Peran Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Digital

Kamis, 05 Desember 2024 - 20:17 WIB
loading...
Peran Kecerdasan Buatan...
Acara TOP Digital Awards 2024, di Jakarta, Kamis, 5/12/2024. FOTO/ SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kecerdasan buatan berperan penting dalam transformasi digital. Jika dijalankan dengan tepat, perusahaan atau instansi pemerintahan yang menerapkan transformasi digital dipersenjatai dengan kecerdasan buatan dapat menikmati meningkatnya efektivitas dan efisiensi perusahaan, serta meningkatnya layanan kepada pelanggan atau masyarakat.



Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara, SSi, S.Kom., saat memberikan sambutan di acara puncak TOP Digital Awards 2024, di Jakarta, Kamis, 5/12/2024.

Ia menjelaskan bahwa salah satu arah kebijakan Presiden RI periode 2024-2029, yakni percepatan transformasi digital guna mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya.

Pengertian transformasi digital, secara sederhana, merupakan proses perubahan yang mencakup pemanfaatan teknologi digital untuk mengubah cara kerja, produksi, pengiriman, dan pengalaman pelanggan suatu organisasi atau industri secara fundamental. Transformasi digital melibatkan integrasi teknologi digital ke dalam seluruh aspek bisnis.

“Transformasi digital mencakup berbagai teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), cloud computing, big data, analisis data, dan lainnya. Melalui penggunaan teknologi-teknologi tersebut, organisasi dan industri dapat meningkatkan kinerja, mengurangi biaya, memperbaiki kualitas produk atau layanan, dan meningkatkan kecepatan inovasi,” kata Prof. Benny, yang juga menjadi Ketua Dewan Juri TOP Digital Awards 2024.

Menurutnya, dengan mengoptimalkan penggunaan kecerdasan buatan, organisasi dapat mencapai tujuan transformasi digital mereka dan meningkatkan kesuksesan bisnis.

Namun, Prof. Benny mengingatkan, ada tantangan dalam penggunaan kecerdasan buatan. “Tantangan terbesar adalah mengenai privasi dan keamanan data, karena penggunaan kecerdasan buatan memerlukan akses ke data yang sensitif,” ujarnya.

“Selain itu, juga ada tantangan dalam hal regulasi dan etika dalam penggunaannya, karena teknologi kecerdasan buatan ini dapat memengaruhi kehidupan manusia secara signifikan,” imbuhnya.

M. Lutfi Handayani ST. MBA, Ketua Panitia Penyelenggara, menyampaikan bahwa sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan yang mengikuti ajang tersebut telah mampu membuktikan keberhasilan transformasi digital dengan dukungan kecerdasan buatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0853 seconds (0.1#10.140)