Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah, ITSEC Asia & DEFEND IT360 Luncurkan IntelliBron

Kamis, 30 Mei 2024 - 15:30 WIB
loading...
A A A
Pasalnya, kata Joseph, anomali tersebut tidak hanya menyasar korporasi besar, namun juga organisasi kecil maupun individu.

“Melalui tim Research and Development dari ITSEC Asia, kali ini kami mengembangkan sebuah inovasi solusi keamanan siber yang dirancang agar tepat guna pada hal yang esensial bagi pelaku usaha, utamanya bagi Small and Medium-sized Enterprises (SMEs / Usaha Kecil Menengah),” tutur Joseph.

IntelliBroń merupakan sebuah perangkat sistem keamanan siber dan peringatan dini yang dapat mendekteksi anomali siber yang mencurigakan melalui monitoring system (dashboard) bernama Bellatrix, dan Network Threat Detector (Hardware) yang dinamakan Rigel.

Dashboard sendiri adalah fitur di mana seorang analis keamanan siber melakukan monitoring dan analisa dari aktivitas mencurigakan yang berhasil terdeteksi, serta melakukan pencatatan atas respon yang dapat dilakukan.

Sedangkan Threat Detector adalah hardware yang dipasang di dalam jaringan milik pengguna IntelliBroń untuk membaca, menganalisa dan mendeteksi aktivitas yang lewat dalam jaringan, baik itu antar internal atau dengan pihak eksternal.

Secara sederhana, IntelliBroń bekerja dengan cara memantau seluruh aktivitas siber dan data traffic yang ada dalam perusahaan, dan mengirimkan notifikasi secara real-time apabila ditemukan adanya aktivitas siber yang mencurigakan. Notifikasi tersebut dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah mitigasi yang dapat dilakukan.

Head of Research & Development PT ITSEC Asia Tbk, Rasyid Sahputra juga menyampaikan bahwa fitur yang disematkan dalam IntelliBroń bukan hanya merupakan fitur-fitur mainstream, namun juga fitur terkini seperti Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning.

“IntelliBroń telah mengadopsi berbagai fitur yang diperlukan dalam menciptakan ekosistem siber yang aman di dalam perusahaan, seperti AI dan Machine Learning yang dapat membedakan antara aktivitas sistem dan data traffic perusahaan, dengan aktivitas siber yang mencurigakan,” kata Rasyid.

Dengan adanya teknologi AI di dalam IntelliBroń, anggota perusahaan yang tidak memiliki tim spesialisasi di bidang cyber security juga dapat mengetahui secara langsung terkait langkah mitigasi dari serangan siber.

Teknologi AI yang disematkan dalam IntelliBroń juga memilki sistem pembelajaran mandiri karena telah di-program dengan informasi terkait aktivitas siber mencurigakan yang dapat diantisipasi. Layaknya CCTV, IntelliBroń akan mendeteksi aktivitas / traffic siber dalam sistem perusahaan. Apabila muncul kejanggalan berdasarkan database yang ada, maka IntelliBroń akan segera mengirim notifikasi yang dapat membantu SMEs untuk menentukan langkah pencegahannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)