Ilmuwan Buktikan Katak Bisa Menjerit seperti Manusia

Senin, 15 April 2024 - 17:03 WIB
loading...
Ilmuwan Buktikan Katak...
Katak Bisa Menjerit seperti Manusi. FOTO/ DAILY
A A A
RIO DE JANEIRO - Para ilmuwan untuk pertama kalinya merekam jeritan katak, suara tak biasa ini terdengar oleh telinga manusia.



Awal tahun ini, hewan amfibi menjadi berita utama setelah jamur terlihat tumbuh dari kaki katak hidup, sehingga memicu kekhawatiran di kalangan para ahli.

Namun, kini para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa katak memiliki mekanisme pertahanan yang disebut sebagai “ultrasound defensif” untuk memperingatkan hewan lain.

Penemuan ini terjadi ketika para peneliti di Hutan Amazon di Brasil memperhatikan bahwa katak serasah daun tampak membuka mulutnya lebar-lebar, melengkungkan punggung, dan menundukkan kepala.

Dari gerakannya, tampak katak-katak itu berteriak tetapi para ahli tidak dapat mendengar apa pun. Jadi, mereka menggunakan perekam audio frekuensi tinggi dan membuat penemuan menakjubkan.

Menurut penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Acta Ethologica, para ilmuwan berhasil menangkap dokumentasi penggunaan “ultrasound defensif” pertama yang dilakukan oleh amfibi.

Panggilan darurat tersebut ditangkap dua kali, dan perangkat lunak mengonfirmasi bahwa panggilan tersebut berada pada rentang frekuensi 7 kilohertz (kHz) hingga 44 kHz dan akan diklasifikasikan sebagai USG.

Bagi hewan yang dapat mendengarnya, suara yang mereka keluarkan memiliki volume yang memekakkan telinga, namun manusia tidak dapat mendengar frekuensi di atas 20 kHz, yang berarti suara tersebut benar-benar senyap.

Para peneliti dari Universitas Negeri Campinas di Brazil percaya bahwa jeritan tersebut merupakan respons terhadap predator, tetapi juga dapat digunakan sebagai panggilan kepada katak lain untuk membantu serangan hewan lain.

“Beberapa predator potensial amfibi, seperti kelelawar, hewan pengerat, dan primata kecil, mampu mengeluarkan dan mendengar suara pada frekuensi ini, yang tidak dapat dilakukan manusia,” jelas
Ubiratã Ferreira Souza, seperti dilansir dari SCMP.

Mariana Retuci Pontes, peneliti dalam tim tersebut, mengatakan dia telah menyaksikan katak lain dalam perjalanan penelitian berbeda menunjukkan perilaku yang sama, namun mereka tidak memiliki peralatan perekam yang diperlukan pada saat itu untuk dapat merekam jeritan tersebut.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
Sebagian Besar Kerak...
Sebagian Besar Kerak Bumi yang Hilang Ditemukan, di Sini Letaknya
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
Ikan Berkepala Gumpalan...
Ikan Berkepala Gumpalan Ditemukan di Antara 27 Spesies Baru di Peru
Susu Kecoa Diklaim Peneliti...
Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi dari Sapi
Ilmuwan Ungkap Penyebab...
Ilmuwan Ungkap Penyebab Utama Runtuhnya Kerajaan Romawi
Benarkah Kapal Hantu...
Benarkah Kapal Hantu The Flying Dutchman Itu Ada? Ini Penjelasannya
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Cinta...
Sinopsis Sinetron Cinta Yasmin, Jumat 14 Maret 2025: Terungkapnya Video Rekaman Rangga
MNC Sekuritas dan BRI-MI...
MNC Sekuritas dan BRI-MI Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di Politeknik Negeri Jakarta
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Berita Terkini
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
3 jam yang lalu
Sebagian Besar Kerak...
Sebagian Besar Kerak Bumi yang Hilang Ditemukan, di Sini Letaknya
4 jam yang lalu
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
8 jam yang lalu
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
11 jam yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
15 jam yang lalu
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
18 jam yang lalu
Infografis
Norwegia Luncurkan Bunker...
Norwegia Luncurkan Bunker Kiamat SGSV Bisa Tampung 14.000 Benih
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved