Salip Microsoft dan Apple, Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Rabu, 19 Juni 2024 - 17:00 WIB
loading...
Salip Microsoft dan...
Direktur utama Nvidia Jensen Huang di atas panggung dengan jaket kulit hitam dan kaos hitam. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Bos Nvidia Jensen Huang, 61 tahun, digambarkan sebagai 'Taylor Swift dari teknologi'. Ini setelah Nvidia menjadi perusahaan paling berharga di dunia menyusul harga sahamnya naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa kemarin.

Saham ditutup di hampir USD136, naik 3,5%, dan menjadikannya lebih berharga daripada Microsoft. Ini melampaui Apple pada awal bulan ini.

Mengapa Nvidia bisa melampaui Microsoft dan Apple? Karena Nvidia adalah pabrikan pembuat chip komputer yang dibutuhkan untuk perangkat lunak kecerdasan buatan (AI). Beruntungnya, permintaan terhadap chip untuk memproses AI melonjak tinggi.

Akibatnya, valuasi produk Nvidia melonjak tinggi.

Banyak investor percaya bahwa pendapatan Nvdia akan terus tumbuh, dan harga sahamnya juga masih bakal terkerek naik. Meski, beberapa mempertanyakan valuasinya yang sangat tinggi.

Saat ini, valuasi perusahaan Nvidia adalah USD3,34 triliun atau hampir dua kali lipat sejak awal tahun ini. Delapan tahun yang lalu, saham tersebut bernilai kurang dari 1% dari harga saat ini.

Persaingan di antara pengembang AI saat ini sangat ketat. Microsoft, Google Alphabet, Meta, dan Apple hanyalah beberapa raksasa teknologi yang berjuang untuk menciptakan produk yang mengalahkan dunia.

Kompetisi ini menguntungkan Nvidia, yang mendominasi sebagian besar pasar chip AI.

Dengan demikian, investor percaya perusahaan akan terus meningkat nilainya. Angka penjualan dan laba Nvidia telah melampaui ekspektasi banyak analis dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Mei, setelah serangkaian hasil keuangan terbarunya diterbitkan, analis teknologi Quilter Cheviot Ben Barringer mengatakan perusahaan tersebut "telah melewati rintangan yang sangat tinggi".



"Permintaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti," tambahnya.

Meski demikian, pada Februari, analis kredit Barclays Sandeep Gupta berpendapat bahwa pangsa pasar besar Nvidia akan sulit dipertahankan mengingat meningkatnya jumlah pesaing dan mempertanyakan bagaimana pelanggan Nvidia akan memonetisasi perangkatlunakAI.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2798 seconds (0.1#10.140)