Makam Firaun Asli Ditemukan setelah Dicari Selama 100 tahun Lebih
loading...
A
A
A
Indikasinya adalah bahwa sebagian besar isi asli makam telah dipindahkan dan upaya restorasi sedang dilakukan.
Pengumuman penemuan ini dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir setelah penelitian mendalam dilakukan di wilayah pegunungan Thebes, sebelah barat Luxor.
Penelitian yang dimulai pada tahun 2022 ini menemukan bahwa makam yang sebelumnya dikenal dengan nama Makam No. C4 milik Raja Thutmose II.
Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Dr. Mohamed Ismail Khaled menyatakan, awalnya pihaknya menduga makam tersebut milik salah satu istri raja karena letaknya yang berdekatan dengan makam istri Raja Thutmose III dan makam Ratu Hatshepsut.
Namun, bukti baru telah ditemukan yang menunjukkan bahwa makam ini milik Raja Thutmose II dan pemakamannya kemungkinan besar diatur oleh Ratu Hatshepsut, yang juga merupakan istri dan saudara tirinya.
Di antara bukti-bukti utama yang menegaskan bahwa makam ini milik Raja Thutmose II adalah pecahan-pecahan guci pualam yang diukir dengan namanya dan gelar "raja yang telah meninggal", di samping nama istrinya, Hatshepsut.
Penemuan ini dianggap salah satu yang paling penting dalam sejarah arkeologi modern karena memberikan informasi tambahan tentang pemerintahan Raja Thutmose II dan sejarah daerah tersebut.
Makam Raja Thutmose II ditemukan dalam kondisi buruk akibat terkena banjir setelah kematiannya.
Kepala Sektor Purbakala Mesir di Dewan Tertinggi Purbakala, Mohamed Abdel Badie, menyatakan bahwa penelitian awal menunjukkan bahwa sebagian besar isi asli makam tersebut dipindahkan ke lokasi lain setelah banjir kuno.
Tim peneliti juga menemukan sebuah mortir dengan tulisan berwarna biru dan bintang-bintang kuning serta kutipan dari buku "Imydwat", sebuah buku pemakaman penting dalam peradaban Mesir kuno yang diyakini membantu perjalanan raja yang telah meninggal menuju akhirat.
Pengumuman penemuan ini dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir setelah penelitian mendalam dilakukan di wilayah pegunungan Thebes, sebelah barat Luxor.
Penelitian yang dimulai pada tahun 2022 ini menemukan bahwa makam yang sebelumnya dikenal dengan nama Makam No. C4 milik Raja Thutmose II.
Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Dr. Mohamed Ismail Khaled menyatakan, awalnya pihaknya menduga makam tersebut milik salah satu istri raja karena letaknya yang berdekatan dengan makam istri Raja Thutmose III dan makam Ratu Hatshepsut.
Namun, bukti baru telah ditemukan yang menunjukkan bahwa makam ini milik Raja Thutmose II dan pemakamannya kemungkinan besar diatur oleh Ratu Hatshepsut, yang juga merupakan istri dan saudara tirinya.
Di antara bukti-bukti utama yang menegaskan bahwa makam ini milik Raja Thutmose II adalah pecahan-pecahan guci pualam yang diukir dengan namanya dan gelar "raja yang telah meninggal", di samping nama istrinya, Hatshepsut.
Penemuan ini dianggap salah satu yang paling penting dalam sejarah arkeologi modern karena memberikan informasi tambahan tentang pemerintahan Raja Thutmose II dan sejarah daerah tersebut.
Makam Raja Thutmose II ditemukan dalam kondisi buruk akibat terkena banjir setelah kematiannya.
Kepala Sektor Purbakala Mesir di Dewan Tertinggi Purbakala, Mohamed Abdel Badie, menyatakan bahwa penelitian awal menunjukkan bahwa sebagian besar isi asli makam tersebut dipindahkan ke lokasi lain setelah banjir kuno.
Tim peneliti juga menemukan sebuah mortir dengan tulisan berwarna biru dan bintang-bintang kuning serta kutipan dari buku "Imydwat", sebuah buku pemakaman penting dalam peradaban Mesir kuno yang diyakini membantu perjalanan raja yang telah meninggal menuju akhirat.