Ternyata Ini Alasan Mengapa X Diblokir di Brasil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, telah memerintahkan penyedia layanan internet di negara tersebut untuk memblokir platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
The New York Times melaporkan, tindakan ini diambil karena Elon Musk, pemilik X, menolak untuk menunjuk perwakilan hukum untuk kasusnya dan mematuhi perintah Moraes untuk menutup akun-akun X yang dianggap berbahaya bagi proses demokrasi. Perintah tersebut telah dipublikasikan secara online oleh situs berita Brasil, Poder 360.
1. Penolakan Menunjuk Perwakilan Hukum: Musk menolak menunjuk perwakilan hukum lokal di Brasil, yang merupakan persyaratan hukum bagi perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut.
2. Ketidakpatuhan terhadap Perintah Pengadilan: Musk mengabaikan perintah pengadilan untuk menutup akun-akun X yang diduga menyebarkan informasi palsu dan berbahaya.
3. Denda yang Belum Dibayar: X memiliki denda yang belum dibayar sebesar USD3 juta terkait dengan kasusnya di Brasil.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi pengguna X di seluruh dunia, terutama mereka yang berada di Brasil, yang ditolak aksesnya ke platform kami. Saya berharap ini tidak harus terjadi. Ini menghancurkan hati saya,” kata CEO X, Linda Yaccarino.
Dampak Pemblokiran
Pemblokiran X memiliki dampak yang signifikan, baik bagi perusahaan maupun pengguna di Brasil:
1. Pengguna Terbatas: Pengguna di Brasil tidak dapat mengakses X melalui web atau aplikasi seluler.
2. Denda bagi Pengguna VPN: Pengguna yang mencoba mengakses X melalui VPN dapat dikenai denda harian yang besar.
3. Tekanan pada Musk: Pembekuan rekening bank Starlink, penyedia layanan internet milik SpaceX, bertujuan untuk memberi tekanan lebih lanjut pada Musk agar mematuhi perintah pengadilan.
Musk menganggap arahan Moraes untuk menghapus atau membekukan akun-akun yang menyebarkan informasi salah di X sebagai "perintah sensor."
Pada awal bulan ini, Musk menunjukkan penolakannya untuk mematuhi pengadilan dengan menutup kantor X di Brasil untuk "melindungi keselamatanstafkami."
The New York Times melaporkan, tindakan ini diambil karena Elon Musk, pemilik X, menolak untuk menunjuk perwakilan hukum untuk kasusnya dan mematuhi perintah Moraes untuk menutup akun-akun X yang dianggap berbahaya bagi proses demokrasi. Perintah tersebut telah dipublikasikan secara online oleh situs berita Brasil, Poder 360.
Alasan Pemblokiran
Pemblokiran X di Brasil terjadi setelah serangkaian peristiwa yang melibatkan ketidakpatuhan Elon Musk terhadap perintah pengadilan. Beberapa poin kunci yang mendasari pemblokiran ini antara lain:1. Penolakan Menunjuk Perwakilan Hukum: Musk menolak menunjuk perwakilan hukum lokal di Brasil, yang merupakan persyaratan hukum bagi perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut.
2. Ketidakpatuhan terhadap Perintah Pengadilan: Musk mengabaikan perintah pengadilan untuk menutup akun-akun X yang diduga menyebarkan informasi palsu dan berbahaya.
3. Denda yang Belum Dibayar: X memiliki denda yang belum dibayar sebesar USD3 juta terkait dengan kasusnya di Brasil.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi pengguna X di seluruh dunia, terutama mereka yang berada di Brasil, yang ditolak aksesnya ke platform kami. Saya berharap ini tidak harus terjadi. Ini menghancurkan hati saya,” kata CEO X, Linda Yaccarino.
Dampak Pemblokiran
Pemblokiran X memiliki dampak yang signifikan, baik bagi perusahaan maupun pengguna di Brasil:1. Pengguna Terbatas: Pengguna di Brasil tidak dapat mengakses X melalui web atau aplikasi seluler.
2. Denda bagi Pengguna VPN: Pengguna yang mencoba mengakses X melalui VPN dapat dikenai denda harian yang besar.
3. Tekanan pada Musk: Pembekuan rekening bank Starlink, penyedia layanan internet milik SpaceX, bertujuan untuk memberi tekanan lebih lanjut pada Musk agar mematuhi perintah pengadilan.
Konflik Berkepanjangan antara Musk dan Hakim Moraes
Perselisihan hukum antara Hakim Moraes dan Musk telah berlangsung selama berbulan-bulan. Hakim Moraes, yang juga merupakan otoritas pemilihan Brasil, telah memantau dan mengeluarkan perintah kepada kandidat untuk menghindari penyebaran informasi palsu melalui internet dan media sosial.Musk menganggap arahan Moraes untuk menghapus atau membekukan akun-akun yang menyebarkan informasi salah di X sebagai "perintah sensor."
Pada awal bulan ini, Musk menunjukkan penolakannya untuk mematuhi pengadilan dengan menutup kantor X di Brasil untuk "melindungi keselamatanstafkami."
(dan)