Teliti Sisa Gunung Es A68A, Ilmuwan Kerahkan Drone di Atlantik Selatan

Selasa, 16 Februari 2021 - 08:31 WIB
loading...
Teliti Sisa Gunung Es...
Beberapa pecahan gunung es A68A di laut Atlantik Selatan. Foto/BBC
A A A
LONDON - Menggunakan drone bawah laut, ilmuwan Inggris meneliti sisa-sisa dari gunung es terbesar di dunia untuk mengetahui dampaknya terhadap lingkungan. Gunung es yang teridentifikasi sebagai A68A yang sebelumnya memiliki luas seperempat negara Wales kini terpecah dan menjauh dari Antartika ke Atlantik Selatan.

Kapal penelitian RRS James Cook mengerahkan drone bawah laut untuk mengukur salinitas air laut, suhu, dan klorofil yang dekat dengan es. Informasi ini dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana pecahan besar gunung es ini memengaruhi kehidupan laut sekitarnya. (Baca: Ilmuwan Temukan Mineral Mars Terpendam di Dalam Es Antartika)

Teliti Sisa Gunung Es A68A, Ilmuwan Kerahkan Drone di Atlantik Selatan


"Kami telah mengembangkan aplikasi web terkemuka di dunia untuk mengemudikan dan mengelola data dari robot laut jarak jauh," kata Maaten Furlong, dari National Oceanography Center (NOC) seperti dikutip BBC.

Drone ini menggunakan data satelit untuk membantu mengendalikannya dari manapun. Dalam penelitian ini, NOC bekerja sama denan Survei Antartika Inggris untuk penggunaan drone ini.

Tim gabungan bertujuan untuk menempatkan drone kedua di air pada hari Senin. Namun, James Cook harus berhati-hati karena drone ini tidak dirancang untuk membentur bongkahan es yang tersebar di sekitar A68A. (Baca juga: Wombat Satu-satunya Mahluk Bumi yang kotorannya Berbentuk Kotak, Kok Bisa!)

Saat ini bongkahan es raksasa itu telah berada di sekitar pulau Atlantik Selatan di Georgia Selatan. Kini A68A menjadi surga bagi penguin yang tak terhitung jumlahnya, anjing laut dan mengundang semakin banyak paus besar.

Para peneliti ingin memahami seberapa besar massa es dapat memengaruhi produktivitas perairan di luar Wilayah Seberang Laut Inggris.

Teliti Sisa Gunung Es A68A, Ilmuwan Kerahkan Drone di Atlantik Selatan


Di satu sisi, gunung es bisa menjadi positif karena mereka membubarkan puing-puing batuan yang terangkat di Antartika yang kemudian menyuburkan lautan.

Di sisi lain, lempengan es besar ini juga bisa merugikan lingkungan sekitar karena dapat menghalangi akses predator ke mangsa, atau dengan membuang begitu banyak air lelehan segar sehingga mengganggu beberapa proses normal dalam jaring makanan laut. (Baca juga: Dalam Setahun, Teripang di Australia Membuang Kotoran Setara 5 Menara Eiffel)

Ketika pertama kali terpecah dari lapisan es Antartika sekitar pertengahan 2017, es di A68A meliputi area seluas sekitar 5.800 km persegi atau kira-kira seperempat ukuran Wales. Kini dalam beberapa minggu terakhir, A68A hanya berukuran kurang dari 800 km persegi.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perusahaan Listrik SCE...
Perusahaan Listrik SCE Dituduh Jadi Pemicu Kebakaran Hebat di Los Angeles
Panas Matahari Bisa...
Panas Matahari Bisa Mempengaruhi Aktivitas Gempa Bumi
Ribuan Kuda Liar Digunakan...
Ribuan Kuda Liar Digunakan Australia untuk Menjaga Alam
Fenomena Gelombang Ombak...
Fenomena Gelombang Ombak Laut Berbentuk Kotak Terjadi di Turki
Benua Australia dan...
Benua Australia dan Asia Diklaim Ilmuwan Bakal Bertabrakan
Pantai Lancashire Berubah...
Pantai Lancashire Berubah Warna Jadi Ungu dari Biru
Ilmuwan Ungkap Peningkatkan...
Ilmuwan Ungkap Peningkatkan Titik Panas yang Akan Picu Kebakaran di Asia Tenggara
Laos Akan Sulap Gunung...
Laos Akan Sulap Gunung Berapi Tidak Aktif Jadi Wahana Bermain
Mengapa Ikan Kiamat...
Mengapa Ikan Kiamat Dikaitkan dengan Bencana Alam, Ini Jawaban Ilmiahnya
Rekomendasi
Mutasi Polri, Kombes...
Mutasi Polri, Kombes Latif Usman Jadi Wakapolda Jateng, Komarudin Jabat Dirlantas Polda Metro
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Krakatau Steel dan Pindad...
Krakatau Steel dan Pindad Perkuat Sinergi untuk Kemandirian Industri Pertahanan
Berita Terkini
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
4 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
5 jam yang lalu
Ikan Berkepala Gumpalan...
Ikan Berkepala Gumpalan Ditemukan di Antara 27 Spesies Baru di Peru
8 jam yang lalu
Nokia Gagal Melakukan...
Nokia Gagal Melakukan Panggilan Telepon Pertama di Bulan
10 jam yang lalu
Susu Kecoa Diklaim Peneliti...
Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi dari Sapi
11 jam yang lalu
Ilmuwan Ungkap Penyebab...
Ilmuwan Ungkap Penyebab Utama Runtuhnya Kerajaan Romawi
15 jam yang lalu
Infografis
Kehebatan Drone Warmate...
Kehebatan Drone Warmate yang Dilirik Korea Selatan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved