Heboh, Ketik Yerusalem Muncul Emoji Bendera Palestina

Sabtu, 13 April 2024 - 18:50 WIB
loading...
Heboh, Ketik Yerusalem Muncul Emoji Bendera Palestina
Dunia maya heboh setelah kemunculan emoji bendera Palestina. (Foto: Reuters)
A A A
JAKARTA - Dunia maya heboh setelah kemunculan emoji bendera Palestina saat pengguna mengetik kata Yerusalem. Masalah ini muncul setelah pembaruan perangkat lunak Apple baru-baru ini secara otomatis menyarankan emoji bendera Palestina, yang menuai kritik dari presenter TV Inggris Rachel Riley, pendukung vokal Israel.

Riley menyoroti anomali tersebut via platform X. "Dear @‌Apple @applesupport @tim_cook Saya baru saja memperbarui perangkat lunak saya ke versi iOS 17.4.1, dan sekarang, ketika saya mengetik ibu kota Israel, Yerusalem, saya ditawari emoji bendera Palestina. Ini tidak terjadi pada ponsel saya sebelum pembaruan ini."

Riley menuduh perusahaan asal Amerika Serikat ini menerapkan standar ganda yang dipandang sebagai bentuk antisemitisme ketika merujuk pada Israel. Seorang pakar media sosial menyarankan bahwa masalah tersebut bisa jadi akibat dari intervensi manusia.

“Tidak ada yang inheren salah dengan mengaitkan Yerusalem dengan Palestina, tetapi pilihan pengaturan default Apple memerlukan pembenaran, terutama mengingat potensi implikasi diskriminatif dari keputusan ini,” kata Tom Divon, peneliti di Universitas Ibrani Yerusalem, dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph yang dilansir Sabtu (13/4/2024).



Produsen iPhone pun menanggapi dengan berimbang bahwa perubahan yang dilakukan pada keyboard tersebut tidak disengaja dan mengikuti pembaruan perangkat lunak baru-baru ini. Juru bicara Apple menjelaskan bahwa bendera Palestina adalah hasil dari bug dalam emoji prediktif dan kondisi ini akan diperbaiki dalam pembaruan perangkat lunak iOS yang baru.

Status Yerusalem selalu menuai respons kontroversial. Kota ini terbagi dengan Israel namun masih dipandang sebagai wilayah Palestina oleh PBB.



Pengakuan mantan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2017, menarik kecaman dari komunitas internasional dan pemimpin Palestina, yang menggambarkan langkah tersebut sebagai "langkah tercela dan tidak dapat diterima (yang) dengan sengaja merusak semua upaya perdamaian."
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)