Lebih Tipis dari Rambut, Robot Berukuran 30 Mikron Diciptakan

Selasa, 17 Desember 2024 - 23:01 WIB
loading...
Lebih Tipis dari Rambut,...
Robot Berukuran 30 Mikron Diciptakan. FOTO/ THE SUN
A A A
LONDON - Ilmuwan menciptakan mikrobot cetak 3D yang memiliki kemampuan untuk membawa obat langsung ke sel kanker. Sebuah uji coba pada tikus menemukan bahwa mikrobot membantu mengecilkan ukuran tumor di kandung kemih.

BACA JUGA - Robot-robot Sajikan Minuman di Restoran Belanda yang Kembali Buka

Robot kecil ini hanya berdiameter 30 mikron (ribuan milimeter) dan dapat berubah dari padat menjadi cair dan sebaliknya. Ini berarti obat-obatan dapat diarahkan langsung ke lokasi tumor untuk memastikan obat dilepaskan dengan cara yang terkendali.

Para ahli kini berharap penelitian pada manusia akan menyusul penelitian inovatif pada tikus.

“Daripada memasukkan obat ke dalam tubuh dan membiarkannya menyebar ke mana-mana, sekarang kami dapat mengarahkan mikrorobot kami langsung ke lokasi tumor dan melepaskan obat dengan cara yang terkendali dan efisien,” kata peneliti Wei Gao, dari Universitas Caltech di AS, kepada The Sun.

“Kami pikir ini adalah platform yang sangat menjanjikan untuk pengiriman obat dan operasi presisi,''

“Jika melihat ke masa depan, kami dapat mengevaluasi penggunaan robot ini sebagai platform untuk mengirimkan berbagai jenis muatan terapeutik atau agen untuk berbagai kondisi.

“Dalam jangka panjang, kami berharap dapat mengujinya pada manusia.”

Para ilmuwan juga baru-baru ini menemukan kemungkinan cara salmonella dapat digunakan untuk melawan kanker usus.

Salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat ditemukan dalam banyak makanan , termasuk kecambah dan sayuran lainnya, telur, ayam, babi, buah-buahan, dan bahkan makanan olahan.

Dalam studi inovatif yang dipimpin oleh University of Birmingham bekerja sama dengan University of Glasgow, para peneliti menemukan bahwa salmonella dapat direkayasa agar sel T dapat membunuh sel kanker. Sel T adalah jenis sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Tim tersebut menggunakan tikus dengan kanker kolorektal dan menemukan salmonella biasanya menghentikan sel T melawan sel kanker karena ia menghabiskan asam amino yang disebut asparagin.

Para peneliti mengusulkan rekayasa genetika bakteri untuk menghindari penargetan asparagin, yang seharusnya memungkinkan sel T bekerja secara efektif bersamaan dengan pengobatan bakteri.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Nintendo Kini Bisa Matikan...
Nintendo Kini Bisa Matikan Konsol Pengguna Jika Diretas
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa di dalam Gua
Sunway Medical Centre...
Sunway Medical Centre Penang Kenalkan Pusat Kanker Berbasis AI di Surabaya
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Nissan Tunda Bangun...
Nissan Tunda Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Jepang
Rekomendasi
Smart Pump Smart Moms...
Smart Pump Smart Moms Bantu Ibu Bekerja Wujudkan ASI Eksklusif sampai 2 Tahun
Tampilkan Solusi Konstruksi...
Tampilkan Solusi Konstruksi Tambang Terintegrasi di ICEE 2025
Trump Tinggalkan Jazirah...
Trump Tinggalkan Jazirah Arab, Israel Luncurkan Operasi Militer Besar-besaran ke Gaza
Berita Terkini
Dior Diserang Hacker!...
Dior Diserang Hacker! Nama, Kontak, dan Riwayat Belanja Para Sultan Bocor!
Update Harga iPhone...
Update Harga iPhone Mei 2025, Ada yang Naik dan Turun!
3 Cara Mengetahui Lokasi...
3 Cara Mengetahui Lokasi Seseorang Lewat No HP Tanpa Diketahui Pemiliknya
Kenapa Vaksin TBC M72...
Kenapa Vaksin TBC M72 Bill Gates Diujicoba di Indonesia? Simak Ulasan Lengkapnya
Lebih Dulu Bumi atau...
Lebih Dulu Bumi atau Matahari? Ini Penjelasan Menurut Sains
Usai Memukau Dunia,...
Usai Memukau Dunia, HUAWEI WATCH FIT 4 Series Ramping nan Powerful dengan Fitur Sport Ultra dan ECG Siap Hadir di Indonesia
Infografis
Robert Prevost, Paus...
Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved