Naik 28%, App Store Raup Pendapatan Rp911 Triliun Sepanjang 2020
loading...
A
A
A
CUPERTINO - Pendapatan App Store berhasil meningkat hingga 28% dari 2019 ke 2020. Sepanjang tahun lalu, toko aplikasi milik Apple itu catatkan pendapatan hingga USD64 miliar atau setara Rp911 triliun.
Sedangkan 2019 pendapatannya USD50 miliar atau Rp709,8 triliun. (Baca juga : Fakta, Volkswagen Golf Mobil Paling Laris di Eropa Tahun Lalu )
Jika dibandingkan 2018 ke 2019, peningkatan pendapatan App Store hanya 3,1%. Meski belum diketahui pasti penyebab melonjaknya hal tersebut, tetapi diduga ada imbas dari pandemi Covid-19. (Baca juga : Porsche Rayakan Kiprah 50 Tahun Mobil Listrik Penjelajah Bulan )
Meski banyak industri yang lesu sepanjang pandemik, tetapi di layanan seperti App Store malah banyak diakses oleh orang, untuk menghilangkan kejenuhan selama berada di rumah.
Selama pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun, mayoritas warga Bumi terpaksa menjalani sebagian besar aktivitasnya di rumah, demi memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Melansir dari The Verge, Selasa (12/1/2021), di luar faktor tersebut, Apple mengakui bahwa App Store merupakan layanan miliknya yang memiliki pertumbuhan paling cepat dibandingkan layanan lainnya.
Tetapi di sisi lain, raupan keuntungan App Store juga dirasa wajar, karena Apple menarik upeti hingga 30% dari setiap keuntungan aplikasi yang ada di App Store.
Angka yang sangat tinggi dan menuai banyak protes. Apple akhirnya memberikan toleransi kepada pengembang yang memiliki pendapatan di bawah USD1 juta per tahun, dengan penarikan pajak sekitar 15% saja.
Sedangkan 2019 pendapatannya USD50 miliar atau Rp709,8 triliun. (Baca juga : Fakta, Volkswagen Golf Mobil Paling Laris di Eropa Tahun Lalu )
Jika dibandingkan 2018 ke 2019, peningkatan pendapatan App Store hanya 3,1%. Meski belum diketahui pasti penyebab melonjaknya hal tersebut, tetapi diduga ada imbas dari pandemi Covid-19. (Baca juga : Porsche Rayakan Kiprah 50 Tahun Mobil Listrik Penjelajah Bulan )
Meski banyak industri yang lesu sepanjang pandemik, tetapi di layanan seperti App Store malah banyak diakses oleh orang, untuk menghilangkan kejenuhan selama berada di rumah.
Selama pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun, mayoritas warga Bumi terpaksa menjalani sebagian besar aktivitasnya di rumah, demi memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Melansir dari The Verge, Selasa (12/1/2021), di luar faktor tersebut, Apple mengakui bahwa App Store merupakan layanan miliknya yang memiliki pertumbuhan paling cepat dibandingkan layanan lainnya.
Tetapi di sisi lain, raupan keuntungan App Store juga dirasa wajar, karena Apple menarik upeti hingga 30% dari setiap keuntungan aplikasi yang ada di App Store.
Angka yang sangat tinggi dan menuai banyak protes. Apple akhirnya memberikan toleransi kepada pengembang yang memiliki pendapatan di bawah USD1 juta per tahun, dengan penarikan pajak sekitar 15% saja.
(wbs)