Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang Israel

Senin, 25 Desember 2023 - 19:00 WIB
loading...
Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang Israel
Game Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque. (Foto: Independent Games Festival)
A A A
JAKARTA - Sebuah video game menggambarkan perang antara Israel dan militan Hamas menarik perhatian di media sosial hingga memicu pro kontra.

Melansir Newsweek, Senin (35/12/2023), akun LibsofTikTok di X, membagikan video dengan keterangan "GRAFIS: Permainan video yang tersedia di @Steam memungkinkan pemain untuk mensimulasikan menjadi seorang pejuang Hamas memerangi orang Yahudi di Kota Tua Yerusalem sambil meneriakkan takbir.

Permainan berjudul "Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque" ini dapat dimainkan di aplikasi Steam yang dimiliki oleh Valve. Dalam deskripsi permainan tercatat bahwa permainan tidak mempromosikan aksi terorisme, anti semitisme, kebencian terhadap kaum Yahudi maupun kelompok lainnya.

Permainan ini mereka sebut bentuk protes terhadap okupansi militer Israel di Palestina. Mereka pun membandingkan game ini sama seperti game Six Days in Fallujah, Call of Duty serta game perang lainnya.



Meskipun dirilis pada April 2022, perhatian terhadap permainan ini meningkat belakangan ini seiring dengan berlangsungnya perang di Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Pengembang permainan Nidal Nijm, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar Israel, Haaretz, baru-baru ini membagikan pesan di media sosial yang mengkritik Israel dan individu Yahudi .

"Ini adalah nasib semua orang yang menyerbu tanah air kita #Palestina! Hati-hati oh #Zionis, singa-singa dari #JeninCamp datang kepadamu," tulis Nijm dalam salah satu unggahan terbarunya.

Nijm mengatakan kepada Newsweek bahwa permainan karyanya tidak menampilkan apa pun yang berhubungan dengan agama Yahudi, justru momennya tepat dengan kondisi di Gaza. "Apa yang terjadi di Gaza sekarang telah membuat banyak orang 'bangun' dan melihat siapa sebenarnya teroris sesungguhnya. Ini tidak lagi tentang agama atau politik, ini tentang kemanusiaan. Tidak ada yang menerima pembantaian anak-anak kecil, perempuan, lansia, dan warga sipil, seperti yang dilakukan Israel dengan sengaja menjatuhkan bom di atas rumah sakit, sekolah, bangunan tempat tinggal, dan sebagainya."

Menanggapi tweet dari LibsofTikTok, Nijm mengatakan hal itu termasuk berita palsu. Ia mengklarifikasi bahwa karyanya memungkinkan adegan membunuh orang Yahudi sambil berteriak Allahu Akbar. Namun, konteksnya memungkinkan pemain untuk bermain sebagai Pejuang Perlawanan Palestina dari kelompok fiksi bernama Fursan al-Aqsa melawan tentara Israel.

Data dari Steam menunjukkan bahwa dalam 30 hari terakhir, permainan ini memiliki rata-rata 1,7 pemain. Pada bulan Oktober, permainan ini memiliki rata-rata 2,3 pemain atau meningkat 87 persen. Puncak total pemain permainan ini pun telah mencapai 10 pemain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3351 seconds (0.1#10.140)