Kaspersky: 3 dari 10 Orang Asia Pasifik Punya Akun Medsos Anonim

Selasa, 08 Desember 2020 - 19:21 WIB
loading...
Kaspersky: 3 dari 10 Orang Asia Pasifik Punya Akun Medsos Anonim
Survei Kaspersky menyebut, dengan menggunakan akun anonim individu bisa memanfaatkan kebebasan berbicara sambil melakukan aktivitas lainnya.
A A A
JAKARTA - Kaspersky merilis survei terbaru mengenai pengguna akun anonim di Asia Pasifik (APAC). Survei perusahaan keamanan global ini menyatakan lebih dari 3 dari 10 orang memiliki akun media sosial tanpa nama asli, foto dan informasi identitas pribadi. Baca Juga: Digital Reputation
Platform yang paling banyak digunakan oleh pengguna yang ingin menjaga identitasnya adalah Facebook (70%), YouTube (37%), Instagram (33%), dan Twitter (25%).

Meskipun mungkin tidak terdengar seperti hal yang umum, penggunaan profil tanpa nama dan wajah memiliki dua persepsi.

Dari hasil survei Kaspersky , dengan menggunakan akun anonim, memungkinkan individu untuk memanfaatkan kebebasan berbicara tetapi pada saat yang sama juga untuk melakukan aktivitas lainnya.

Persentase yang dikuantifikasi adalah hampir setengah (49%) dari yang disurvei menyatakan bahwa mereka menggunakan akun anonim untuk memanfaatkan kebebasan berbicara tanpa memengaruhi reputasi mereka, sementara 48% ingin mencurahkan kepentingan dan minat rahasia mereka tanpa diketahui oleh sesama teman atau kolega.

Lebih dari seperempat (34%) juga menggunakan akun anonim untuk menentang argumen seseorang atau berita online tanpa menggunakan identitas asli.

Walaupun survei juga menunjukkan 30% orang menggunakan akun media sosial anonim untuk aktivitas yang cukup tidak berbahaya seperti berbagi informasi tentang kesukaan dan artis favorit mereka, dan 22% juga terlibat dalam stalking online.

BACA JUGA: Oppo Reno5 Gunakan Kamera 64 MP dengan Kecerdasan Buatan

Hanya sebagian kecil (3%) yang melaporkan menggunakan akun anonim untuk menangkis email spam dari akun asli, menghindari doxing, berfungsi sebagai alternatif untuk tujuan lain seperti bermain game, dan mencegah pihak eksternal memiliki akses ke akun email asli mereka.

Kaspersky: 3 dari 10 Orang Asia Pasifik Punya Akun Medsos Anonim

Inti dari temuan ini adalah bahwa konsumen di Asia Pasifik kini semakin menyadari reputasi yang mereka bangun secara online dan pentingnya reputasi tersebut bagi kehidupan nyata mereka.

Atas alasan tersebut, maka tidak mengherankan jika 49% responden akan mengecek akun media sosial suatu merek atau perusahaan sebelum membeli barang atau jasanya.

Satu hal yang perlu diperhatikan untuk bisnis adalah lebih dari setengah (51%) responden survei menggarisbawahi pentingnya reputasi online perusahaan.

Hampir 5 dari 10 (48%) menyatakan bahwa mereka menghindari perusahaan yang terlibat dalam insiden atau telah menerima liputan berita negatif secara online.

Selain itu, 38% juga berhenti menggunakan produk perusahaan atau merek setelah terlibat dalam semacam krisis online. Hampir separuh (41%) juga mengungkapkan bahwa reputasi endorser merek turut memengaruhi pandangan mereka terhadap merek tersebut.

Ketika ditanyai mengenai transparansi merek di halaman online perusahaan, 50% pengguna di Asia Pasifik berpendapat bahwa perusahaan tidak boleh menghapus komentar negatif di akun media sosial mereka.

General Manager Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan, survei terbaru ini mengonfirmasi bahwa konsumen sekarang meminta pertanggung jawaban perusahaan atas reputasi online mereka, cara yang sama seperti individu menentukan skor kredit seseorang melalui prilaku media sosial, untuk menyaring kemampuan kerja seseorang, dan bahkan untuk menolak atau menyetujui permintaan visa seseorang.

"Dengan dampak ke dunia nyata ini, kita harus mempelajari tindakan penyeimbangan yang baik antara privasi dan keamanan demi mengamankan reputasi digital kita yang semakin krusial,” ujar Tiong dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/12)
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)