Pusat Pelaporan Investigasi Gugat OpenAI dan Microsoft Atas Pelanggaran Hak Cipta

Senin, 01 Juli 2024 - 07:31 WIB
loading...
Pusat Pelaporan Investigasi Gugat OpenAI dan Microsoft Atas Pelanggaran Hak Cipta
OpenAI dan Microsoft digugat Atas Pelanggaran Hak Cipta. FOTO/ DAILY
A A A
NEW YORK - Pusat Pelaporan Investigasi (CIR), organisasi nirlaba di balik Mother Jones dan Reveal, pada tanggal 27 April 2024, mengumumkan gugatan terhadap OpenAI dan Microsoft atas pelanggaran hak cipta.



Gugatan ini mengikuti tindakan serupa yang dilakukan oleh The New York Times dan beberapa outlet media lainnya.

CIR menuduh OpenAI dan Microsoft menggunakan artikel berita mereka tanpa izin atau kompensasi untuk melatih model bahasa besar mereka. Hal ini, menurut CIR, merusak hubungan mereka dengan pembaca dan mitra, serta merampas pendapatan mereka.

"OpenAI dan Microsoft mulai menyedot cerita kami untuk memperkuat produk mereka, tetapi mereka tidak pernah meminta izin atau menawarkan kompensasi, tidak seperti organisasi lain yang melisensikan materi kami," kata Monika Bauerlein, CEO Pusat Pelaporan Investigasi, dalam sebuah pernyataan.

"Perilaku parasit ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga merupakan pelanggaran hak cipta. Pekerjaan jurnalis, di CIR dan di tempat lain, sangat berharga, dan OpenAI dan Microsoft mengetahuinya."

Gugatan CIR mencari ganti rugi yang tidak ditentukan, serta perintah yang melarang OpenAI dan Microsoft menggunakan kontennya lebih lanjut.

CIR bukan satu-satunya pihak yang mengambil tindakan hukum terhadap OpenAI dan Microsoft atas praktik penyalinan konten mereka.

The New York Times telah menghabiskan USD1 juta untuk gugatannya sendiri terhadap kedua perusahaan, dan sekelompok delapan publikasi yang dimiliki oleh hedge fund Alden Global Capital - termasuk New York Daily News dan Chicago Tribune - juga telah mengajukan gugatan. Selain itu, beberapa penulis juga secara individual menggugat OpenAI.

Gugatan-gugatan ini menimbulkan pertanyaan penting tentang kepemilikan dan hak cipta di era kecerdasan buatan.

Seiring model bahasa besar menjadi semakin canggih dan mampu menghasilkan teks berkualitas manusia, menjadi semakin penting untuk menentukan bagaimana konten yang digunakan untuk melatih model tersebut dapat digunakan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)
pixels