Pantau Kehamilan Langkah Konkret Menekan Angka Kematian Ibu
loading...

Angka Kematian Ibu di seluruh dunia terus meningkat. FOTO/ IFL SCIENCE
A
A
A
PARIS - Tingginya angka kematian ibu di beberapa wilayah di dunia mencerminkan ketimpangan dalam akses ke layanan kesehatan yang bermutu dan menyoroti kesenjangan antara orang kaya dan miskin.
BACA JUGA - Pentingnya Pengendalian Hipertensi Selama Kehamilan
Angka kematian ibu di negara-negara berpendapatan rendah pada tahun 2020 adalah 430 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan 13 per 100.000 kelahiran hidup di negara-negara berpendapatan tinggi.
(WHO) menyatakan kematian ibu hamil terjadi hampir setiap dua menit pada tahun 2020. Di tahun yang sama, setiap hari hampir 800 perempuan meninggal karena sebab-sebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan.
Di Indonesia, berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129
Melihat realita tersebut,Dokter spesialis kandungan yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Sulsel, dr Fadli Ananda SpOg MKes, punya cara unik untuk menekan angka kasus kematian ibu denga tidak mengambil gaji dan tunjangannya. Ia memilih membagikannya kepada ibu yang baru melahirkan dan anak yang sakit.
Ibu yang baru melahirkan dan anak yang sakit dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda akan mendapatkan gift berupa uang tunai sebesar Rp50 ribu. Dana ini berasal dari gaji dan tunjangan Dokter Fadli Ananda sebagai Anggota DPRD Sulsel.
'' Hal ini sudah menjadi komitmennya untuk berkonstribusi menekan angka kematian ibu dan stanting sesuai keahlian nya, Doakan semoga bisa terus berguna utk masyarakat banyak ," kata Dokter Fadli Ananda.
Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945.
Bahkan, Menurut UNICEF, kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian anak usia di bawah lima tahun dengan perkiraan 15 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia setiap tahun. Untuk itu, UNICEF mendorong salah satu upaya untuk mencegah bayi lahir prematur dengan melakukan deteksi dini selama kehamilan. Adapun untuk penyebab kematian ibu hamil umumnya adalah pendarahan dan eklamsia
BACA JUGA - Pentingnya Pengendalian Hipertensi Selama Kehamilan
Angka kematian ibu di negara-negara berpendapatan rendah pada tahun 2020 adalah 430 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan 13 per 100.000 kelahiran hidup di negara-negara berpendapatan tinggi.
(WHO) menyatakan kematian ibu hamil terjadi hampir setiap dua menit pada tahun 2020. Di tahun yang sama, setiap hari hampir 800 perempuan meninggal karena sebab-sebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan.
Di Indonesia, berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129
Melihat realita tersebut,Dokter spesialis kandungan yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Sulsel, dr Fadli Ananda SpOg MKes, punya cara unik untuk menekan angka kasus kematian ibu denga tidak mengambil gaji dan tunjangannya. Ia memilih membagikannya kepada ibu yang baru melahirkan dan anak yang sakit.
Ibu yang baru melahirkan dan anak yang sakit dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda akan mendapatkan gift berupa uang tunai sebesar Rp50 ribu. Dana ini berasal dari gaji dan tunjangan Dokter Fadli Ananda sebagai Anggota DPRD Sulsel.
'' Hal ini sudah menjadi komitmennya untuk berkonstribusi menekan angka kematian ibu dan stanting sesuai keahlian nya, Doakan semoga bisa terus berguna utk masyarakat banyak ," kata Dokter Fadli Ananda.
Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945.
Bahkan, Menurut UNICEF, kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian anak usia di bawah lima tahun dengan perkiraan 15 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia setiap tahun. Untuk itu, UNICEF mendorong salah satu upaya untuk mencegah bayi lahir prematur dengan melakukan deteksi dini selama kehamilan. Adapun untuk penyebab kematian ibu hamil umumnya adalah pendarahan dan eklamsia
(wbs)
Lihat Juga :