Cooklab Jual Bahan Makanan dan Resep, Pembeli Masak Sendiri Bak Chef Arnold!
loading...
A
A
A
JAKARTA - "Eating is a necessity, but cooking is an art”. Membeli makanan jadi di zaman sekarang sangat mudah. Tapi, menikmati kegiatan memasak sendiri makanan yang akan di konsumsi, terbilang sulit dan repot. Padahal, memasak sendiri juga bagian dari seni.
Nah, perusahaan rintisan Cooklab, mencoba menjawab problem itu. Cooklab menyediakan paket masak sesuai takaran (ready to cook).
Pada Agustus silam, layanan mereka ternyata diterima dengan baik di pasar Surabaya, menggamit lebih dari 200 pelanggan hanya dalam waktu 2 bulan setelah peluncuran. Mereka sudah merasa cukup melakukan validasi pasar, dan berekspansi lebih jauh.
Oktober di tahun yang sama, Cooklab mencoba mendobrak pasar Jakarta dengan menggandeng Key Opinion Leaders dan Chef agar pengguna dapat merasakan masak di rumah dengan menu-menu yang tidak kalah dengan restoran.
Pengguna Cooklab bisa memasak sendiri di rumah menu-menu makanan yang biasa mereka nikmati saat dine-in di restoran.
Cara menggunakannya pun tergolong mudah, pengguna tinggal perlu mengunduh aplikasi Cooklab yang tersedia di Appstore dan Playstore.
Lalu, pilih resep yang ingin dimasak. Kemudian pesan, bayar, dan paket masak akan datang H+1 setelah order dibuat.
Saat paket masak datang, pengguna hanya perlu melihat tutorial masak untuk setiap menu. Bentuknya berupa video resep atau kartu panduan masak.
Bahkan, mereka memiliki slogan #AntiGagal, karena seharusnya proses memasak sangat mudah. Bahan sudah tersedia, dan tinggal di cemplung-cemplungkan mengikuti video tutorial. Seperti merakit lego.
Dilatarbelakangi Covid-19
Latar belakang dikembangkannya Cooklab ternyata tidak jauh-jauh dari dampak pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang sangat besar di berbagai sektor bisnis, tak terkecuali fresh produce.
Nah, perusahaan rintisan Cooklab, mencoba menjawab problem itu. Cooklab menyediakan paket masak sesuai takaran (ready to cook).
Pada Agustus silam, layanan mereka ternyata diterima dengan baik di pasar Surabaya, menggamit lebih dari 200 pelanggan hanya dalam waktu 2 bulan setelah peluncuran. Mereka sudah merasa cukup melakukan validasi pasar, dan berekspansi lebih jauh.
Oktober di tahun yang sama, Cooklab mencoba mendobrak pasar Jakarta dengan menggandeng Key Opinion Leaders dan Chef agar pengguna dapat merasakan masak di rumah dengan menu-menu yang tidak kalah dengan restoran.
Pengguna Cooklab bisa memasak sendiri di rumah menu-menu makanan yang biasa mereka nikmati saat dine-in di restoran.
Cara menggunakannya pun tergolong mudah, pengguna tinggal perlu mengunduh aplikasi Cooklab yang tersedia di Appstore dan Playstore.
Lalu, pilih resep yang ingin dimasak. Kemudian pesan, bayar, dan paket masak akan datang H+1 setelah order dibuat.
Saat paket masak datang, pengguna hanya perlu melihat tutorial masak untuk setiap menu. Bentuknya berupa video resep atau kartu panduan masak.
Bahkan, mereka memiliki slogan #AntiGagal, karena seharusnya proses memasak sangat mudah. Bahan sudah tersedia, dan tinggal di cemplung-cemplungkan mengikuti video tutorial. Seperti merakit lego.
Dilatarbelakangi Covid-19
Latar belakang dikembangkannya Cooklab ternyata tidak jauh-jauh dari dampak pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang sangat besar di berbagai sektor bisnis, tak terkecuali fresh produce.