Ilmuwan Mengingatkan Akan Ada Wabah yang Lebih Buruk dari Virus Corona

Kamis, 11 Februari 2021 - 11:44 WIB
loading...
Ilmuwan Mengingatkan...
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan mengingatkan bahwa sesuatu yang sama buruk atau bahkan lebih buruk dari virus corona mungkin akan terjadi setelah wabah SARS-CoV-2 ini berakhir.

Jauh sebelum kasus pertama Covid-19 dilaporkan dan bahaya SARS-CoV-2 diketahui, para ilmuwan menyadari wabah mematikan dari sesuatu yang tidak diketahui dapat terjadi sewaktu-waktu. Tidak siapnya manusia untuk menghadapi wabah tersebut dapat menyebabkan korban meninggal begitu banyak. (Baca: Johnson&Johnson Ungkap Ketakutan Pembuat Vaksin Soal Mutasi Virus Corona)

Diterbitkan di Jurnal Nature, para ilmuwan dari Scripps Research di San Diego, California, berpendapat bahwa pemerintah dan sektor swasta perlu mulai berinvestasi dari sekarang dalam penelitian dan pengembangan antibodi penetralisir secara luas agar menghasilkan protein pelindung yang efektif melawan berbagai varian virus.

“Antibodi semacam itu dapat digunakan sebagai obat lini pertama untuk mencegah atau mengobati virus dalam keluarga tertentu, termasuk garis keturunan atau varian baru yang belum muncul,” kata Dennis Burton dan Eric Topol seperti dilansir Sciencealert.

Secara efektif, para peneliti menekankan penanganan Covid-19 lebih mudah. Karena protein lonjakan SARS-CoV-2 dari molekuler partikel virus yang membuat rancangan vaksin lebih mudah. (Baca juga: Ungkap Misteri Kehidupan di Planet Merah, Ilmuwan Selidiki Bukan Masr Phobos)

Namun, yang akan datang mungkin tidak seberuntung itu. "Patogen berikutnya yang muncul mungkin kurang akomodatif," katanya.

Sebuah vaksin bisa memakan waktu lebih lama untuk dibuat. Bahkan SARS-CoV-2 bisa menjadi lebih bermasalah untuk vaksin, karena munculnya varian baru.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan vaksin pan-virus, yang dirancang dengan antibodi penetralisir luas yang secara individual dapat menargetkan virus prioritas, termasuk kemungkinan varian SARS-CoV-2, HIV, subtipe influenza, Ebola, MER, dan lainnya.

Meskipun mengisolasi antibodi ini tidak mudah dan membutuhkan banyak waktu dan uang untuk melakukannya. Namun pengeluarannya lebih kecil jika harus mengatasi ketika virus itu sudah merajalela. (Baca juga: UEA Rayakan Kemennagan Perlombaan ke Mars)

Para peneliti memperkirakan untuk mencapai uji coba fase I, investasi per virus mungkin mencapai US$ 100 juta hingga us$ 200 juta selama beberapa tahun. Ini lebih murah dibandingkan dengan triliunan dolar kerusakan yang diakibatkan oleh pandemi seperti Covid-19 .

"Tidak seperti program reaktif yang beraksi saat patogen baru muncul, proposal kami memiliki tujuan yang dapat dijelaskan sekarang dan proyek yang dapat segera dimulai dalam skala besar," jelasnya.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
Profil Ignaz Semmelweis,...
Profil Ignaz Semmelweis, Dokter yang Dianggap Gila karena Menyarankan Cuci Tangan bagi Tenaga Medis
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
iPhone Sudah Ada Sejak...
iPhone Sudah Ada Sejak Tahun 1937? Ilmuwan Temukan Fakta Ini
Spesies Siput Baru Ditemukan...
Spesies Siput Baru Ditemukan di Gua Terbesar di Dunia
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Rekomendasi
Zelensky Temui Pangeran...
Zelensky Temui Pangeran Mohammed bin Salman saat Ukraina Kewalahan Hadapi Rusia
Biaya Pendaftaran SNBT...
Biaya Pendaftaran SNBT 2025 dan Cara Pembayaran di Bank Mandiri
DPR Minta Pengangkatan...
DPR Minta Pengangkatan CPNS dan PPPK secara Bertahap Biar Tak Gaduh
Berita Terkini
Diyakini Lokasi Harta...
Diyakini Lokasi Harta Karun, Ratusan Warga Berbondong-bodong Gali Tempat Ini
3 jam yang lalu
Norwegia Gunakan Robot...
Norwegia Gunakan Robot sebagai Asisten Rumah Tangga
6 jam yang lalu
Membongkar Kisah Bahtera...
Membongkar Kisah Bahtera Nuh: Antara Iman dan Nalar
11 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Rahasia...
Ilmuwan Temukan Rahasia Anti Macet dari Semut: Solusi Mobil Otonom!
12 jam yang lalu
3 Penyebab Hipotermia...
3 Penyebab Hipotermia di Gunung seperti yang Dialami Pendaki Carstensz Rombongan Fiersa Besari
16 jam yang lalu
5 Manfaat Puasa Secara...
5 Manfaat Puasa Secara Ilmiah, Penting Dipahami!
17 jam yang lalu
Infografis
Panglima Militer Israel:...
Panglima Militer Israel: Tentara yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Banyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved