Lark Sanggup Maksimalkan Potensi Generasi Milenial

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 18:00 WIB
loading...
Lark Sanggup Maksimalkan Potensi Generasi Milenial
Lark mengerti bahwa generasi kolaborasi membutuhkan platform yang tepat untuk dapat membantu mereka bekerja, berkreativitas dan berkolaborasi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Real time collaboration telah menjadi sebuah standar baru bagi generasi milenial yang biasa juga disebut generasi kolaborasi. Generasi yang menurut riset IDC Future of Work Collaboration telah mendominasi lebih dari 50% lapangan pekerjaan saat ini, menginginkan kecepatan dan bentuk kolaborasi yang praktis, juga tepat sasaran. (Baca juga: 240 Aplikasi Jahat Dihapus Google, Ternyata Banyak Diunduh Orang Indonesia )

Di samping itu, mereka merasa lebih nyaman dan produktif jika mereka tidak merasa “sendirian”. Hal ini berbeda dengan generasi terdahulu yang dianggap lebih mandiri dan individualis. Jika di masa lalu, proses dan alat kolaborasi bukan faktor penting bagi perusahaan, tapi saat ini bagaimana menciptakan kolaborasi yang baik menjadi kunci keberhasilan sebuah usaha.

Menjawab tantangan untuk dapat memaksimalkan potensi dari generasi kolaborasi, Lark, sebuah platform kolaborasi dengan fitur lengkap penunjang produktivitas kerja hadir sebagai solusi. Lark mengedepankan real time collaboration dalam setiap fiturnya, sehingga setiap individu dapat bekerja dan saling berkolaborasi secara bersamaan tanpa hambatan jarak dan waktu.

“Generasi kolaborasi tumbuh dewasa dengan teknologi, mereka sudah sangat terbiasa menggunakan teknologi dan mereka pun membutuhkan teknologi yang dapat membantu mereka berkolaborasi dan menciptakan ruang kerja yang produktif. Oleh karena itu, perusahaan perlu beradaptasi dan melakukan transformasi digital," ucap Joey Lim, Lark VP of Commercial, Asia.

Hal ini memang masih menjadi tantangan bagi sebagian besar perusahaan. Sesuai dengan riset Future of Work Collaboration yang mereka lakukan bersama IDC, tercatat hampir 60% perusahaan di Indonesia masih menerapkan metode manual dalam berkolaborasi.

"Di mana mayoritas dari mereka masih minim pengetahuan tentang teknologi. Namun sejak munculnya wabah COVID-19 di Indonesia yang memaksa para pekerjanya untuk bekerja dari rumah, banyak perusahaan mulai menyadari betapa pentingnya sebuah platform kolaborasi yang dapat mengakomodir segala kebutuhan mereka. Dan bagi generasi kolaborasi, penerapan platform kolaborasi justru dapat semakin meningkatkan perfoma dan kreatifitas mereka,” tutur Joey Lim.

Teknologi telah memainkan peranan penting untuk menciptakan proses kolaborasi yang baik. Dangan sarana yang tepat akan memungkinkan generasi kolaborasi untuk dapat terhubung dan berkolaborasi dengan tangkas dan nyaman sehingga dapat tercipta peningkatan produktivitas.

Hal ini tidak hanya berguna untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, melainkan ini juga dibutuhkan oleh segala lini usaha. Hal senada disampaikan manajemen PT Diamond Food Indonesia, salah satu perusahaan yang dikenal menghasilkan berbagai macam produk makanan dan minuman favorit konsumen Indonesia. Mereka memutuskan untuk bertransformasi secara digital dan menerapkan platform kolaborasi untuk menunjang performanya.

"Kami memiliki berbagai divisi, dengan rentang usia yang beragam, dari generasi muda hingga generasi yang cukup senior. Komunikasi dan kolaborasi yang baik antar lini merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang produktivitas kerja, dan bukan hal yang mudah untuk menciptakan sinergi yang baik. Namun sejak kami mengimplementasikan Lark, kendala komunikasi dan kolaborasi yang sebelumnya kami hadapi dapat teratasi," kata Joanito Iwan, CIO PT Diamond Food Indonesia.

Sementara Lark mampu menjadi pusat kendali yang memungkinkan tahapan kerja berjalan secara otomatis seperti proses approval, alur kerja, data pengeluaran, juga data kehadiran. "Salah satu yang menjadi aspek penting adalah kemudahan user interface dan fitur yang dimiliki, karena perusahaan membutuhkan platform yang bisa diakses oleh semua lini dan usia. Dengan Lark, kolaborasi yang harus dilakukan di antara lebih dari 7.000 karyawan menjadi lebih efektif," sebut Joanito Iwan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2647 seconds (0.1#10.140)