Xiaomi: Lawan Gaya Hidup Rebahan Sedentary Lifestyle dengan Mi Watch!
loading...

Xiaomi meninggalkan gaya hidup sedentary atau kurang bergerak bersama perangkat AIoT yang diperkenalkan yakni Mi Watch dan Mi Watch Lite.
A
A
A
JAKARTA - Sedentary lifestyle atau gaya hidup kurang gerak adalah salah satu gaya hidup yang semakin berkembang sejak pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Sophia Hage, SpKO. BACA JUGA: Komparasi Flagship Terjangkau: Mi 10T Pro vs Galaxy S20+ vs Oppo Find X2
Menurut Sophia, sedentary lifestyle ditandai dengan berkurangnya aktivitas fisik seseorang akibat bekerja dari rumah (WFH) atau belajar dari rumah (SFH) karena menghabiskan sebagian besar waktu dengan berdiam menghadap layar, duduk, dan berbaring.
Sebuah penelitian dari The Chinese University of Hongkong yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada Agustus 2020 mengamati perilaku sedentary selama pandemi padahal gaya hidup ini rentan dengan sejumlah masalah kesehatan.
Meski belum ada penelitian secara khusus mengenai perkembangan sedentary lifestyle selama pandemi di Indonesia, kecenderungannya sudah terlihat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 2018.
Disebutkan dalam riset tersebut bahwa 33,5% masyarakat Indonesia kurang beraktivitas fisik, angka yang kemungkinan bakal meningkat selama pandemi.
Sedentary lifestyle memiliki dampak kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh mulai dari obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis hingga berpengaruh pada kesehatan mental. Siapapun memiliki risiko terjebak ke dalam sedentary lifestyle, bahkan yang muda sekalipun. Kabar baiknya, kita dapat mengurangi hal ini dengan aktif bergerak serta berolahraga,“ kata Sophia.
Cara Menghindari Sedentary lifestyle
![Xiaomi: Lawan Gaya Hidup Rebahan Sedentary Lifestyle dengan Mi Watch!]()
Sophia melanjutkan, hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sedentary lifestyle adalah tetap aktif bergerak meskipun seharian berada di dalam rumah. Beberapa aktivitas seperti peregangan secara berkala setiap 2 atau 3 jam, membereskan rumah, perbanyak jalan kaki, dan mengurangi waktu duduk atau rebahan akan menjadi pelengkap dari olahraga teratur yang dilakukan. Pengguna juga dapat menggunakan teknologi seperti smartwatch untuk memantau pola dan durasi aktivitas fisik harian.
Head of PR Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia mengatakan, kehadiran Mi Watch dan Mi Watch Lite di Indonesia adalah perwujudan komitmen Xiaomi untuk membantu masyarakat Indonesia dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup melalui teknologi. Melalui Mi Watch dan Mi Watch Lite, Xiaomi mengajak masyarakat untuk dapat mengimbangi gaya hidup aktifnya dengan tidak lupa melakukan cukup aktivitas fisik agar tak terjebak dalam sedentary lifestyle.
Mi Watch dan Mi Watch Lite yang diperkenalkan pada 8 Desember 2020 lalu merupakan perangkat AIoT dengan fitur untuk memantau kebugaran badan, mengukur aktivitas olahraga, dan menyodorkan informasi penting dari kondisi fisik pengguna seperti denyut jantung, siklus tidur, dan tingkat stres sekaligus pengingat untuk bergerak. Keduanya memiliki desain yang premium, serta daya tahan berikut daya pakai yang bisa mengimbangi aktivitas fisik dari penggunanya.
Mi Watch mampu mencatat 117 jenis latihan olahraga sementara Mi Watch Lite dengan 11 latihan olahraga, dua perangkat ini bisa dipergunakan di bawah air hingga kedalaman 50 meter sehingga bisa tetap dikenakan sambil berenang atau arung jeram. Beberapa indikator fisik yang bisa dibaca oleh Mi Watch adalah kadar oksigen dalam darah, siklus tidur, dan latihan pernafasan.
Menurut Sophia, sedentary lifestyle ditandai dengan berkurangnya aktivitas fisik seseorang akibat bekerja dari rumah (WFH) atau belajar dari rumah (SFH) karena menghabiskan sebagian besar waktu dengan berdiam menghadap layar, duduk, dan berbaring.
Sebuah penelitian dari The Chinese University of Hongkong yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada Agustus 2020 mengamati perilaku sedentary selama pandemi padahal gaya hidup ini rentan dengan sejumlah masalah kesehatan.
Meski belum ada penelitian secara khusus mengenai perkembangan sedentary lifestyle selama pandemi di Indonesia, kecenderungannya sudah terlihat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 2018.
Disebutkan dalam riset tersebut bahwa 33,5% masyarakat Indonesia kurang beraktivitas fisik, angka yang kemungkinan bakal meningkat selama pandemi.
Sedentary lifestyle memiliki dampak kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh mulai dari obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis hingga berpengaruh pada kesehatan mental. Siapapun memiliki risiko terjebak ke dalam sedentary lifestyle, bahkan yang muda sekalipun. Kabar baiknya, kita dapat mengurangi hal ini dengan aktif bergerak serta berolahraga,“ kata Sophia.
Cara Menghindari Sedentary lifestyle

Sophia melanjutkan, hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sedentary lifestyle adalah tetap aktif bergerak meskipun seharian berada di dalam rumah. Beberapa aktivitas seperti peregangan secara berkala setiap 2 atau 3 jam, membereskan rumah, perbanyak jalan kaki, dan mengurangi waktu duduk atau rebahan akan menjadi pelengkap dari olahraga teratur yang dilakukan. Pengguna juga dapat menggunakan teknologi seperti smartwatch untuk memantau pola dan durasi aktivitas fisik harian.
Head of PR Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia mengatakan, kehadiran Mi Watch dan Mi Watch Lite di Indonesia adalah perwujudan komitmen Xiaomi untuk membantu masyarakat Indonesia dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup melalui teknologi. Melalui Mi Watch dan Mi Watch Lite, Xiaomi mengajak masyarakat untuk dapat mengimbangi gaya hidup aktifnya dengan tidak lupa melakukan cukup aktivitas fisik agar tak terjebak dalam sedentary lifestyle.
Mi Watch dan Mi Watch Lite yang diperkenalkan pada 8 Desember 2020 lalu merupakan perangkat AIoT dengan fitur untuk memantau kebugaran badan, mengukur aktivitas olahraga, dan menyodorkan informasi penting dari kondisi fisik pengguna seperti denyut jantung, siklus tidur, dan tingkat stres sekaligus pengingat untuk bergerak. Keduanya memiliki desain yang premium, serta daya tahan berikut daya pakai yang bisa mengimbangi aktivitas fisik dari penggunanya.
Mi Watch mampu mencatat 117 jenis latihan olahraga sementara Mi Watch Lite dengan 11 latihan olahraga, dua perangkat ini bisa dipergunakan di bawah air hingga kedalaman 50 meter sehingga bisa tetap dikenakan sambil berenang atau arung jeram. Beberapa indikator fisik yang bisa dibaca oleh Mi Watch adalah kadar oksigen dalam darah, siklus tidur, dan latihan pernafasan.