Bagaimana Serangan Ransomware Bisa Menembus Pertahanan Pemerintah?

Rabu, 26 Juni 2024 - 13:52 WIB
loading...
Bagaimana Serangan Ransomware...
Penyebab kebobolan pemerintah dalam mengatasi serangan ransomware patut jadi catatan penting. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, yang dikelola oleh Telkomsigma jadi sorotan tajam. Ini karena dampaknya terhadap layanan publik dan potensi kebocoran data sensitif sangat besar.

Dirjen Aplikasi Informatikan Kominfo Samuel Pangerapan menyebut, sebanyak 210 instansi terdampak, mulai instansi pusat dan daerah.
Tentu saja, insiden ini menimbulkan pertanyaan kritis tentang bagaimana peretas bisa menembus pertahanan siber pemerintah yang seharusnya ketat?

Cara Kerja Ransomware

Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk mengenkripsi file atau sistem korban, menjadikannya tidak dapat diakses.

Penyerang kemudian akan meminta tebusan sebagai imbalan atas kunci dekripsi yang dapat membuka kembali akses ke data tersebut.
Secara umum, ransomware menyebar melalui beberapa cara:

1. Email Phishing: Email yang tampak resmi namun mengandung lampiran atau tautan berbahaya. Ketika diklik, malware ransomware akan terunduh dan dijalankan di sistem korban.

2. Kerentanan Perangkat Lunak: Peretas dapat mengeksploitasi kelemahan dalam perangkat lunak yang digunakan oleh organisasi, termasuk sistem operasi, aplikasi, atau firmware.

3. Serangan Brute Force: Penyerang mencoba berbagai kombinasi username dan password untuk mendapatkan akses ke sistem.

4. Remote Desktop Protocol (RDP): Penyerang dapat memanfaatkan celah keamanan dalam protokol RDP untuk mendapatkan akses jarak jauh ke sistem.

Persoalan Sumber Daya Manusia?

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan, tanpa melihat hasil audit dan digital forensik akan sangat sulit untuk secara pasti menentukan kelemahan yang dimanfaatkan oleh peretas.

“Namun, penyebab utama dari kerentanan sistem teknologi pemerintahan biasanya berasal dari rendahnya kesadaran SDM tentang keamanan siber. Terutama SDM yang memiliki akses ke dalam sistem. Baik itu dari internal organisasi untuk keperluan operasional atau pihak lain yang menjadi mitra pada saat pembuatan sistem dan aplikasi dan membantu organisasi untuk melakukan perbaikan jika terjadi masalah,” ungkapnya saat dihubungi SINDONews.

Pratama menyebut, sistem keamanan siber tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi infrastruktur serta perangkat keamanan siber saja.

“Tetapi juga harus melihat aspek lainnya seperti pelatihan karyawan terhadap aspek keamanan siber juga menjadi titik kritis terhadap keamanan siber suatu organisasi. Karena tak jarang serangan siber yang terjadi berawal dari diretasnya pc/laptop karyawan atau didapatkanya data kredensial karyawan melalui serangan phising,” ungkap Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi CISSReC itu.

Masih Memiliki Celah

Pratama menyebut, meski sistem keamanan siber yang dimiliki oleh lembaga sudah menggunakan sistem yang paling mutakhir dan paling canggih, tetapi jika edukasi terhadap karyawan serta keamanan siber dari perangkat kerja kurang, maka secara keseluruhan sistem keamanan suatu lembaga akan dianggap kurang kuat dan atau kurang mumpuni karena masih memiliki celah untuk masuknya sebuah serangan.

“Melihat maraknya kebocoran data yang disebabkan oleh kelalaian SDM ini seharunya sudah menjadi peringatan kepada pimpinan organisasi untuk dengan segera melakukan pelatihan kepada karyawan/mitra yang memiliki akses tersebut bagaimana mengamankan diri mereka sendiri,” bebernya.

Baca Juga: Kominfo Sebut 210 Instansi Terdampak Akibat Pusat Data Nasional Sementara Diserang Ransomware

Beberapa Kemungkinan Penyebabnya Bobolnya Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya:

1. Kerentanan Perangkat Lunak: PDNS 2 mungkin menggunakan perangkat lunak yang memiliki kerentanan yang belum ditambal.

2. Kesalahan Konfigurasi: Sistem PDNS 2 mungkin tidak dikonfigurasi dengan benar, sehingga memberikan celah bagi penyerang untuk masuk.

3. Human Error: Karyawan atau pengguna PDNS 2 mungkin secara tidak sengaja membuka lampiran email phishing atau mengklik tautanberbahaya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
Efektifkan Solusi eSIM...
Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
PDN Cikarang Molor Lagi!...
PDN Cikarang Molor Lagi! Ramadan Jadi Alasan Penundaan, Kapan Beroperasi?
Kolaborasi Pemerintah...
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
Waduh! Harley-Davidson...
Waduh! Harley-Davidson Kena Hack, Data 66 Ribu Pelanggan Melayang!
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
Ransomware: Ancaman...
Ransomware: Ancaman Nyata di 2025, Bagaimana Organisasi di Indonesia Melindungi Diri?
Waspada! 467.000 File...
Waspada! 467.000 File Berbahaya Menyerang Setiap Hari di 2024!
Rekomendasi
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan...
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan TNI-Polri Jamin Keutuhan NKRI
Kemanfaatan dan Makna...
Kemanfaatan dan Makna Ketentuan Suatu Undang-Undang
Konten Reaksi yang Bikin...
Konten Reaksi yang Bikin Melek Dunia, Metta Karuna Hadirkan Edukasi Lewat Hiburan!
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
11 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
14 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
16 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
16 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
18 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
18 jam yang lalu
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved