Pelaku UMKM Perlu Mengetahui Lima Hal Ini di Masa New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk bisa bertahan dan melakukan ekspansi bisnis, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus mulai beradaptasi untuk mendigitalisasi bisnisnya , khususnya di era New Normal . (Baca juga: Denda Progresif dan Mengancam )
Hal ini bukan hanya memanfaatkan pasar daring, maupun adaptasi dari segi pembayaran, tapi juga cara berkomunikasi dengan pegawai yang lebih efektif guna meningkatkan produktivitas.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki pernah mengatakan, valuasi bisnis ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan bisa mencapai USD130 miliar. Valuasi ini bisa tercapai dengan kontribusi pelaku UMKM sebagai salah satu penggerak sektor perekonomian Indonesia, karena sektor UMKM berkontribusi 60,34% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2018.
Menyadari pentingnya digitalisasi UMKM, Joey Lim, VP Lark Commercial Asia mengatakan, dengan kebiasaan memanfaatkan platform komunikasi yang terintegrasi, maka pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat dengan meningkatnya efisiensi dan produktivitas para pegawai.
Dengan masih diberlakukannya pembatasan berpergian, pelaku usaha -termasuk UMKM- diharuskan untuk bisa beradaptasi dan terbiasa dengan komunikasi jarak jauh, yang sebelumnya seringkali dilakukan melalui tatap muka. "Teknologi dan produk komunikasi berbasis digital membantu kita untuk bisa tetap melakukan pekerjaan dengan lebih efisien dari segi waktu dan cost," kata Lim.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Lark sebagai tool digital yang mampu mengintegrasikan berbagai fitur utama komunikasi dan kolaborasi tim memiliki 5 manfaat yang perlu diketahui oleh para pelaku UMKM. Lima manfaat ini bisa membuat kolaborasi tim lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.
Pertama, selalu terhubung tanpa hambatan dengan tim. "Komunikasi yang dibangun secara terus menerus akan mempererat hubungan antar pegawai. Dengan interaksi fisik yang dibatasi seperti saat ini, fitur messenger atau chat menjadi sangat penting. Fitur messenger Lark di-desain sedemikian rupa untuk memaksimalkan komunikasi antar anggota dalam grup," katanya.
Satu grup di Lark bisa menampung sampai 5.000 anggota. Jadi apabila Anda sedang mempersiapkan ekspansi bisnis di kemudian hari, tidak perlu lagi membuat grup baru. Messenger di Lark juga dilengkapi fitur unlimited searchable chat history, sehingga tidak perlu khawatir apabila Anda merupakan anggota baru dalam grup, karena tetap bisa mendapatkan informasi dari diskusi sebelumnya di grup tersebut.
Manfaat kedua, koordinasi tatap muka melalui layar perangkat teknologi. Saat ini, kebanyakan pelaku bisnis sudah mulai beradapatasi dengan menggunakan video call sebagai pengganti dari pertemuan fisik. "Nah fitur video calling di Lark ini gratis, dan bisa menampung sampai 100 peserta, tanpa dibatasi durasi," imbuhnya seraya menambahkan, ini membuat diskusi soal pekerjaan bisa dilaksanakan tanpa batas dan bisa tetap berkomunikasi dengan lancar.
Ketiga, mempersiapkan rencana dan strategi pemasaran bersama meski tidak bertemu. "Selain memanfaatkan pasar daring, pelaku UMKM juga diharapkan memiliki strategi bisnis -baik itu pemasaran, penjualan, atau konsep untuk produk baru- yang berkelanjutan untuk memastikan bisnis tetap bisa berjalan dengan lancar," ucap Lim.
Hal ini bukan hanya memanfaatkan pasar daring, maupun adaptasi dari segi pembayaran, tapi juga cara berkomunikasi dengan pegawai yang lebih efektif guna meningkatkan produktivitas.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki pernah mengatakan, valuasi bisnis ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan bisa mencapai USD130 miliar. Valuasi ini bisa tercapai dengan kontribusi pelaku UMKM sebagai salah satu penggerak sektor perekonomian Indonesia, karena sektor UMKM berkontribusi 60,34% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2018.
Menyadari pentingnya digitalisasi UMKM, Joey Lim, VP Lark Commercial Asia mengatakan, dengan kebiasaan memanfaatkan platform komunikasi yang terintegrasi, maka pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat dengan meningkatnya efisiensi dan produktivitas para pegawai.
Dengan masih diberlakukannya pembatasan berpergian, pelaku usaha -termasuk UMKM- diharuskan untuk bisa beradaptasi dan terbiasa dengan komunikasi jarak jauh, yang sebelumnya seringkali dilakukan melalui tatap muka. "Teknologi dan produk komunikasi berbasis digital membantu kita untuk bisa tetap melakukan pekerjaan dengan lebih efisien dari segi waktu dan cost," kata Lim.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Lark sebagai tool digital yang mampu mengintegrasikan berbagai fitur utama komunikasi dan kolaborasi tim memiliki 5 manfaat yang perlu diketahui oleh para pelaku UMKM. Lima manfaat ini bisa membuat kolaborasi tim lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.
Pertama, selalu terhubung tanpa hambatan dengan tim. "Komunikasi yang dibangun secara terus menerus akan mempererat hubungan antar pegawai. Dengan interaksi fisik yang dibatasi seperti saat ini, fitur messenger atau chat menjadi sangat penting. Fitur messenger Lark di-desain sedemikian rupa untuk memaksimalkan komunikasi antar anggota dalam grup," katanya.
Satu grup di Lark bisa menampung sampai 5.000 anggota. Jadi apabila Anda sedang mempersiapkan ekspansi bisnis di kemudian hari, tidak perlu lagi membuat grup baru. Messenger di Lark juga dilengkapi fitur unlimited searchable chat history, sehingga tidak perlu khawatir apabila Anda merupakan anggota baru dalam grup, karena tetap bisa mendapatkan informasi dari diskusi sebelumnya di grup tersebut.
Manfaat kedua, koordinasi tatap muka melalui layar perangkat teknologi. Saat ini, kebanyakan pelaku bisnis sudah mulai beradapatasi dengan menggunakan video call sebagai pengganti dari pertemuan fisik. "Nah fitur video calling di Lark ini gratis, dan bisa menampung sampai 100 peserta, tanpa dibatasi durasi," imbuhnya seraya menambahkan, ini membuat diskusi soal pekerjaan bisa dilaksanakan tanpa batas dan bisa tetap berkomunikasi dengan lancar.
Ketiga, mempersiapkan rencana dan strategi pemasaran bersama meski tidak bertemu. "Selain memanfaatkan pasar daring, pelaku UMKM juga diharapkan memiliki strategi bisnis -baik itu pemasaran, penjualan, atau konsep untuk produk baru- yang berkelanjutan untuk memastikan bisnis tetap bisa berjalan dengan lancar," ucap Lim.