Sampel Asteroid Ryugu Menjawab Kebenaran Tata Surya dari Induk yang Sama
loading...

Tim MASCam di belakang kamera penjelajah MASCOT mengidentifikasi dua jenis batu di Ryugu. Tipe 1 adalah batu besar berbentuk tidak beraturan dengan permukaan kusut, seperti kembang kol. Tipe 2 sedikit lebih cerah, dengan tepi yang tajam, serta permukaan h
A
A
A
TOKYO - Untuk kedua kalinya, manusia telah berhasil membawa sampel asteroid ke Bumi melalui misi ruang angkasa tanpa astronot. Baru-baru ini, pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Jepang mendarat di Woomera, Adelaide, Australia Selatan.
Pesawat berupa kapsul kecil ini yang membawa potongan-potongan murni asteroid yang dekat dengan Bumi, Asteroid Ryugu . Sampel tersebut diambil jutaan mil dari Bumi oleh misi Hayabusa2 Jepang, yang mempelajari Ryugu dengan lebar 900 meter dalam rentang waktu Juni 2018-November 2019. (Baca juga: Perubahan Orbit, Asteroid Apophis Jadi Ancaman Nyata Bumi )
Pendahulu Hayabusa2 adalah kapsul pertama yang membawa pulang sampel batuan luar angkasa. Pesawat mengirimkan potongan-potongan asteroid berbatu Itokawa pada 2010. Tapi Hayabusa -bahasa Jepang untuk elang peregrine- mengembalikan kurang dari 1 miligram material. Sedangkan Hayabusa2 diperkirakan melebihi 100 mg (0,0035 ons), dan sampelnya berasal dari jenis asteroid yang sangat berbeda -batuan antariksa primitif "tipe-C" yang kaya akan air dan senyawa organik yang mengandung karbon.
"Materi yang membentuk Bumi, lautan, dan kehidupannya ada di awan primordial tempat terbentuknya tata surya kita. Di awal tata surya, materi ini bersentuhan dan mampu berinteraksi secara kimiawi dalam objek induk yang sama," tulis pejabat Badan Eksplorasi (JAXA) dalam ikhtisar Hayabusa2, seperti dikutip Space.com.
"Interaksi ini dipertahankan hingga hari ini di benda primitif (asteroid tipe C). Jadi mengembalikan sampel dari benda ini untuk analisis akan menjelaskan asal-usul dan evolusi tata surya dan blok bangunan kehidupan," katanya lagi.
Pesawat berupa kapsul kecil ini yang membawa potongan-potongan murni asteroid yang dekat dengan Bumi, Asteroid Ryugu . Sampel tersebut diambil jutaan mil dari Bumi oleh misi Hayabusa2 Jepang, yang mempelajari Ryugu dengan lebar 900 meter dalam rentang waktu Juni 2018-November 2019. (Baca juga: Perubahan Orbit, Asteroid Apophis Jadi Ancaman Nyata Bumi )
Pendahulu Hayabusa2 adalah kapsul pertama yang membawa pulang sampel batuan luar angkasa. Pesawat mengirimkan potongan-potongan asteroid berbatu Itokawa pada 2010. Tapi Hayabusa -bahasa Jepang untuk elang peregrine- mengembalikan kurang dari 1 miligram material. Sedangkan Hayabusa2 diperkirakan melebihi 100 mg (0,0035 ons), dan sampelnya berasal dari jenis asteroid yang sangat berbeda -batuan antariksa primitif "tipe-C" yang kaya akan air dan senyawa organik yang mengandung karbon.
"Materi yang membentuk Bumi, lautan, dan kehidupannya ada di awan primordial tempat terbentuknya tata surya kita. Di awal tata surya, materi ini bersentuhan dan mampu berinteraksi secara kimiawi dalam objek induk yang sama," tulis pejabat Badan Eksplorasi (JAXA) dalam ikhtisar Hayabusa2, seperti dikutip Space.com.
"Interaksi ini dipertahankan hingga hari ini di benda primitif (asteroid tipe C). Jadi mengembalikan sampel dari benda ini untuk analisis akan menjelaskan asal-usul dan evolusi tata surya dan blok bangunan kehidupan," katanya lagi.
Lihat Juga :