Fosil Katak Purba dengan Ratusan Telur di Perutnya Ditemukan
loading...
Penemuan Fosil Katak Purba dengan Ratusan Telur. FOTO/ IFL SCIENCE
A
A
A
BEIJING - Fosil katak berusia 100 juta tahun yang ditemukan dengan telur di perutnya memang menarik dan menyedihkan.
Katak ini, yang dinamai "Beelzebufo ampinga", merupakan fosil katak purba yang ditemukan di Madagaskar pada tahun 2008. Fosil ini menunjukkan bahwa katak purba ini memiliki cara reproduksi yang berbeda dengan katak modern.
Telur yang ditemukan di perut katak menunjukkan bahwa katak ini kemungkinan mati saat bertelur. Hal ini kemungkinan terjadi karena katak ini mengeluarkan telur dalam jumlah besar sekaligus, yang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian.
Katak yang sedang bertelur merupakan target yang mudah bagi predator. Kemungkinan katak ini dimangsa saat sedang bertelur, dan telur-telurnya dimakan oleh predator.
Seperti dilansir dari IFL Science, fosil katak ini ditemukan di endapan lumpur. Kemungkinan katak ini terjebak di lumpur dan tidak dapat melarikan diri, dan mati bersama telur-telurnya.
Meskipun fosil katak ini memberikan informasi yang berharga tentang evolusi reproduksi katak, namun kematiannya kemungkinan besar tragis. Kematian katak ini kemungkinan terjadi karena proses reproduksi yang berbahaya, dimangsa predator, atau terjebak di lumpur.
Baca Juga :
Katak Zombie tanpa Kepala Berkeliaran di Kanada
Katak ini, yang dinamai "Beelzebufo ampinga", merupakan fosil katak purba yang ditemukan di Madagaskar pada tahun 2008. Fosil ini menunjukkan bahwa katak purba ini memiliki cara reproduksi yang berbeda dengan katak modern.
Telur yang ditemukan di perut katak menunjukkan bahwa katak ini kemungkinan mati saat bertelur. Hal ini kemungkinan terjadi karena katak ini mengeluarkan telur dalam jumlah besar sekaligus, yang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian.
Katak yang sedang bertelur merupakan target yang mudah bagi predator. Kemungkinan katak ini dimangsa saat sedang bertelur, dan telur-telurnya dimakan oleh predator.
Seperti dilansir dari IFL Science, fosil katak ini ditemukan di endapan lumpur. Kemungkinan katak ini terjebak di lumpur dan tidak dapat melarikan diri, dan mati bersama telur-telurnya.
Meskipun fosil katak ini memberikan informasi yang berharga tentang evolusi reproduksi katak, namun kematiannya kemungkinan besar tragis. Kematian katak ini kemungkinan terjadi karena proses reproduksi yang berbahaya, dimangsa predator, atau terjebak di lumpur.
(wbs)
Lihat Juga :
