Alat untuk Melihat Hilal dari Tradisional hingga yang Modern

Minggu, 25 Februari 2024 - 12:08 WIB
loading...
Alat untuk Melihat Hilal dari Tradisional hingga yang Modern
Alat untuk Melihat Hilal . FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk melihat hilal , baik tradisional maupun modern. Di Indonesia dalam menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal, pemerintah menggunakan metode ini sebagai dasar penentuannya.


Lantas apabila saat melakukan pengamatan, hilal tidak tampak, maka bulan (kalender) digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.

Hilal merupakan bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Berikut alat untuk melihat hilal baik tradional dan modern.

Alat Tradisional:

Teropong: Alat ini membantu memperbesar objek di langit, sehingga hilal yang tipis dapat terlihat lebih jelas.

Kompas: Alat ini digunakan untuk menentukan arah kiblat dan membantu mencari posisi bulan di langit.

Jam Matahari: Alat ini membantu menentukan waktu dengan menggunakan bayangan matahari.
Tongkat: Alat ini digunakan untuk membantu pengamat melihat ke arah barat dengan lebih nyaman.

Alat Modern:

Teleskop: Alat ini memiliki lensa yang lebih besar dan kuat dibandingkan teropong, sehingga dapat melihat hilal dengan lebih jelas.

Binokuler: Alat ini memiliki dua lensa yang membantu pengamat melihat objek dengan lebih jelas dan stereoskopis.

Kamera CCD: Alat ini dapat menangkap gambar hilal dengan lebih detail dan sensitif.

Komputer: Alat ini digunakan untuk menganalisis gambar hilal yang ditangkap oleh kamera CCD.

Selain alat-alat di atas, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk melihat hilal, seperti:

Cuaca: Langit yang cerah dan bebas polusi cahaya sangat ideal untuk melihat hilal.

Posisi bulan: Hilal hanya dapat dilihat di langit barat setelah matahari terbenam.

Ketinggian tempat: Pengamat yang berada di tempat yang lebih tinggi memiliki peluang lebih besar untuk melihat hilal.

================

Wujudkan Ambisi Romawi, Italia Siap Bangun Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia

Milan - Italia kembali merencanakan pembangunan jembatan gantung terpanjang di dunia yang akan menghubungkan daratan Italia dengan Pulau Sisilia.

Jembatan ini, yang dijuluki Jembatan Selat Messina, akan membentang sepanjang 3,2 kilometer dan melampaui Jembatan Akashi-Kaikyo di Jepang sebagai yang terpanjang di dunia.

Rencana ambisius ini sudah ada sejak zaman Romawi, namun selalu terhambat oleh berbagai faktor, termasuk biaya yang fantastis, kondisi geografi yang rumit, dan kekhawatiran akan dampak lingkungan.

Baru-baru ini, pemerintah Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni menunjukkan kembali minat untuk menghidupkan proyek ini.

Menteri Transportasi Italia, Matteo Salvini, bahkan telah menjanjikan untuk memulai pembangunan dalam waktu dekat.

Namun, masih banyak rintangan yang harus diatasi sebelum Jembatan Selat Messina menjadi kenyataan.

Salah satu hambatan terbesar adalah pendanaan. Biaya pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai 15 miliar euro, dan belum jelas bagaimana pemerintah Italia akan menutupi biaya tersebut.

Selain itu, terdapat kekhawatiran tentang dampak pembangunan jembatan terhadap lingkungan laut di Selat Messina.

Mafia Sisilia juga dikhawatirkan akan mencoba mengambil keuntungan dari proyek ini, seperti yang terjadi pada proyek-proyek infrastruktur besar di Italia sebelumnya.

Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, rencana pembangunan Jembatan Selat Messina kembali menjadi perbincangan hangat di Italia.

Keberhasilan proyek ini akan menjadi simbol kemajuan infrastruktur Italia dan memberikan manfaat ekonomi bagi Sisilia.

Namun, jika tidak direncanakan dan dieksekusi dengan matang, proyek ini dapat menjadi bencana ekologis dan finansial.

Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan rencana ambisius ini.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3080 seconds (0.1#10.140)