Ganggu Suplai Chipset Kirin, Donald Trump Ingin Habisi Huawei

Sabtu, 16 Mei 2020 - 15:38 WIB
loading...
Ganggu Suplai Chipset...
Presiden AS ingin menghabisi raksasa teknologi China dengan melarang perusahaan asing pengguna teknologi Amerika memasok chip Kirin. Foto/ist
A A A
SHENZHEN - Hubungan AS dan China kian memanas di tengah isu COVID-19 . Departemen Perdagangan AS mengubah aturan ekspornya untuk memotong jalur pasokan dari chipset internal Huawei Kirin . (Baca juga: Huawei Kenalkan MeeTime, Aplikasi Video Call Tahan Segala Medan )

"Secara strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS tertentu," lapor Reuters seperti dikutip laman Giz China.

Tahun lalu, Departemen Perdagangan AS menempatkan Huawei pada daftar entitas yang disebut, ini secara efektif melarang perusahaan AS menjual perangkat keras dan lunaknya ke Huawei. Larangan pun diperpanjang hingga 2021.

Hari ini, segalanya menjadi lebih buruk karena Sekretaris Perdagangan mengatakan, Huawei selama dapat memperoleh teknologi AS dengan membeli dari produsen asing yang menggunakannya. Ini adalah cara pabrikan ponsel nomor satu di China itu menghindari larangan Administrasi Trump.

Setelah aturan baru berlaku, perusahaan asing ini akan memerlukan lisensi dari AS sebelum dapat memasok chip ke Huawei dan afiliasinya -ini berlaku untuk perusahaan yang menggunakan peralatan pembuat chip dari AS.

Regulasi baru ini jelas menargetkan Huawei, tapi juga akan sangat memengaruhi TSMC, yang menghasilkan sebagian besar chip HiSilicon di pabriknya. Chip ini berakhir di ponsel Huawei dan Honor, serta peralatan telekomunikasi Huawei lainnya.

Pembuat chipset asal Taiwan saat ini sedang berbicara dengan pengacara untuk melihat bagaimana aturan baru akan memengaruhinya. Berita ini datang hanya sehari setelah mengumumkan kesepakatan USD12 miliar untuk membuka pabrik "pengecoran" 5 nm di Arizona, AS. Namun masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kesepakatan itu akan terpengaruh.

Bukan hanya TSMC yang terjebak dalam perang AS-China itu, total ada 114 afiliasi Huawei telah masuk daftar hitam karena masalah keamanan nasional.

China sendiri sudah mengancam menggelar aksi pembalasan, termasuk penyelidikan dan kemungkinan pembatasan pada Apple, Cisco, dan Qualcomm, yang bergantung pada pabrik-pabrik di China. Keputusan itu juga bisa berimbas pada penunda pembelian pesawat Boeing.

Perusahaan-perusahaan ini mungkin menghadapi masalah di dua sisi, karena Presiden AS, Donald Trump mengancam akan mengenakan pajak pada perusahaan yang memproduksi produk mereka di luar negeri, khususnya Apple.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1067 seconds (0.1#10.140)