Huawei Disikat, China Siapkan Aksi Balas Dendam ke Apple dan Qualcomm
loading...
A
A
A
BEIJING - Pekan ini adalah tepat satu tahun Huawei dihukum dari rantai pasokan AS oleh Administrasi Donald Trump . Kini Pemerintah AS telah mengubah aturan yang akan mengakibatkan ketidakmampuan Huawei untuk menerima chip yang paling kuat tanpa izin AS. (Baca juga: Ganggu Suplai Chipset Kirin, Donald Trump Ingin Habisi Huawei )
Di bawah aturan baru, pembangunan chip di seluruh dunia -seperti TSMC- perlu mendapatkan izin dari AS untuk mengirimkan chip ke Huawei, anak perusahaan serta afiliasinya.
Ini bisa menjadi pukulan besar bagi Huawei karena menempatkan masa depannya di tangan Donald Trump. Satu-satunya cara Huawei dapat menerima chip untuk perangkat canggihnya adalah jika Trump menyetujuinya. Namun, AS akan mengizinkan "musuhnya" itu menerima chip yang sudah dalam produksi selambat-lambatnya 120 hari dari kemarin.
TSMC Bakal Kehilangan Pendapatan USD5 Miliar
Pemerintah China tak mau berpangku tangan. Mereka dilaporkan menyiapkan aksi balas dendam terhadap perusahaan-perusahaan AS yang bergantung pada pasokan atau beroperasi di China.
Menurut sebuah sumber yang dikutip oleh Global Times, negara itu siap untuk menggunakan serangkaian "tindakan pencegahan" termasuk penciptaan "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan" yang akan mengakibatkan pembatasan ditempatkan pada perusahaan AS, termasuk Apple. Perusahaan Amerika lainnya yang disebut-sebut sebagai tujuan balas dendam adalah Qualcomm, Cisco, dan Boeing.
Untuk diketahui, Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Pemerintah Komunis China. Global Times bukan sumber resmi pemerintah, tetapi diyakini merupakan perwakilan sikap China.
He Weiwen, seorang mantan pejabat senior perdagangan dan anggota Dewan Eksekutif Masyarakat China untuk Studi Organisasi Perdagangan Dunia, mengatakan kepada Global Times, China harus menerapkan langkah-langkah penanggulangan sejauh AS tidak berani meminta satu mil setelah diberi inci.
"China harus melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap perusahaan AS yang relevan dan membiarkan mereka merasakan sakitnya," katanya seperti dilansir Phone Arena dari Global Times.
Pembalasan apa pun terhadap perusahaan teknologi AS yang mengakibatkan produknya dilarang di China dapat memaksa perusahaan-perusahaan Amerika mengambil pukulan finansial besar. Selama kuartal kedua fiskal, 14,8% dari pendapatan Apple berasal dari China. Dan banyak dari produsen telepon domestik China menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon dan modemnya, sehingga Pemerintah China perlu berhati-hati. Namun, beberapa produsen handphone Cina sudah bekerja pada chipset-nya sendiri.
"China akan meluncurkan putaran penyelidikan tanpa akhir pada perusahaan-perusahaan itu, seperti pedang yang menggantung di atas kepala mereka. Itu akan mengurangi kepercayaan investor dan memeras pendapatan mereka di pasar China," kata orang dalam pemerintahan China yang tak mau disebutkan namnya.
Di bawah aturan baru, pembangunan chip di seluruh dunia -seperti TSMC- perlu mendapatkan izin dari AS untuk mengirimkan chip ke Huawei, anak perusahaan serta afiliasinya.
Ini bisa menjadi pukulan besar bagi Huawei karena menempatkan masa depannya di tangan Donald Trump. Satu-satunya cara Huawei dapat menerima chip untuk perangkat canggihnya adalah jika Trump menyetujuinya. Namun, AS akan mengizinkan "musuhnya" itu menerima chip yang sudah dalam produksi selambat-lambatnya 120 hari dari kemarin.
TSMC Bakal Kehilangan Pendapatan USD5 Miliar
Pemerintah China tak mau berpangku tangan. Mereka dilaporkan menyiapkan aksi balas dendam terhadap perusahaan-perusahaan AS yang bergantung pada pasokan atau beroperasi di China.
Menurut sebuah sumber yang dikutip oleh Global Times, negara itu siap untuk menggunakan serangkaian "tindakan pencegahan" termasuk penciptaan "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan" yang akan mengakibatkan pembatasan ditempatkan pada perusahaan AS, termasuk Apple. Perusahaan Amerika lainnya yang disebut-sebut sebagai tujuan balas dendam adalah Qualcomm, Cisco, dan Boeing.
Untuk diketahui, Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Pemerintah Komunis China. Global Times bukan sumber resmi pemerintah, tetapi diyakini merupakan perwakilan sikap China.
He Weiwen, seorang mantan pejabat senior perdagangan dan anggota Dewan Eksekutif Masyarakat China untuk Studi Organisasi Perdagangan Dunia, mengatakan kepada Global Times, China harus menerapkan langkah-langkah penanggulangan sejauh AS tidak berani meminta satu mil setelah diberi inci.
"China harus melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap perusahaan AS yang relevan dan membiarkan mereka merasakan sakitnya," katanya seperti dilansir Phone Arena dari Global Times.
Pembalasan apa pun terhadap perusahaan teknologi AS yang mengakibatkan produknya dilarang di China dapat memaksa perusahaan-perusahaan Amerika mengambil pukulan finansial besar. Selama kuartal kedua fiskal, 14,8% dari pendapatan Apple berasal dari China. Dan banyak dari produsen telepon domestik China menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon dan modemnya, sehingga Pemerintah China perlu berhati-hati. Namun, beberapa produsen handphone Cina sudah bekerja pada chipset-nya sendiri.
"China akan meluncurkan putaran penyelidikan tanpa akhir pada perusahaan-perusahaan itu, seperti pedang yang menggantung di atas kepala mereka. Itu akan mengurangi kepercayaan investor dan memeras pendapatan mereka di pasar China," kata orang dalam pemerintahan China yang tak mau disebutkan namnya.