PHK Massal di Industri Teknologi: Ketika Raksasa-Raksasa Digital Terpaksa Merampingkan Diri

Kamis, 15 Agustus 2024 - 12:49 WIB
loading...
PHK Massal di Industri...
Gelombang PHK di industri teknologi pada tahun 2024 merupakan fenomena kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perlambatan ekonomi global, kelebihan perekrutan selama pandemi. Foto: Business Insider
A A A
AMERIKA - Tahun 2024 menjadi saksi bisu dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengguncang industri teknologi global.

Perusahaan-perusahaan raksasa yang selama ini dikenal dengan pertumbuhan pesat dan inovasi tanpa henti, kini terpaksa mengambil langkah drastis untuk "merampingkan" diri.

Fenomena ini tak hanya mengejutkan banyak pihak, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar: Mengapa perusahaan-perusahaan teknologi melakukan PHK besar-besaran di tahun 2024?

“Masa ini sangat sulit bagi Intel karena kami sedang melakukan beberapa perubahan paling penting dalam sejarah perusahaan kami. Sederhananya, kami harus menyelaraskan struktur biaya kami dengan model operasi baru kami dan secara fundamental mengubah cara kami beroperasi,” ujar CEO Intel, Pat Gelsinger.

Gelombang PHK di industri teknologi tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada ekosistem teknologi secara keseluruhan.

PHK dapat menyebabkan penurunan inovasi, berkurangnya kepercayaan investor, dan dampak negatif pada perekonomian secara luas.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa PHK juga dapat menjadi peluang bagi perusahaan teknologi untuk melakukan restrukturisasi dan fokus pada inovasi yang lebih berkelanjutan.

Dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, perusahaan teknologi dapat memperkuat posisi mereka dalam jangka panjang.
Bagi para pekerja teknologi, gelombang PHK ini menjadi pengingat bahwa industri ini sangat dinamis dan penuh tantangan.

10 Perusahaan Teknologi dengan PHK Terbesar di 2024

Berikut adalah daftar 10 perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbesar sepanjang tahun 2024, berdasarkan jumlah karyawan yang terkena dampak:

Peringkat Perusahaan Jumlah PHKAlasan PHK
Google (Alphabet)12,000Restrukturisasi dan efisiensi biaya
Meta (Facebook)11,000Penurunan pendapatan iklan dan investasi besar di metaverse
Amazon9,000Perlambatan pertumbuhan dan kelebihan karyawan
Microsoft10,000Penurunan permintaan dan restrukturisasi
Salesforce8,000Perlambatan pertumbuhan dan efisiensi biaya
Twitter3,700Pengambilalihan oleh Elon Musk dan restrukturisasi
IBM3,900Restrukturisasi dan fokus pada bisnis cloud
Cisco4,100Restrukturisasi dan fokus pada area pertumbuhan
Shopify1,000Perlambatan pertumbuhan e-commerce
Intel15,000Penurunan permintaan chip dan restrukturisasi

5 Alasan Utama di Balik Gelombang PHK Perusahaan Teknologi di 2024

1. Perlambatan Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang tinggi, dan kenaikan suku bunga telah menyebabkan perusahaan-perusahaan teknologi mengurangi pengeluaran dan melakukan efisiensi biaya.

2. Kelebihan Perekrutan Selama Pandemi: Selama pandemi COVID-19, banyak perusahaan teknologi melakukan perekrutan besar-besaran untuk memenuhi lonjakan permintaan akan layanan digital. Namun, seiring dengan meredanya pandemi, permintaan tersebut mulai menurun, menyebabkan kelebihan karyawan.

3. Pergeseran Fokus Bisnis: Beberapa perusahaan teknologi melakukan restrukturisasi dan mengalihkan fokus bisnis mereka ke area-area yang lebih menjanjikan, seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Hal ini menyebabkan PHK di divisi-divisi yang dianggap kurang strategis.



4. Kegagalan Proyek atau Investasi: Beberapa perusahaan teknologi melakukan PHK setelah proyek atau investasi mereka gagal mencapai target yang diharapkan.

5. Tekanan dari Investor: Investor menekan perusahaan teknologi untuk meningkatkan profitabilitas dan mengurangi pengeluaran. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya, termasukmelaluiPHK.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)