Wabah Paling Mematikan Black Death Kembali Hadir di AS

Kamis, 15 Februari 2024 - 07:00 WIB
loading...
Wabah Paling Mematikan...
Wabah Paling Mematikan Black Death . FOTO/ DAILY
A A A
NEW YORK - Otoritas kesehatan di negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, mereka sedang menangani kasus penyakit pes yang jarang terjadi pada manusia dan diyakini disebarkan oleh kucing peliharaan.



Seperti dilansir dari AFP, Kamis (15/2/2024), penyakit yang menyebabkan pandemi pada Abad Pertengahan ini juga dikenal dengan nama Black Death.

Namun identitas pasien di Deschutes County belum dipublikasikan dan dia saat ini sedang dirawat.

“Semua kontak dekat dan pemilik hewan peliharaan telah dihubungi. Mereka juga telah diberikan pengobatan sebagai tindakan pencegahan dini,” kata Petugas Kesehatan Deschutes County Dr. Richard Fawcett ketika mengumumkan kasus tersebut pekan lalu.

Menurut dia, gejala wabah seperti demam, mual, nyeri otot, dan menggigil baru terlihat setelah jangka waktu delapan hari setelah terpapar hewan atau kutu yang tertular.

"Kasus ini terdeteksi pada tahap awal dan tidak menimbulkan risiko tinggi bagi masyarakat. Tidak ada kasus tambahan yang teridentifikasi selama penyelidikan penyakit menular," kata otoritas kesehatan Oregon dalam sebuah pernyataan.

Wabah ini jarang terjadi di wilayah tersebut dan terakhir dilaporkan pada tahun 2015.

Kematian Hitam yang melanda Eropa pada abad ke-14 merenggut sekitar 50 juta nyawa dan merupakan salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
Rekomendasi
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
Patah Rahang, Chris...
Patah Rahang, Chris Eubank Jr Dilarikan ke Rumah Sakit
Raker PP KAUJE di Madiun,...
Raker PP KAUJE di Madiun, Resmikan Beasiswa Kakak Asuh dan Gagas Kampus UNEJ
Berita Terkini
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
1 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
5 jam yang lalu
Daftar Aplikasi Goblok...
Daftar Aplikasi Goblok di Play Store, Nomor 2 Paling Banyak di Download
6 jam yang lalu
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
8 jam yang lalu
Mengikuti Selera Pasar...
Mengikuti Selera Pasar dan Tren Kuliner, LG InstaView Tampilkan Kemewahan dan Kepraktisan
8 jam yang lalu
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
9 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved