Sunita Williams Wanita Baja NASA Bagikan Pengalaman 9 Bulan di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
Dia adalah wanita kedua yang menghabiskan waktu terlama di luar angkasa, dengan total 606 hari dalam dua misi luar biasa.
Catatan yang luar biasa itu menjadikannya salah satu astronaut wanita paling berpengalaman dalam sejarah NASA, kedua setelah Peggy Whitson dengan rekor 665 hari.
Keadaan tanpa gravitasi dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan tulang secara signifikan, sehingga para astronaut perlu berolahraga setidaknya dua jam sehari.
Selama sembilan bulan tinggal di luar angkasa, Williams menjalankan jadwal ketatnya untuk tetap berenergi.
Ia memulai harinya pukul 5.30 pagi, melaksanakan tugas harian termasuk eksperimen ilmiah, pemeliharaan ISS, dan latihan kebugaran yang melibatkan lari di atas treadmill, bersepeda di atas ergometer, dan latihan kekuatan menggunakan mesin angkat beban berbasis ruang angkasa (ARED).
Sebagai catatan, pada tahun 2007, ia menjadi manusia pertama yang menyelesaikan Boston Marathon dari luar angkasa, berlari sejauh 42 kilometer di treadmill ISS dalam waktu 4 jam 24 menit 54 detik.
"Saya ingin menunjukkan bahwa bahkan di luar angkasa, kita dapat tetap aktif dan melakukan sesuatu yang luar biasa," katanya dalam sebuah wawancara.
Selain beradaptasi dengan kehidupan di orbit, ia juga terlibat dalam berbagai eksperimen ilmiah, termasuk melakukan studi biologi, meneliti perubahan sel manusia dalam lingkungan gravitasi mikro, serta mempelajari reaksi material terhadap kondisi di luar angkasa dan menggunakan ISS untuk memantau perubahan iklim dan bencana alam.
Ia juga memainkan peran penting sebagai komandan ISS, memastikan bahwa operasi berjalan lancar dan siap menghadapi keadaan darurat apa pun di stasiun luar angkasa.
Setelah 9 bulan mengambang di orbit, kembali ke Bumi merupakan tantangan besar bagi Williams. Dia dibawa keluar menggunakan tandu khusus karena tubuhnya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan gravitasi.
Catatan yang luar biasa itu menjadikannya salah satu astronaut wanita paling berpengalaman dalam sejarah NASA, kedua setelah Peggy Whitson dengan rekor 665 hari.
Keadaan tanpa gravitasi dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan tulang secara signifikan, sehingga para astronaut perlu berolahraga setidaknya dua jam sehari.
Selama sembilan bulan tinggal di luar angkasa, Williams menjalankan jadwal ketatnya untuk tetap berenergi.
Ia memulai harinya pukul 5.30 pagi, melaksanakan tugas harian termasuk eksperimen ilmiah, pemeliharaan ISS, dan latihan kebugaran yang melibatkan lari di atas treadmill, bersepeda di atas ergometer, dan latihan kekuatan menggunakan mesin angkat beban berbasis ruang angkasa (ARED).
Sebagai catatan, pada tahun 2007, ia menjadi manusia pertama yang menyelesaikan Boston Marathon dari luar angkasa, berlari sejauh 42 kilometer di treadmill ISS dalam waktu 4 jam 24 menit 54 detik.
"Saya ingin menunjukkan bahwa bahkan di luar angkasa, kita dapat tetap aktif dan melakukan sesuatu yang luar biasa," katanya dalam sebuah wawancara.
Selain beradaptasi dengan kehidupan di orbit, ia juga terlibat dalam berbagai eksperimen ilmiah, termasuk melakukan studi biologi, meneliti perubahan sel manusia dalam lingkungan gravitasi mikro, serta mempelajari reaksi material terhadap kondisi di luar angkasa dan menggunakan ISS untuk memantau perubahan iklim dan bencana alam.
Ia juga memainkan peran penting sebagai komandan ISS, memastikan bahwa operasi berjalan lancar dan siap menghadapi keadaan darurat apa pun di stasiun luar angkasa.
Setelah 9 bulan mengambang di orbit, kembali ke Bumi merupakan tantangan besar bagi Williams. Dia dibawa keluar menggunakan tandu khusus karena tubuhnya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan gravitasi.
Lihat Juga :