Mencairnya Es Kutub Diklaim Menjadi Penyebab Utama Lambatnya Rotasi Bumi

Selasa, 16 Juli 2024 - 19:49 WIB
loading...
Mencairnya Es Kutub...
Ini penyebab utama lambatnya rotasi Bumi. FOTO/ DAILY
A A A
ALASKA - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pencairan es di kutub memiliki dampak yang tidak biasa pada rotasi Bumi.

BACA JUGA - Lapisan Es Antartika Mencair, Permukaan Air Laut Naik

Hal ini menyebabkan planet kita berputar lebih lambat, memperpanjang durasi hari dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menjelaskan bahwa air yang mencair dari Greenland dan Antartika berpindah ke arah ekuator.

Perpindahan massa air ini menyebabkan penumpukan massa di sekitar khatulistiwa, bagaikan skater yang merentangkan lengannya saat berputar.

Menurut Surendra Adhikari, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA, hal ini menyebabkan inersia fisik meningkat, sehingga memperlambat rotasi Bumi.

Efek ini dapat dianalogikan dengan bola pepat yang menonjol di khatulistiwa, yang bentuknya terus berubah karena berbagai faktor seperti pasang surut, pergerakan lempeng tektonik, gempa bumi, dan gunung berapi.

Penelitian ini menggunakan berbagai teknik observasi untuk mengukur rotasi Bumi, termasuk Interferometri Garis Dasar Sangat Panjang, Sistem Pemosisian Global (GPS), dan bahkan catatan gerhana kuno.

Meskipun efek perlambatan rotasi ini terbilang kecil, hanya dalam hitungan milidetik per hari, penelitian ini menunjukkan dampak signifikan dari perubahan iklim pada planet kita.

Perlu diingat bahwa studi ini masih tergolong baru, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari pencairan es kutub terhadap rotasi Bumi dan durasi hari.

Namun, penelitian ini memberikan bukti kuat tentang bagaimana aktivitas manusia dapat mengubah sistem Bumi dengan cara yang tidak terduga, dan menekankan pentingnya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Batu-batu di Bawah Samudra...
Batu-batu di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Awal Mula Bumi Tercipta
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Ilmuwan Temukan Gumpalan...
Ilmuwan Temukan Gumpalan Air Raksasa yang Hilang di Tengah Atlantik
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Subuh ke Magrib hanya...
Subuh ke Magrib hanya 1 Jam, Puasa di Murmansk Cuma 60 Menit
Begini Kondisi Bumi...
Begini Kondisi Bumi saat Es Antartika Seluruhnya Mencair
NASA Sebut Permukaan...
NASA Sebut Permukaan Air Laut Global Meningkat Lebih Tinggi dari Perkiraan
Rekomendasi
Titiek Puspa Jalani...
Titiek Puspa Jalani Lebaran di ICU, Masih Pemulihan usai Operasi Pecah Pembuluh Darah
PHK Massal dan Perlindungan...
PHK Massal dan Perlindungan Pekerja
Lebaran 2025, Ayu Ting...
Lebaran 2025, Ayu Ting Ting Bersyukur Pekerjaan Lancar dan Rezeki Berlimpah
Berita Terkini
Tes DNA Pakai Aplikasi...
Tes DNA Pakai Aplikasi Tanpa Harus Datang ke Ahli Medis
3 jam yang lalu
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
6 jam yang lalu
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
7 jam yang lalu
Google Maps Kini Bisa...
Google Maps Kini Bisa Kenali Detail Lokasi hanya dari Tangkapan Layar
9 jam yang lalu
5 Game Seru untuk Mengisi...
5 Game Seru untuk Mengisi Waktu Libur Leberan 2025
10 jam yang lalu
Bukti Perselingkuhan...
Bukti Perselingkuhan Ratu Cleopatra Terungkap Tanpa Tes DNA
12 jam yang lalu
Infografis
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Menjadi 24 Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved