Amazon Tertarik Beli TikTok untuk Diubah Jadi e-Commerce
loading...
![Amazon Tertarik Beli...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/02/10/207/1527995/amazon-tertarik-beli-tiktok-untuk-diubah-jadi-ecommerce-mld.webp)
TikTok. FOTO/ DAILY
A
A
A
NEW YORK - Sejumlah perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat siap menyatakan minatnya untuk berinvestasi atau mengakuisisi saham TikTok .
Tak hanya itu, kini muncul laporan baru yang menyebutkan bahwa Amazon juga telah mengutarakan niatnya untuk mengakuisisi saham TikTok.
Seperti yang sudah banyak diketahui, TikTok siap memimpin arena jual beli berbasis video langsung di TikTok Shop.
Hal ini sendiri menimbulkan tantangan bagi berbagai perusahaan e-commerce di pasar, termasuk Amazon sendiri.
Jika Amazon mengakuisisi TikTok di Amerika Serikat, kemungkinan besar TikTok akan digunakan untuk mengintegrasikan e-commerce, sehingga memastikan bahwa arena e-commerce terus dipimpin oleh Amazon di pasar tersebut.
Saat ini, belum diketahui apa keputusan akhir ByteDance terkait perintah penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat.
Beberapa pihak telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisinya, termasuk Oracle dan Microsoft.
Sebelumnya, sekelompok investor Amerika berlomba-lomba untuk membeli TikTok dengan dukungan dari YouTuber papan atas MrBeast telah menyiapkan lebih dari USD20 miliar atau Rp325 triliun untuk penawaran mereka, menurut Jesse Tinsley, pengusaha teknologi yang mengorganisir penawaran tersebut.
"Kelompok ini juga telah merekrut dua CEO teknologi tambahan sebagai investor, termasuk salah satu pendiri dan Chief Executive Officer Roblox Corp David Baszucki dan salah satu pendiri dan CEO Anchorage Digital Nathan McCauley," kata Tinsley dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.
Juru bicara Anchorage Digital mengkonfirmasi partisipasi McCauley, sementara Roblox tidak memberikan komentar langsung.
Tinsley, pendiri Employer.com mengatakan penawaran kelompoknya secara signifikan lebih tinggi daripada penawaran sekitar USD20 miliar dari pembeli saingannya, sebuah referensi yang mungkin mengacu pada penawaran Project Liberty yang diselenggarakan oleh mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt, dan tokoh "Shark Tank" Kevin O'Leary.
Mereka memperkirakan dibutuhkan dana sebesar USD25 miliar untuk membeli aplikasi tersebut.
Masih belum jelas apakah Tinsley dan kelompok investornya akan menjadi pesaing serius dalam negosiasi yang akan berlangsung secara kompetitif dan berkembang pesat.
Tinsley mengatakan bahwa kelompoknya belum melakukan kontak langsung dengan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance Ltd, yang bersikukuh bahwa bisnis TikTok di Amerika Serikat tidak akan dijual. "Kami belum mendengar kabar secara langsung," kata Tinsley.
Baca Juga
Tak hanya itu, kini muncul laporan baru yang menyebutkan bahwa Amazon juga telah mengutarakan niatnya untuk mengakuisisi saham TikTok.
Seperti yang sudah banyak diketahui, TikTok siap memimpin arena jual beli berbasis video langsung di TikTok Shop.
Hal ini sendiri menimbulkan tantangan bagi berbagai perusahaan e-commerce di pasar, termasuk Amazon sendiri.
Jika Amazon mengakuisisi TikTok di Amerika Serikat, kemungkinan besar TikTok akan digunakan untuk mengintegrasikan e-commerce, sehingga memastikan bahwa arena e-commerce terus dipimpin oleh Amazon di pasar tersebut.
Saat ini, belum diketahui apa keputusan akhir ByteDance terkait perintah penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat.
Beberapa pihak telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisinya, termasuk Oracle dan Microsoft.
Sebelumnya, sekelompok investor Amerika berlomba-lomba untuk membeli TikTok dengan dukungan dari YouTuber papan atas MrBeast telah menyiapkan lebih dari USD20 miliar atau Rp325 triliun untuk penawaran mereka, menurut Jesse Tinsley, pengusaha teknologi yang mengorganisir penawaran tersebut.
"Kelompok ini juga telah merekrut dua CEO teknologi tambahan sebagai investor, termasuk salah satu pendiri dan Chief Executive Officer Roblox Corp David Baszucki dan salah satu pendiri dan CEO Anchorage Digital Nathan McCauley," kata Tinsley dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.
Juru bicara Anchorage Digital mengkonfirmasi partisipasi McCauley, sementara Roblox tidak memberikan komentar langsung.
Tinsley, pendiri Employer.com mengatakan penawaran kelompoknya secara signifikan lebih tinggi daripada penawaran sekitar USD20 miliar dari pembeli saingannya, sebuah referensi yang mungkin mengacu pada penawaran Project Liberty yang diselenggarakan oleh mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt, dan tokoh "Shark Tank" Kevin O'Leary.
Mereka memperkirakan dibutuhkan dana sebesar USD25 miliar untuk membeli aplikasi tersebut.
Masih belum jelas apakah Tinsley dan kelompok investornya akan menjadi pesaing serius dalam negosiasi yang akan berlangsung secara kompetitif dan berkembang pesat.
Tinsley mengatakan bahwa kelompoknya belum melakukan kontak langsung dengan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance Ltd, yang bersikukuh bahwa bisnis TikTok di Amerika Serikat tidak akan dijual. "Kami belum mendengar kabar secara langsung," kata Tinsley.
(wbs)