Ilmuwan: Antibodi Varian Afrika Selatan 'Hajar' Virus COVID dari Mutasi Lain

Minggu, 07 Maret 2021 - 10:15 WIB
loading...
Ilmuwan: Antibodi Varian...
Antibodi dari pasien yang sembuh dari COVID varian Afrika Selatan bisa melawan virus Corona baru dari mutasi lain. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JOHANNESBURG - Penelitian oleh para ilmuwan Afrika Selatan menunjukkan antibodi yang dipicu oleh paparan dominan varian virus Corona di negara itu dapat mencegah infeksi COVID-19 oleh mutasi lain .

Para ilmuwan yang terlibat di dalamnya mengungkapkan temuannya itu, pertengahan pekan kemarin. Temuan dalam studi laboratorium menawarkan harapan bahwa vaksin COVID-19 berdasarkan varian 501Y.V2 yang pertama kali diidentifikasi akhir tahun lalu dapat melindungi dari berbagai varian yang beredar di berbagai belahan dunia.

Varian yang lebih menular mendorong gelombang kedua infeksi di Afrika Selatan yang mencapai puncaknya pada Januari. Varian ini diyakini telah menyebar ke banyak negara lain di Afrika dan benua lain.

“Kami menggunakan plasma ... dari orang-orang yang terinfeksi dalam gelombang terbaru ini dengan 501Y.V2 dan kami menggunakannya untuk melawan virus gelombang pertama, ... apa yang kami temukan adalah bahwa itu dapat menetralkan, oke tidak sebaik itu dapat menetralkan dirinya sendiri tetapi tidak buruk sama sekali," ungkap Alex Sigal dari Institut Penelitian Kesehatan Afrika, seperti dikutip Reuters.

Sigal, mengatakan, vaksin yang dirancang dengan varian 501Y.V2 mungkin melindungi silang dari varian lain. Hal ini memberi Anda gambaran bagaimana masalah varian ini dapat dipecahkan.

Penny Moore, seorang profesor di National Institute for Communicable Diseases, mengatakan, respons antibodi dari varian 501Y.V2 hanya berkurang tiga kali lipat terhadap virus gelombang pertama. Sedangkan respons dari virus gelombang pertama berkurang sembilan kali lipat dibandingkan 501Y.V2.

"Bukan karena antibodi yang dipicu oleh 501Y.V2 entah bagaimana ajaib, ada penurunan, ... tapi tidak seperti antibodi yang dipicu oleh varian aslinya, mereka tampaknya memiliki keluasan yang lebih besar," katanya lagi.

Salim Abdool Karim, penasihat pemerintah tertinggi untuk COVID-19, mengatakan, produsen vaksin besar termasuk Pfizer, AstraZeneca dan Johnson & Johnson sudah membuat vaksin berdasarkan varian 501Y.V2. "Moderna telah mengadaptasi bidikannya dan memasukkannya ke dalam studi manusia," tambahnya.

Dia memperkirakan pada akhir tahun 2021 sebagian besar produsen vaksin akan menyesuaikan suntikan mereka. "Bukan karena mereka secara khusus mengkhawatirkan virus yang datang dari Afrika Selatan ... tetapi karena mutasi kunci pada 501Y.V2 sebenarnya juga ada di banyak varian lainnya," klaim Salim.

Afrika Selatan sejauh ini mencatat infeksi dan kematian COVID-19 terbanyak di benua Afrika. Negara ini memiliki 1,5 juta kasus dan lebih dari 50.000 kematian hingga saat ini.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Negara Asia Berinovasi dalam Teknologi Medis
Waspada! Omicron XXB...
Waspada! Omicron XXB Berpotensi Picu Gelombang Infeksi Baru di Indonesia
WHO Umumkan Kematian...
WHO Umumkan Kematian Akibat Covid-19 Kembali Meningkat di Seluruh Dunia
Bisa Meledak, WHO Minta...
Bisa Meledak, WHO Minta Indonesia Tidak Sepelekan Mutasi BA.4 dan BA.5
5 Negara Penghasil Vaksin...
5 Negara Penghasil Vaksin Covid-19
Riset AS Sebut Perlindungan...
Riset AS Sebut Perlindungan Vaksin Covid-19 Akan Menurun Setelah 6 Bulan
China Akui Pakai Kandungan...
China Akui Pakai Kandungan Berbeda untuk Vaksin Booster
Cegah COVID-19, Enovid...
Cegah COVID-19, Enovid Nose Sanitizer Siap Masuk ke Indonesia
Bangun Imunitas, Tinder...
Bangun Imunitas, Tinder Kenalkan Sentra Vaksin Dalam Aplikasi
Rekomendasi
Kapolri Pimpin Sertijab...
Kapolri Pimpin Sertijab 23 Pejabat Polri termasuk 10 Kapolda
Saksikan Besok Malam...
Saksikan Besok Malam Tabligh Akbar Nikmatnya Ramadan Live di Purwakarta! Bersama David Chalik, Ustadz Amir Faisol, Drive, Hani Hanafiah dan Bintang Tamu Ternama Lainnya, Pukul 21.00 WIB di iNews
Respons Kejagung Soal...
Respons Kejagung Soal Pengaduan Jampidsus ke KPK Dinilai Arogan
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
7 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
8 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
8 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
8 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
8 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
12 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Kasus Covid-19...
Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, Salah Satunya Mutasi Virus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved