Bukan Apple, Tapi Pixar dan Toy Story yang Membuat Steve Jobs Jadi Miliarder
loading...
A
A
A
JAKARTA - Steve Jobs identik dengan Apple, perusahaan teknologi raksasa dan paling berpengaruh di dunia yang ia ikut dirikan.
Tapi, sebenarnya ada cerita unik tentang Jobs yang tidak banyak diketahui. Yakni, hubungan Jobs dengan Pixar Animation Studios, yang justru malah membentuk karir dan kekayaannya.
Menurut laporan, IPO Pixar dan kesuksesan besar film Toy Story yang justru membuat Jobs menjadi miliarder untuk kali pertama.
Keluar dari Apple, Awal dari Kisah Pixar
Usai terusir dari Apple pada 1985 karena perselisihan dengan dewan direksi, Jobs berada di persimpangan. Momen penting ini membawanya ke Pixar.
Pada pertengahan 1990-an, sambil mempertimbangkan kembali ke Apple, Jobs mengaku kepada Lawrence Levy, kolega Pixar, tentang keraguan akan masa depan Apple dan potensinya dalam menghidupkan perusahaan itu kembali.
Selama masa ini, Jobs memimpin Pixar, mengakuisisi divisi grafik komputer dari Lucasfilm pada 1986, dan mengubahnya menjadi studio independen.
Di bawah kepemimpinannya sebagai CEO dan pemegang saham utama, Pixar merevolusi animasi dan memperkuat warisan keuangan Jobs.
Momen itu juga yang menegaskan kemampuannya memimpin dan berinovasi di luar ranah komputer pribadi, masuk ke industri hiburan. Memoar Lawrence Levy, "To Pixar and Beyond," mencatat perjalanan ini dan keputusan strategis yang mendorong Pixar menjadi studio animasi terkemuka dan akhirnya akuisisi oleh Disney pada 2006 dengan nilai lebih dari USD7 miliar.
Lewat Pixar pula, Jobs tidak hanya mendefinisikan ulang animasi, namun menetapkan standar baru untuk kepemimpinan dan kreativitas dalam bisnis, meninggalkan jejak permanen di Silicon ValleydanHollywood.
Tapi, sebenarnya ada cerita unik tentang Jobs yang tidak banyak diketahui. Yakni, hubungan Jobs dengan Pixar Animation Studios, yang justru malah membentuk karir dan kekayaannya.
Menurut laporan, IPO Pixar dan kesuksesan besar film Toy Story yang justru membuat Jobs menjadi miliarder untuk kali pertama.
Keluar dari Apple, Awal dari Kisah Pixar
Usai terusir dari Apple pada 1985 karena perselisihan dengan dewan direksi, Jobs berada di persimpangan. Momen penting ini membawanya ke Pixar.Pada pertengahan 1990-an, sambil mempertimbangkan kembali ke Apple, Jobs mengaku kepada Lawrence Levy, kolega Pixar, tentang keraguan akan masa depan Apple dan potensinya dalam menghidupkan perusahaan itu kembali.
Selama masa ini, Jobs memimpin Pixar, mengakuisisi divisi grafik komputer dari Lucasfilm pada 1986, dan mengubahnya menjadi studio independen.
Di bawah kepemimpinannya sebagai CEO dan pemegang saham utama, Pixar merevolusi animasi dan memperkuat warisan keuangan Jobs.
IPO Pixar dan Kesuksesan Besar "Toy Story"
Titik balik Steve Jobs terjadi saat IPO (Initial Public Offering) Pixar pada November 1995, bertepatan dengan rilis "Toy Story," film panjang pertama studio tersebut. IPO Pixar sukses besar, membuat Jobs masuk dalam jajaran miliarder.Momen itu juga yang menegaskan kemampuannya memimpin dan berinovasi di luar ranah komputer pribadi, masuk ke industri hiburan. Memoar Lawrence Levy, "To Pixar and Beyond," mencatat perjalanan ini dan keputusan strategis yang mendorong Pixar menjadi studio animasi terkemuka dan akhirnya akuisisi oleh Disney pada 2006 dengan nilai lebih dari USD7 miliar.
Pixar, Reputasi, dan Kembali ke Apple
Sukses di Pixar memulihkan reputasi Jobs dan memberinya kepercayaan diri untuk memimpin kembali Apple. Pengalamannya di Pixar, menavigasi industri hiburan bersama Levy, membawa pelajaran yang nantinya diterapkan Jobs pada Apple. Sinergi teknologi dan penceritaan yang menjadi etos Pixar menjadi dasar pengembangan produk Apple.Lebih dari Sekadar Animator
Kisah Jobs memasuki dunia animasi menunjukkan karir multifasetnya, ditandai inovasi, keuletan, dan bagaimana ambisinya untuk jadi yang terbaik. Warisannya di Pixar adalah bukti visinya menggabungkan teknologi dan seni untuk mendapatkan narasi kuat, filosofi yang sama ia bawa ke Apple.Lewat Pixar pula, Jobs tidak hanya mendefinisikan ulang animasi, namun menetapkan standar baru untuk kepemimpinan dan kreativitas dalam bisnis, meninggalkan jejak permanen di Silicon ValleydanHollywood.
(dan)