COVID-19 Bawa Berkah, E-Commerce Tumbuh Jauh di Atas Prediksi

Rabu, 04 November 2020 - 23:57 WIB
loading...
COVID-19 Bawa Berkah,...
Industri e-commerce akan terus mengalami peningkatan pesat dan menjadi penggerak utama ekonomi digital Indonesia. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO baru saja merilis laporan tentang tren perkembangan e-commerce Indonesia di masa pandemik COVID-19 . (Baca juga: Banyak Jual Barang Impor, HT Usulkan Ecommerce Khusus Produk Lokal )

Laporan berjudul “Navigating Indonesia’s E-Commerce: COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce” ini dikembangkan melalui survei kepada 2.987 responden pada Juni 2020. Dua hal utama dari penemuan SIRCLO adalah tingginya akselerasi adopsi e-commerce selama pandemik dan tumbuhnya tren social commerce, yakni transaksi jual-beli online melalui aplikasi percakapan dan media sosial.

“Adanya pandemik justru mengakselerasi industri e-commerce di Indonesia, hingga diprediksi bertumbuh sebesar 91% —jauh melampaui proyeksi sebelumnya sebesar 54%," kata ungkap Brian Marshal, CEO dan Founder SIRCLO dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/11/2020).

Hal ini, lanjut dia, bisa terjadi karena infrastruktur ekonomi digital Indonesia telah siap untuk melaju ke tahap berikutnya. Terutama dengan tingginya penetrasi smartphone dan penggunaan internet di masyarakat. Brian percaya, industri e-commerce akan terus mengalami peningkatan pesat dan menjadi penggerak utama ekonomi digital Indonesia.
COVID-19 Bawa Berkah, E-Commerce Tumbuh Jauh di Atas Prediksi

Dirangkum dalam laporan tren perkembangan e-commerce SIRCLO, 90% populasi Indonesia akan menggunakan smartphone di tahun 2025. Sejalan dengan hal tersebut, total pengguna ponsel cerdas yang mengadopsi internet pun akan meningkat hingga 77%.

Dua hal ini turut mendorong industri ekonomi digital untuk meningkat 3x lipat dalam rentang tahun 2019-2025. Pada 2019, industri belanja online menyumbang lebih dari setengah total transaksi ekonomi digital di Indonesia, yakni sebesar USD21 miliar. (Baca juga: Mau Beli Ponsel Baru? Cek Dulu Top 10 Ponsel Terbaik versi AnTuTu di Oktober )

Google pun telah merilis laporan resmi, bahwa industri e-commerce Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Pertumbuhannya mencapai 36,1% per tahunnya.

Pandemik COVID-19 dan Pertumbuhan Tren Social Commerce
Berdasarkan laporan SIRCLO, berikut ini merupakan beberapa dampak pandemi COVID-19 terhadap perilaku konsumen dan perkembangan e-commerce Tanah Air:

Akselerasi jumlah konsumen baru
Diperkirakan terdapat 12 juta pengguna e-commerce baru sejak pandemik berlangsung, di mana 40% di antaranya, mengatakan, akan terus mengandalkan e-commerce bahkan setelah pandemik berakhir. Dalam kondisi normal, akselerasi kenaikan jumlah pengguna ini bisa tercapai dalam kurun waktu 1,5-2 tahun.
COVID-19 Bawa Berkah, E-Commerce Tumbuh Jauh di Atas Prediksi

Pergeseran preferensi metode pembayaran
Menurut survei SIRCLO, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemik meningkat 11%. Sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10% dan 2%.

Tidak hanya dalam transaksi e-commerce, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi uang digital 16,7% lebih tinggi pada April 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Transaksi menggunakan kartu debit/kredit justru menurun drastis sebesar 37%.

Pertumbuhan tren social commerce
Menurut laporan dari SIRCLO, tren social commerce akan terus bertumbuh dan menyumbang 40% dari total transaksi e-commerce pada 2022. Pasalnya, 94% responden menyatakan transaksi berbasis percakapan, misalnya di Whatsapp, Facebook, ataupun Instagram, sangat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Konsumen Indonesia lebih tertarik membeli produk jika penjual memberikan respons cepat pada pesan/pertanyaan mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hypernet Technologies...
Hypernet Technologies Sediakan Solusi IT Antiribet untuk UMKM
210 Juta Orang di Seluruh...
210 Juta Orang di Seluruh Dunia Kecanduan Media Sosial
Pemerintah Indonesia...
Pemerintah Indonesia Kaji Aturan Batas Usia Medsos, Bye-Bye TikTok untuk Anak di Bawah Umur?
SEC AS Gugat Elon Musk...
SEC AS Gugat Elon Musk Terkait Akuisisi Twitter
LinkedIn Siap Kenalkan...
LinkedIn Siap Kenalkan Fitur Medsos, Ini yang Akan Dilakukan Malaysia
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Pencegah Pengguna Berlama-lama di Medsos
Dianggap Mengekspos...
Dianggap Mengekspos Data Pengguna, Irlandia Beri Sanksi Meta
Telegram Blokir 15 Juta...
Telegram Blokir 15 Juta Akun dan Konten berbahaya Sepanjang 2024
Begini Cara Telkom,...
Begini Cara Telkom, Digiserve, dan Microsoft Ajak UMKM Bertransformasi Digital
Rekomendasi
Marak Tragedi Kecelakaan...
Marak Tragedi Kecelakaan Anak di Jalan Raya: Pengamat UI Soroti Kualitas Helm SNI
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Kalteng Gagas Program Satu Rumah Satu Sarjana
Jelang Panen Raya 2025,...
Jelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah BULOG Capai 300.000 Ton
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
1 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
1 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
1 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
2 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
2 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
6 jam yang lalu
Infografis
Prediksi 3 Lokasi di...
Prediksi 3 Lokasi di Mana Perang Dunia 3 Dapat Terjadi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved