Tips dan Trik Mengakses Situs Web yang Dibatasi pada Wilayah Tertentu

JAKARTA - Bila Anda mengalami kesulitan untuk membuka konten tertentu saat berada di suatu wilayah, bisa jadi akses Anda sedang dibatasi dengan teknologi Geo Blocking. (Baca juga: Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir China Ini Momok bagi Laut China Selatan )

Geo Blocking merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk mencegah pengguna mengakses konten dari sebuah situs website atau layanan streaming. Sebab pengguna terdeteksi melakukan log-in dari suatu tempat tertentu.

Teknologi ini umumnya diaplikasikan untuk pembuat konten membatasi akses ke area tertentu karena terkait hak cipta, lisensi, atau mencegah pengunduhan konten ilegal atau bajakan. Selain itu, penyedia layanan membagi wilayahnya menjadi beberapa segmen untuk membuat kontennya hanya tersedia di lokasi tertentu, dan vendor menawarkan layanan dan produk mereka dengan harga yang lebih tinggi (atau lebih rendah) di beberapa lokasi.

Cara Kerja Geo-Blocking
Setiap komputer dan perangkat internet memiliki alamat IP yang sifatnya unik. Penyedia layanan internet memberikan alamat IP tersebut ketika layanan mulai dimanfaatkan.

Alamat IP adalah lokasi pengguna yang dapat dilacak dan dimonitor. Saat pengguna masuk ke situs web, server menerima alamat IP tersebut sehingga dapat mengirim datanya ke pengguna.

Hal ini bisa memudahkan pelacakan, seperti saat dilakukan siaran streaming Netflix. Netflix dapat memutuskan apakah orang yang masuk ke layanan mereka dapat diizinkan untuk menerima konten dengan melihat lokasi dari alamat IP. Jika pengguna dengan alamat IP di AS mencoba masuk ke BBC iPlayer, maka pengguna tersebut bisa saja diblokir —bahkan hal ini bisa juga menimpa pengguna warga negara Inggris yang bepergian ke luar negeri.

Mengapa Situs Streaming Gunakan Geo-Blocking?
Dalam dunia industri hiburan, waktu adalah segalanya. Produser film Hollywood misalnya, merilis film mereka pada satu pasar sekaligus demi mendapatkan pengaruh yang kuat dalam kampanye pemasaran mereka.

Demikian juga, situs streaming populer seperti Netflix. Mereka harus mengikuti jejak produsen besar untuk menjaga layanan mereka agar sejalan dengan masalah pembatasan hak cipta dan lisensi.

Pemerintah Gunakan Geo-Blocking untuk Sensor Net
Beberapa sistem pemerintah otoriter memberlakukan pencegahan pada warganya untuk mengakses situs web yang dinilai subversif. Negara-negara otoriter seperti China memandang konten tersebut sebagai tantangan terhadap aturan yang diberlakukan satu partai berkuasa.

Sensor internet terkenal lainnya juga dilakukan pemerintah Iran, yang baru-baru ini memblokir akses internet 80 juta orang selama masa kerusuhan politik .

Itulah cara sebuah pemerintahan membatasi akses warga negara dengan penyaringan atau pengalihan domain name system (DNS). Langkah ini merupakan cara untuk menghapus registry credentials of a DNS yang ingin disensor oleh host dari suatu negara. Cara ini membuat situs tidak terlihat oleh browser.

Blocklisting atau Memblokir Alamat IP
Pemerintah melakukan penyensoran dengan mengumpulkan daftar alamat IP dari situs web tertentu. Ketika warga mereka mencoba masuk ke situs yang sudah masuk dalam blacklist, akses mereka akan langsung diblokir. Demikian juga, alamat IP yang terdaftar atau ditautkan pada server hosting yang sama, juga tidak dapat diakses.

Memindai Uniform Resource Locator (URL)
Sensor internet dapat dilakukan dengan menggunakan pemfilteran kata kunci untuk memblokir akses ke situs web. Perangkat lunak filtering dapat memindai lalu lintas jaringan yang tidak dienkripsi dan mengisolasi situs berdasarkan kata kunci yang dimasukkan dalam daftar blacklist, yang tidak perlu dimasukkan dalam Site’s URL.

Sensor Canggih melalui Deep Packet Inspection (DPI)
DPI sering digunakan oleh negara-negara yang memberlakukan sensor internet yang kuat. Teknologi ini dapat membedakan jenis lalu lintas internet yang ditransfer antara server dan pengguna. Misalnya, firewall canggih di China dapat mendeteksi dan memblokir VPN atau tor encrypted traffic.

Cara mengakses situs web yang dibatasi secara wilayah adalah menggunakan VPN untuk mengakses layanan streaming hiburan populer adalah melalui virtual private network (VPN). VPN bekerja dengan mengarahkan pengguna ke koneksi jaringan yang aman.

Istilah 'virtual' sendiri menunjukkan seperangkat software kontrol yang membentuk koneksi secara lebih aman, dibandingkan dengan perangkat keras yang terpisah atau jalur khusus lainnya. Selanjutnya, lalu lintas internet pengguna diarahkan melalui sebuah 'tunnel'. Tunneling diartikan memindahkan paket lalu lintas internet terenkripsi dan membungkusnya dengan paket lain.

Pada dasarnya, VPN adalah koneksi terenkripsi yang menunjukkan lokasi dan alamat IP pengguna sebagai server VPN, dan bukan lokasi login pengguna yang sebenarnya. Sekali lagi, koneksi antara pengguna dan server VPN dienkripsi dan aman.

Mengalahkan Geo-Blocking
Netflix dan layanan lainnya menggunakan strategi pemblokiran VPN, tetapi VPN berkualitas tinggi seperti Surfshark, ExpressVPN dan NordVPN dapat mengatasi pemblokiran tersebut. Layanan-layanan itu menggunakan berbagai metode untuk membuka Geo-Blocking, seperti VPN server hopping dan secara teratur memperbarui alamat IP mereka untuk menghindari masuk ke blacklist.

Tiga layanan VPN teratas ini menawarkan inventaris server di seluruh dunia dari negara-negara di seluruh dunia untuk mengalahkan Geo-Blocking.

Pengujian terbaru terhadap layanan Surfshark, misalnya, menunjukkan keberhasilan yang konsisten dalam membebaskan Netflix, Amazon Prime Video, Hulu, HBO GO, dan BBC iPlayer. Hasil tes juga menunjukkan Surfshark adalah layanan terdepan yang memberikan high end security dengan dukungan enkripsi tingkat militer dan perlindungan kebocoran DNS .

Gunakan VPN untuk Mendapatkan Akses Penuh ke Streaming Sports
Gunakan VPN untuk bisa menikmati acara olahraga yang di-block secara lokal. VPN juga memungkinkan pemirsa untuk melakukan bypass pembatasan ISP. Pembatasan ISP adalah praktik penjatahan bandwidth untuk pengguna lokal pada saat waktu penggunaan puncak.

Berbicara tentang Keamanan: Sebuah Kata Peringatan
VPN adalah perisai tak terlihat yang menyembunyikan alamat IP pengguna dan menyembunyikan lokasi. VPN memiliki fitur enkripsi bawaan yang bisa menutupi IP dari pelacak, peretas, dan perangkat sensor.

Namun, VPN bukanlah pendeteksi malware atau pembersih virus. Layanan VPN populer melakukan masking dan enkripsi dengan baik, tetapi mereka tidak dapat melindungi terhadap upaya pengunduhan malware atau serangan phishing email.

VPN juga memerlukan lapisan tambahan pengamanan, pengguna juga harus menggunakan perlindungan anti-malware tingkat komersial, melakukan pencadangan dan enkripsi file yang konsisten, serta menggunakan strategi melalui kata sandi terbaik.

Praktik keamanan yang masuk akal tersebut harus mencakup penggunaan situs web yang paling aman, yaitu dengan alamat URL "HTTPS".

Dapatkan Manfaat Sesuai Harga yang Dibayar
Ada sejumlah VPN gratis yang pada dasarnya merupakan versi produk premium yang 'diakali'. Layanan VPN gratis harus memenuhi pengeluaran mereka melalui berbagai metode penghasil pendapatan, termasuk iklan, dan praktik yang merugikan penggunanya.

Menggunakan VPN Gratis Perlambat Koneksi Internet Pengguna
Lambatnya jaringan terjadi karea pengguna VPN gratis berada di belakang pelanggan yang membayar ketika berbagi bandwidth. Lambatnya jaringan juga terjadi, karena VPN didukung oleh iklan internet, popup iklan memperlambat kinerja browser, menyebabkan halaman berkontraksi dan meluas, dan pada umumnya memberikan pengalaman pengguna yang tidak memuaskan.

VPN Gratis Kumpulkan Data tentang aktivitas Online Pengguna
Penelitian telah menunjukkan lebih dari 70% pengunduhan VPN gratis termasuk pelacak pihak ketiga kepada penggunanya. Pelacak tersebut mengumpulkan dan menyusun catatan penelusuran web pengguna dan menargetkan pengguna dengan iklan khusus. Layanan VPN gratis itu juga menjual data pengguna ke pemasar.

VPN gratis membuat penggunanya rentan terkena serangan peretasan sekunder. VPN gratis lebih mungkin terinfeksi dengan iklan yang terinfeksi spyware/malware dan file gambar.

File-file yang terinfeksi dapat mengeluarkan bot dan virus yang dapat menyebabkan kerusakan langsung atau tertunda pada perangkat dan jaringan pengguna.

VPN Premium adalah Pilihan yang Lebih Baik
Layanan VPN premium berbayar adalah pilihan yang terbaik, karena premium VPN menjamin kebijakan 'tidak ada log'.

Pengguna tidak pernah dilacak secara online dan layanan tidak menyimpan aktivitas atau log koneksi untuk pengguna mana pun. Bahkan jika layanan VPN menerima panggilan pengadilan untuk mengungkapkan aktivitas pengguna, layanan tersebut tidak dapat mematuhinya, karena tidak ada catatan.

Layanan VPN Premium Sediakan Koneksi Terbaik di Kelasnya dan Enkripsi 256-bit
Enkripsi tingkat militer ini adalah salah satu metode enkripsi yang paling aman. Metode ini digunakan di sebagian besar protokol dan teknologi enkripsi modern. Data apa pun yang menggunakan enkripsi 256-bit tidak pernah dapat diterjemahkan, bahkan dengan komputer tercepat.

VPN Premium Berikan Perlindungan dari Kebocoran data
Kebocoran data tidak pernah menjadi masalah jika menggunakan VPN premium. Kebocoran DNS terjadi ketika sistem pengguna kembali ke DNS, tempat pengguna pertama kali masuk. Kondisi terjadi ketika server VPN habis dan memungkinkan ISP untuk melihat apa yang sedang dilakukan pengguna secara online.

VPN premium seperti Surfshark menyertakan 'kill switch' yang secara otomatis menutup koneksi pengguna jika server VPN turun atau terputus.

Pengguna dapat mengakses situs web yang terbatas di wilayah tertentu dengan VPN premium yang menutupi alamat pengguna dan kemudian mengalahkan pemblokiran VPN.

VPN, bagaimanapun, bukan detektor malware. Pengguna harus bergantung pada perlindungan virus tingkat komersial dan praktik keamanan akal sehat, termasuk hanya menggunakan situs web yang aman.

Ada sejumlah layanan VPN gratis yang tersedia, tetapi hanya layanan premium yang dapat menawarkan enkripsi tingkat militer yang lengkap, kebijakan 'tanpa log', dan jaminan privasi dan keamanan online terbaik.

Perbedaan Utama VPN Gratis dan Premium
1. VPN premium biasanya menawarkan dua kali lipat enkripsi (256-bit vs 128-bit yang ditawarkan oleh layanan gratis).
2. VPN gratis memiliki tingkat keamanan yang minim, sedangkan VPN premium menawarkan OpenVPN berstandar industri.
3. VPN premium seperti Surfshark tidak mencatat atau menjual aktivitas web pengguna kepada pemasar. Sebaliknya, VPN gratis sering melacak data pengguna dan menjualnya ke pemasar, dan menggunakan adware dan melacak terhadap pengguna. (Baca juga: Pemerintah Diminta Bersikap Terkait Maraknya Peretasan Media )