Diklaim Lebih Canggih dari Buatan China, Taiwan Kenalkan Chip Berteknologi 2nm

Kamis, 03 Oktober 2024 - 18:15 WIB
loading...
Diklaim Lebih Canggih...
Taiwan Kenalkan Chip Berteknologi 2nm. FOTO/ CellPhoneS
A A A
TAIPEI - Saat ini dapat dipastikan China adalah penguasa industri perangkat lunak (Chip Semikonduktor) disusul Amerika Serikat dan Jepang.



Namun baru-baru ini Wu Cheng-wen, kepala Dewan Sains Nasional Taiwan, menyatakan bahwa industri semikonduktor di daratan China tertinggal lebih dari sepuluh tahun dari Taiwan.

Klaim ini berbeda dengan pandangan sebagian pihak yang menilai bahwa sektor chip Taiwan hanya unggul tiga tahun dari China.

Dalam rapat Komite Pendidikan dan Kebudayaan Yuan Legislatif, Wu Cheng-wen menyampaikan skeptisismenya terkait laporan media Jepang.

Laporan tersebut, berdasarkan analisis prosesor pada smartphone terbaru Huawei, menyebutkan bahwa kemampuan semikonduktor China mendekati Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan hanya tertinggal tiga tahun.

Namun, Wu berpendapat bahwa jarak antara keduanya masih signifikan, terutama karena TSMC terus mengembangkan proses manufaktur yang lebih canggih.

Menurut Wu, TSMC saat ini tengah berinovasi dengan teknologi 2nm, sementara rekan mereka di China baru bisa memproduksi chip 7nm.

Hal ini terlihat pada smartphone terbaru Huawei, Mate XT Ultimate, yang menggunakan prosesor Kirin 9010 yang diduga diproduksi oleh Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) menggunakan teknologi proses kelas 7nm generasi kedua.

Seperti dilansir dari CNET, meskipun performa dan kepadatan transistor prosesor tersebut sebanding dengan teknologi N7 milik TSMC, perbedaan proses manufaktur tetap terlihat jelas.

TSMC mulai menggunakan teknologi N7 sejak 2018, sedangkan SMIC baru memasuki produksi massal untuk teknologi 7nm generasi kedua pada 2023. Wu menyebutkan bahwa meskipun angka tersebut menunjukkan selisih lima tahun, jarak teknologi sebenarnya jauh lebih besar. S

alah satu alasannya adalah penggunaan litografi EUV oleh TSMC pada 2019-2020 untuk teknologi N7+ dan N5, yang memberikan keunggulan dalam efisiensi daya, performa, dan kepadatan chip.

Tanpa teknologi EUV, SMIC mungkin akan kesulitan mencapai performa yang sebanding dan menghadapi tantangan ekonomi dalam mengembangkan node manufaktur 5nm dan 3nm dalam lima tahun ke depan.

Meskipun para ahli industri menyebutkan bahwa SMIC dan mitranya, seperti Huawei, mungkin mampu mengembangkan node manufaktur tersebut, TSMC diperkirakan akan tetap unggul dengan pengembangan teknologi 2nm, 1.6nm, dan 1.4nm yang diproyeksikan tercapai pada 2030.

Namun, perlu dicatat bahwa di Taiwan dan China, hanya TSMC dan SMIC yang bekerja pada teknologi manufaktur chip canggih. Sementara itu, perusahaan semikonduktor lainnya, seperti UMC, Vanguard, dan Hua Hong, masih berfokus pada proses fabrikasi yang lebih sederhana, seperti 28nm dan 45nm.

Bahkan, UMC tampaknya tidak berencana untuk mengembangkan teknologi node lebih lanjut di atas kelas 14nm/16nm.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2206 seconds (0.1#10.140)