PBB Sebut Houthi Siap Putus Jaringan Kabel Internet Bawah Laut

Selasa, 06 Februari 2024 - 09:51 WIB
loading...
PBB Sebut Houthi Siap Putus Jaringan Kabel Internet Bawah Laut
Houthi menerbitkan peta kabel serat optik di sepanjang dasar Laut Merah.. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi milik pemerintah Yaman yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin memperingatkan bahwa pemberontak Houthi akan menyabotase jaringan kabel internet bawah laut di Laut Merah.



Seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (6/2/2024), kabel sangat penting dalam operasi internet Barat dan transmisi data keuangan.

Peringatan itu diposting setelah saluran aplikasi Telegram yang terkait dengan kelompok Houthi menerbitkan peta kabel serat optik di sepanjang dasar Laut Merah.

Peta tersebut disertai dengan pesan: “Ada peta kabel serat optik internasional yang menghubungkan seluruh wilayah di dunia melalui laut. Ternyata Yaman berada di lokasi yang strategis karena adanya jalur internet yang menghubungkan seluruh benua melalui perairan tersebut (Laut Merah).”

Perusahaan Telekomunikasi Yaman mengatakan bahwa mereka telah melakukan upaya diplomatik dan hukum selama beberapa tahun terakhir untuk membujuk aliansi telekomunikasi global agar tidak berurusan dengan Houthi.

Menurutnya, tindakan tersebut akan memberikan pengetahuan kepada kelompok pemberontak dan milisi lainnya tentang cara kerja kabel bawah laut.

Diperkirakan Laut Merah bertanggung jawab atas 17 persen lalu lintas internet dunia melalui jaringan pipa serat optik.

Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan Telekomunikasi Umum Yaman mengutuk ancaman milisi Houthi yang menargetkan kabel bawah laut internasional.

Peringatan tersebut melibatkan 16 kabel bawah laut di wilayah tersebut. Kabel tersebut memiliki ketebalan seperti pipa selang karet dan rentan terhadap kerusakan akibat jangkar kapal dan gempa bumi. Ia melintasi Laut Merah menuju Mesir.

Salah satu hubungan yang paling strategis adalah jalur sepanjang 25.000 kilometer yang melibatkan kawasan Asia-Afrika-Eropa (AE-1). Kabel bawah laut tersebut melintasi Asia Tenggara menuju Eropa melalui Laut Merah.

Analis keamanan di Forum Keamanan Teluk mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa kabel bawah laut masih aman karena Houthi kekurangan teknologi atau motivasi untuk menyabotase kabel tersebut.

“Houthi memiliki kemampuan untuk mengganggu transmisi di permukaan laut melalui serangan rudal dan drone, namun tidak memiliki alat untuk menjangkau kabel bawah laut,” kata pernyataan itu.

Namun mereka mengingatkan, di beberapa lokasi kabel tersebut berada di perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 100 meter dan tidak memerlukan kapal selam berteknologi tinggi untuk mencapainya.

Pada tahun 2013, tiga penyelam ditangkap di Mesir karena mencoba memotong kabel bawah laut di dekat pelabuhan Alexandria yang menyediakan kapasitas internet antara Eropa dan Mesir.

Menteri Penerangan Yaman di pemerintahan yang diakui PBB yang berbasis di Aden, Moammar al-Eryani, mengatakan milisi Houthi merupakan ancaman serius terhadap 'salah satu infrastruktur digital terpenting di dunia.

Dia menambahkan bahwa Houthi adalah kelompok milisi yang tidak membatasi tindakan mereka.

Sementara itu, juru bicara Houthi, Mohammed Abdul Salam mengatakan, milisi Houthi siap menggunakan taktik baru untuk menghentikan invasi Amerika-Inggris ke Yaman.

“Keputusan kami untuk mendukung Gaza adalah tegas dan berprinsip dan tidak akan terpengaruh oleh serangan apa pun. Terkait kemampuan militer Yaman, kami tekankan tidak mudah hancur dan terbukti mampu bertahan

“Daripada meningkatkan dan menyulut konflik baru di kawasan, Amerika dan Inggris sebaiknya tunduk pada kemauan internasional yang menuntut diakhirinya agresi Israel, mencabut blokade terhadap Gaza, dan berhenti melindungi Israel dengan mengorbankan rakyat Palestina,” ujarnya. dikatakan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5601 seconds (0.1#10.140)