VIMANAMAIL Deteksi Metamorfosis Spam yang Semakin Menakutkan

Jum'at, 13 November 2020 - 11:25 WIB
loading...
VIMANAMAIL Deteksi Metamorfosis...
Ilustrasi kode Soam yang berevolusi. FOTO/ Ist
A A A
JAKARTA - Narasi kejahatan siber global selalu sama, mengeksploitasi kelemahan mendasar pada layanan email dengan merekayasa email sehingga terbaca sempurna seolah benar seperti layaknya dikirim oleh pengirim sesungguhnya. Siapa saja bisa tertipu karena begitu canggihnya (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
kejahatan email generasi terbaru ini.

Banyak yang berpendapat bahwa kejahatan email adalah masalah non-teknis dan untuk menghadapinya dibutuhkan pelatihan dan edukasi. Pendapat
tersebut tentu saja tidak salah, tetapi bukan berarti tidak ada teknologi untuk mengatasi bahaya email, terutama serangan email yang disempurnakan. (Baca juga: Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei )

VIMANAMAIL misalnya mampu mengenali ciri-ciri email berpotensi membawa masalah. VIMANAMAIL menganalisis email untuk mengetahui statusnya berbahaya atau tidak, jika menganggap email yang diperiksa bersih, mereka mengirimnya ke server internal untuk diterima pengguna. Jika menyakini email sebagai spam atau mengandung ancaman, email langsung dikarantina.

Mengenal email yang disempurnakan Data-data yang diperoleh dari pusat data VIMANAMAIL menunjukkan metamorfosis dari email-email berbahaya yang berusaha menyusup masuk.

Berikut adalah beberapa contoh perubahan yang disempurnakan oleh para penjahat siber dalam email yang membuat pengguna tidak merasa curiga sedikit pun.

1. Kelemahan email yang paling mencolok, bahwa siapa pun dapat mengirim email seperti orang lain. Kurangnya model identitas pengirim yang kuat
telah menciptakan epidemi spoofing yang tidak ada pada aplikasi perpesanan lain yang memiliki kontrol identitas pengirim yang kuat. Dalam
email, peretas mampu membuat alamat pengirim sangat mirip dengan aslinya.

2. Tidak ada lagi salah pengejaan atau salah susunan kalimat dalam badan email, dulu kita masih dapat dengan mudah mengenali email bermasalah
dengan melihat susunan kalimat dan pengejaan, tapi tidak kali ini. Mereka juga mampu menempatkan diri dengan sangat baik, menyesuaikan
setiap kalimat sesuai dengan tujuan email. Dalam kasus email gadungan dari bank di atas, mereka membuat kalimat yang lugas dan tegas sehingga terlihat sangat menyakinkan siapa pun yang membacanya.

3. SPAM tanpa Attachment sudah terlihat kuno. Pelaku kejahatan mulai aktif menyisipkan file attachment yang merupakan perantara (vektor) dari
malware/ransomware. Contoh gambar diatas (attachment: ‘kwitansi bank 0070620200012-pdf.gz) menunjukkan penamaan yang semakin berbahasa
indonesia yang baik, namun tetap berbahaya.

Seolah terlihat sebagai file PDF namun extension yang digunakan berbeda. File vektor ini dibuat sedemikan rupa agar dapat dijalankan dan kemudian akan mengunduh malware/ransomware utama.

4. Email yang sempurna adalah email yang terlihat biasa, berkamuflase di balik kata-kata sederhana seperti email yang kita terima setiap harinya,
begitu santun, akrab layaknya bicara dengan orang yang telah dikenal lama.

“Bertahun-tahun kita disuguhi dengan unsolicited email, atau email yang tidak diinginkan dikirim dari berbagai penjuru dunia, kini hal tersebut sudah tidak
berlaku lagi, penjahat siber sekarang mampu membuat email yang lebih menyakinkan, dengan sender yang kredibel, header yang begitu persuasif dan
isi email yang membumi,” Ungkap Yudhi Kukuh IT Security Consultant PT Prosperita Mitra Indonesia.

“Spammer email juga mengubah kebiasaan lama yang biasa memanfaatkan open relay untuk mendompleng email yang ingin mereka kirim dengan
membeli domain valid untuk menyakinkan target. Atau mengeksploitasi network email perusahaan-perusahaan yang belum dikelola dengan baik,”
tambah Yudhi.

Tiada hari tanpa spam email Pada tahun 2020 ada 4 miliar pengguna aktif email, lebih dari setengah populasi planet bumi, menurut Radicati Group yang melacak penggunaan email di seluruh dunia. Dan sebagian email yang dikirim bercampur baur dengan phising email yang semakin sulit dikenali.

Sementara data VIMANAMAIL juga selaras dengan apa yang dimaksud oleh Radicati Group, serangan email terus berlangsung dimana email yang masuk
tidak dapat lagi dibedakan mana email yang legitimate dan mana email yang berbahaya. Ini adalah buah dari email yang disempurnakan yang semakin
menempatkan keamanan perusahaan di ujung tanduk.

Gambar di atas merupakan serangan email ke salah satu domain yang dideteksi melalui proses pemindaian dan penyaringan pada VIMANAMAIL. Hasil
proses tersebut kemudian memilah email berbahaya dari email yang masuk.

Email berbahaya selanjutnya akan dikarantina, sementara email bersih langsung dikirim ke kotak masuk perusahaan.Jenis serangan email juga beragam bentuknya, di antaranya seperti melalui organisasi yang datang dari luar dengan kemasan yang sangat menyakinkan seperti domain yang mereka miliki dan merek mereka melalui peniruan identitas, kemudian dari dalam perusahaan melalui akun yang disusupi insider/orang dalam dan manipulasi psikologis.

Oleh karena itu industri harus mampu memilih teknologi yang mampu menyaring dan menganalisis email secara detail untuk meringankan beban
karyawan yang setiap hari harus berjibaku dengan ribuan email, lagi pula tidak mungkin mereka harus mengklarifikasi setiap email masuk satu persatu, selain menghabiskan banyak waktu dan tenaga, ini sangat tidak efektif dan efisien.

Perusahaan-perusahaan harus mengubah mindset tentang keamanan email, serangan email telah berevolusi, maka sistem keamanan email juga harus ikut berevolusi.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Hacker China dan Iran...
Hacker China dan Iran Manfaatkan Chatbot AI Google Gemini untuk Serangan Siber
Pengguna Android Makin...
Pengguna Android Makin Aman, Google Play Protect Langsung Sikat Aplikasi Berbahaya
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
iPhone Sulit Dibobol,...
iPhone Sulit Dibobol, Tim Cook Beberkan Penyebabnya
Rekomendasi
Farel Tarek Buka-bukaan...
Farel Tarek Buka-bukaan soal Kelakuan Anak Muda pada Sitkom Tongkrongan Toxic di Kanal YouTube-nya
Menangkan Satu Kilogram...
Menangkan Satu Kilogram Emas dari Program Badai Emas Pegadaian, Catat Tanggalnya
Kisah Anak Nasabah PNM...
Kisah Anak Nasabah PNM Mekaar Cetak Sejarah di Piala Asia U-17
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
7 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
10 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
11 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
12 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
13 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
14 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved