Dari Urus Beras Sampai Tilang Online: AI Jadi Pembantu Serbabisa Pemerintah

Senin, 23 Desember 2024 - 17:54 WIB
loading...
Dari Urus Beras Sampai...
Pemerintah tetapkan 5 prioritas strategi nasional AI agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi. Foto: Antara
A A A
JAKARTA - Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar konsep futuristik, melainkan sebuah kekuatan yang siap mengubah berbagai aspek kehidupan.

Menyadari potensi besar ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan lima prioritas dalam strategi nasional pemanfaatan AI. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan fokus utama strategi tersebut meliputi sektor-sektor penting, yaitu:

1. Layanan Kesehatan yang Lebih Cerdas dan Akurat

Bayangkan sistem kesehatan di mana penyakit dapat dideteksi lebih dini dan diagnosis lebih akurat. AI memungkinkan hal tersebut. Kementerian Kesehatan telah memanfaatkan AI untuk memperluas akses layanan kesehatan dan meningkatkan akurasi diagnosis.

"Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen rumah sakit," jelas Meutya Hafid.

Penerapan model prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal (4P) akan semakin meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

2. Reformasi Birokrasi: Efisien dan Transparan dengan AI

Birokrasi lamban dan berbelit-belit seringkali menjadi hambatan. Pemerintah Indonesia menjawab tantangan ini dengan memanfaatkan AI untuk mereformasi birokrasi.

"AI merupakan bagian dari motor perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi," ungkap Meutya.

Beberapa lembaga pemerintahan telah menerapkan pengolahan data berbasis AI untuk memangkas waktu dan biaya operasional. Pada 2025, pemerintah akan meluncurkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian. Kementerian Kominfo sendiri telah memanfaatkan AI untuk mengawasi konten negatif.

3. Pendidikan Talenta Digital: Mempersiapkan Generasi Masa Depan

Di era digital yang terus berkembang, keterampilan AI menjadi sangat penting. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyiapkan talenta digital AI melalui program pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

"Prioritas Strategi AI Nasional adalah melahirkan talenta digital AI," tegas Meutya.

Metode pembelajaran mandiri ( self-paced learning ) dengan micro-skill memungkinkan masyarakat mengakses materi pelatihan secara fleksibel melalui platform daring.

4. Smart Cities Mobility: Kota Pintar yang Terintegrasi

AI memiliki peran kunci dalam pengembangan kota pintar, khususnya dalam hal mobilitas. Integrasi dan pengelolaan lalu lintas data berbasis AI akan menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

"Untuk smart city ini juga kami sudah bekerja sama dengan ITB," ujar Meutya.

Kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) diharapkan dapat mempercepat transformasi kota-kota di Indonesia menjadi smart cities.

5. Keamanan Pangan: Memastikan Ketahanan Pangan Nasional

Sektor pertanian juga tidak luput dari sentuhan AI. Pemerintah memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian tanaman pangan dan pengelolaan lahan pertanian.

"Kita pahami bahwa AI akan terasa di segala lini, tapi kalau boleh kita memilih fokus dulu yang perlu disiapkan di antaranya adalah yang terkait dengan ketahanan gizi nasional," kata Meutya.



AI digunakan dalam pembuatan prakiraan cuaca dan iklim, serta proyeksi rantai pasok makanan dan logistik.

Meutya menyebut bahwa penerapan AI di berbagai sektor menuntut kesiapan dari semua pihak. “Kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk akademisi, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia di era kecerdasan buatan,”ungkapnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)