Setelah AMD, Kini Intel Dapat Restu dari Trump Pasok Chipset ke Huawei
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Setelah AMD yang dikabarkan mengantongi izin Administrasi Trump untuk memasok chipset ke Huawei, kini giliran Intel mendapat restu yang sama. (Baca juga: Blind Pre-Order Ramaikan Kedatangan vivo V20 dan V20 SE ke Indonesia )
Huawei sendiri sampai sekarang masih masuk dalam sanksi dagang AS. Mereka dilarang membeli atau membuat chipset jika menggunakan teknologi dan peralatan Amerika.
Laman Giz China mengungkapkan, sumber di China yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan, Intel telah menerima lisensi dari AS untuk terus berbisnis dengan Huawei. Ini berarti raksasa China tersebut akan dapat memesan chipset dari Intel untuk perangkat kerasnya.
Baru-baru ini dikabarkan AMD mendapatkan izin dari Amerika Serikat untuk terus berbisnis dengan perusahaan China yang masuk dalam daftar badan hukum terlarang. Namun, AMD belum mengungkapkan nama perusahaan yang diizinkan berbisnis.
Ini menegaskan bahwa Amerika Serikat masih mengeluarkan izin kepada perusahaan untuk berbisnis dengan Huawei dan pabrikan China lainnya. Oleh karena itu, cepat atau lambat Huawei dapat membangun kembali hubungan dengan pemasok yang diperlukan.
Dengan latar belakang apa yang terjadi di China, label harga untuk smartphone Huawei telah meningkat. Harga untuk model tertentu telah naik 40% dibandingkan bulan Januari tahun ini. (Baca juga: Ada pergerakan Massa Hitam ke Solo, Polresta Gelar Razia Besar-Besaran )
Tingginya permintaan perangkat Huawei di China karena banyak yang memutuskan untuk membeli smartphone sebelum menghilang dari pasaran. Konsumen memahami Huawei tidak akan memiliki cukup stok prosesor untuk waktu yang lama.
Huawei sendiri sampai sekarang masih masuk dalam sanksi dagang AS. Mereka dilarang membeli atau membuat chipset jika menggunakan teknologi dan peralatan Amerika.
Laman Giz China mengungkapkan, sumber di China yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan, Intel telah menerima lisensi dari AS untuk terus berbisnis dengan Huawei. Ini berarti raksasa China tersebut akan dapat memesan chipset dari Intel untuk perangkat kerasnya.
Baru-baru ini dikabarkan AMD mendapatkan izin dari Amerika Serikat untuk terus berbisnis dengan perusahaan China yang masuk dalam daftar badan hukum terlarang. Namun, AMD belum mengungkapkan nama perusahaan yang diizinkan berbisnis.
Ini menegaskan bahwa Amerika Serikat masih mengeluarkan izin kepada perusahaan untuk berbisnis dengan Huawei dan pabrikan China lainnya. Oleh karena itu, cepat atau lambat Huawei dapat membangun kembali hubungan dengan pemasok yang diperlukan.
Dengan latar belakang apa yang terjadi di China, label harga untuk smartphone Huawei telah meningkat. Harga untuk model tertentu telah naik 40% dibandingkan bulan Januari tahun ini. (Baca juga: Ada pergerakan Massa Hitam ke Solo, Polresta Gelar Razia Besar-Besaran )
Tingginya permintaan perangkat Huawei di China karena banyak yang memutuskan untuk membeli smartphone sebelum menghilang dari pasaran. Konsumen memahami Huawei tidak akan memiliki cukup stok prosesor untuk waktu yang lama.
(iqb)