Privacy di WhatsApp Terampas, Pengguna Baru Telegram Naik 25 Juta
loading...

ilustrasi logo Telegram. FOTO/ IST
A
A
A
JAKARTA - Dominasi WhatsApp perlahan mulai tergerus oleh para pesaingnya, akibat pembarian aturan privasi yang dikeluarkan perusahaan pada pekan lalu. Alhasil, Telegram sebagai salah satu penantang mendapat keuntungan.
CEO Telegram, Pavel Durov, mengatakan, Telegram telah mendapatkan 25 juta pengguna baru hanya dalam waktu 72 jam terakhir. Padahal, rata-rata pengguna baru Telegram pada 2020 hanya 1,5 juta per hari.
Baca Juga: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Selain itu, melansir dari Android Police, Rabu (13/1/2021), Telegram juga berhasil melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan. Dari total 25 juta pengguna baru Telegram itu, 38% di antaranya berasal dari Asia, 27% dari Eropa, dan 21% dari Amerika Latin.
![Privacy di WhatsApp Terampas, Pengguna Baru Telegram Naik 25 Juta]()
Sementara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, menyumbang 8% dari total pengguna baru itu.
Awal tahun 2021 memang sepertinya tidak berpihak ke pada WhatsApp. Sensor Tower melaporkan, bahwa pengguna WhatsApp turun 11% pada pekan pertama di 2021, dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Penurunan itu ditenggarai karena aturan privasi baru WhatsApp yang baru-baru ini diluncurkan. Aturan tersebut menuai banyak kritik, karena berhubungan dengan privasi data penggunanya.
Baca juga: Diserang Kiri-Kanan, Akhirnya WhatsApp Angkat Bicara
Selain itu, saat merilis aturan barunya, aplikasi pesan di bawah naungan Facebook itu juga seakan memaksa pengguna untuk menyetujui aturan tersebut.
CEO Telegram, Pavel Durov, mengatakan, Telegram telah mendapatkan 25 juta pengguna baru hanya dalam waktu 72 jam terakhir. Padahal, rata-rata pengguna baru Telegram pada 2020 hanya 1,5 juta per hari.
Baca Juga: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Selain itu, melansir dari Android Police, Rabu (13/1/2021), Telegram juga berhasil melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan. Dari total 25 juta pengguna baru Telegram itu, 38% di antaranya berasal dari Asia, 27% dari Eropa, dan 21% dari Amerika Latin.

Sementara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, menyumbang 8% dari total pengguna baru itu.
Awal tahun 2021 memang sepertinya tidak berpihak ke pada WhatsApp. Sensor Tower melaporkan, bahwa pengguna WhatsApp turun 11% pada pekan pertama di 2021, dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Publik Kritik WhatsApp Habis-habisan, Komisi I DPR Malah Bilang Begini
Penurunan itu ditenggarai karena aturan privasi baru WhatsApp yang baru-baru ini diluncurkan. Aturan tersebut menuai banyak kritik, karena berhubungan dengan privasi data penggunanya.
Baca juga: Diserang Kiri-Kanan, Akhirnya WhatsApp Angkat Bicara
Selain itu, saat merilis aturan barunya, aplikasi pesan di bawah naungan Facebook itu juga seakan memaksa pengguna untuk menyetujui aturan tersebut.
(wbs)