Menyebar Lebih Cepat, Diam-diam Covid-19 Kembali Ngamuk di Indonesia Akhir 2023

Minggu, 17 Desember 2023 - 10:09 WIB
loading...
Menyebar Lebih Cepat,...
Diam-diam Covid-19 Kembali Ngamuk di Indonesia. FOTO/ SCMP
A A A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak di ujung tahun 2023, Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus.



Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh kebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.

“Saat ini, kami melihat ada kenaikan (kasus) yang cukup signifikan, diharapkan seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi, dosis lengkap maupun booster,” kata Dirjen Maxi seperti dilansir dari website resmi Kemenkes.

Ahli epidemiologi senior Organisasi Kesehatan Dunia Maria Van Kerkhove mengatakan, Virus Corona Subvarian Omicron XBB.1.5 adalah subvarian yang paling menular terdeteksi sejauh ini.

Ini menyebar cepat karena mutasi yang dikandungnya, memungkinkan virus menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah.

"Kekhawatiran kami adalah bagaimana penularannya," kata Van Kerkhove

XBB dan XBB.1.5 diperkirakan menyumbang 44,1 % kasus Covid-19 di AS pada pekan terakhir Desember, naik dari 25,9% dari pekan sebelumnya, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Subvarian tersebut juga ditemukan di 28 negara lain, kata WHO.

XBB.1.5 adalah turunan lain dari Omicron, varian paling menular dari virus penyebab Covid-19 yang kini dominan secara global. Serta pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober, yang merupakan rekombinasi dari dua sub-varian Omicron lainnya.

WHO mengatakan mereka belum memiliki data tentang tingkat keparahan yang disebabkan subvarian tersebut, atau gambaran klinis tentang dampak yang ditimbulkannya. Dikatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa keparahannya telah berubah tetapi peningkatan penularan selalu menjadi perhatian.

"Kami memperkirakan adanya gelombang infeksi lebih lanjut di seluruh dunia, tetapi hal itu tidak harus diartikan menjadi gelombang kematian karena tindakan pencegahan kami terus berhasil," kata Van Kerkhove, merujuk pada vaksinasi.

Dia mengatakan bahwa WHO saat ini tidak dapat mengaitkan peningkatan rawat inap di Amerika Serikat bagian timur laut dengan varian tersebut. Sebab ia mengingat banyak virus pernapasan lainnya yang juga beredar.

Para ahli virus sepakat bahwa kemunculan subvarian itu tidak berarti ada krisis baru selama pandemi. Varian-varian baru diperkirakan akan terus bermunculan selama virus corona masih menyebar.

Subvarian XBB.1.5 kemungkinan akan menyebar secara global, tetapi masih belum jelas apakah akan menyebabkan gelombang infeksinya sendiri di seluruh dunia.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
Rekomendasi
Link Unduh Logo Hardiknas...
Link Unduh Logo Hardiknas 2025 Berikut Tema Hari Pendidikan Nasional
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Sentuhan Magis Kluivert:...
Sentuhan Magis Kluivert: Pelupessy Terpikat Kerendahan Hati Sang Nakhoda Garuda
Berita Terkini
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
5 jam yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
6 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
7 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
18 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
21 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
21 jam yang lalu
Infografis
Jens Raven Layak Jadi...
Jens Raven Layak Jadi Striker Utama di Timnas Indonesia U-19
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved