Mesir Melakukan Mumifikasi Buaya Sungai Nil

Selasa, 09 Maret 2021 - 11:51 WIB
loading...
Arkeolog Ungkap Alasan...
Orang Mesir Kuno memuja buaya Nil seperti dewa dengan membalsem dan memasuki daun papirus ke dalam buaya yang sudah mati. Foto/dok
A A A
KAIRO - Orang Mesir Kuno memuja buaya Nil seperti salah satu dewa dengan membalsem dan memasuki daun papirus ke dalam buaya yang sudah mati. Para ahli percaya ritual tersebut untuk menenangkan dewa buaya dan membantu arkeolog mengungkapkan detail luar biasa tentang kehidupan sehari-hari di Mesir kuno.

Saat ini, para arkeolog memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang buaya dalam sejarah Mesir, berkat penemuan tak terduga yang dibuat lebih dari 100 tahun yang lalu. Mumi buaya sendiri ditemukan pada akhir abad ke-19 di kota kuno Tebtunis - Tell Umm el-Baragat, Mesir. (Baca: Dibeli Secara Obral, Mangkuk China Ini Ternyata Barang Antik yang Sangat Langka)

Ekspedisi tahun 1899 yang dipimpin oleh Arthur Hunt dan Bernard Grenfell dengan dana dari dermawan Universitas California Phoebe A. Hearst menemukan sisa-sisa ratusan mumi buaya di Tebtunis. Namun temuan ini tidak membuat ekspedisi itu senang.

Rita Lucarelli, seorang profesor Egyptology di UC Berkley mengatakan, pada titik tertentu, seorang pekerja sangat frustrasi dia selalu menemukan mumi buaya. "Ketika dia membuangnya, mumi itu pecah dan terungkap bahwa itu berisi papirus," katanya seperti dikutip Express.co.uk .

Profesor Lucarelli mengatakan, setelah para arkeolog menliti buaya itu, mereka menemukan ketertarikan pada papirus yang digunakan untuk memenuhi tubuh mumi buaya.

Beberapa mumi buaya tersebut masih dipajang di Hearst Museum of Anthropology di University of California. Museum ini adalah rumah bagi lebih dari 17.000 artefak dari seluruh Mesir, termasuk 19 mumi buaya dan bagiannya. (Baca juga: Angkatan Luar Angkasa AS Luncurkan Roket Pertama untuk Pelajari Ionosfer Bumi)

Menurut Profesor Lucarelli, buaya yang bersembunyi di sepanjang tepi rawa Sungai Nil merupakan bahaya yang selalu ada bagi penduduk Mesir. "Buaya dipandang sebagai hewan yang sangat kuat. Ia bisa hidup di bumi dan di air. Ia bisa menyerang dengan sangat cepat. Ia sangat kuat dan juga tidak dapat diprediksi," katanya.

Karena statusnya tersebut, buaya sering kali diberikan sebagai persembahan kepada dewa-dewa Mesir. Sedangkan dewa buaya mereka menamakannya Sobek. Dewa Buaya Sobek yang digambarkan memiliki tubuh manusia dan kepala buaya, diyakini mengendalikan banjir musiman di Sungai Nil.

Orang Mesir kuno mengandalkan banjir Sungai Nil untuk menjaga ladang dan tanaman mereka tetap subur. Dan pemujaan Sobek sangat penting di Tebtunis, sebuah kuil dalam dedikasinya dibangun di pusat kota. "Jadi, karena mereka sangat berbahaya dan ditakuti, saya pikir, hampir ada kebutuhan untuk melihat mereka sebagai dewa dan menenangkan mereka," katanya. (Baca juga: Detik-detik Gunung Es Raksasa A74 Memisahkan Diri dari Antartika)

Masyarakat Mesir kuno memiliki kuil untuk dewa buaya, membawa persembahan adalah cara untuk menghormati karakter agresif hewan-hewan ini dan, secara teoritis, menggunakan kekuatan ini untuk kebaikan umat manusia. "Selain itu, buaya sangat subur, jadi mereka juga menjadi simbol kesuburan."

Para pendeta Mesir akan membalsem binatang itu, dengan hati-hati membungkusnya dengan kain linen yang sama dengan yang digunakan manusia. Untuk menjaga bentuknya, buaya-buaya itu dijejali papirus yang telah ditimpa sebelumnya.

Papirus ini, menurut Andrew Hogan dari Pusat Papirus Tebtunis di Perpustakaan Bancroft di Berkeley mengungkapkan detail luar biasa tentang orang-orang Mesir. Mereka menuliskan teks ini termasuk karya sastra serta dokumen sehari-hari, seperti surat, wasiat, petisi, dan kontrak di atas papirus.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan [atung Djoser
Kitab Kuno Petunjuk...
Kitab Kuno Petunjuk Orang Mati Menuju Keabadian Ditemukan di Mesir
Struktur Piramida Berusia...
Struktur Piramida Berusia 2.200 Tahun Ditemukan di Gurun Yudea
Benarkah Ada Kota Mewah...
Benarkah Ada Kota Mewah di Bawah Piramida? Berikut Penjelasannya
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
Makam Firaun Asli Ditemukan...
Makam Firaun Asli Ditemukan setelah Dicari Selama 100 tahun Lebih
Perban Pembungkus Mumi...
Perban Pembungkus Mumi Firaun Dibuka untuk Pertama Kalinya, Begini Kondisi Jenazahnya
Sudut Piramida Giza...
Sudut Piramida Giza yang Tak Bisa Dilihat dengan Mata Manusia
Potongan Keju Tertua...
Potongan Keju Tertua di Dunia Ditemukan pada Mumi China
Rekomendasi
Rekor! Mohamed Salah...
Rekor! Mohamed Salah Tembus 5 Besar Top Skor Liga Inggris Sepanjang Masa
Dzulqadah, Asal-usul...
Dzulqa'dah, Asal-usul dan Penamaannya sebagai Bulan Haram
Ketum FSP-RTMM Dorong...
Ketum FSP-RTMM Dorong Gaungkan Lagi Gerakan Cinta Produk Indonesia
Berita Terkini
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
9 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
12 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
13 jam yang lalu
Tema PlayStation Klasik...
Tema PlayStation Klasik Kini Bisa Dipakai di PS5
13 jam yang lalu
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
16 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
20 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mesir Tidak...
Ini Alasan Mesir Tidak Membantu Rafah Padahal Berbatasan Langsung
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved