Ilmuwan Ciptakan Komputer Brainoware, Gabungkan Otak Manusia dan Teknologi Canggih
loading...
A
A
A
LONDON - Para ilmuwan telah meluncurkan komputer hibrida yang terbuat dari elektronik dan jaringan mirip otak manusia yang disebut Brainoware. Para ilmuwan menyebut ini bagian dari bidang komputasi biologis yang sedang berkembang.
Teknologi baru ini menampilkan organoid otak dari sel induk manusia berada di atas papan sirkuit untuk memberikan informasi dan membaca tanggapannya. Hibrida biologis-elektronik ini mampu mengidentifikasi manusia melalui suara dan membuat prediksi tentang masalah matematika yang kompleks.
Organoid ini meniru aspek paling dasar dari korteks serebral manusia, permukaan otak yang menjalankan fungsi penting termasuk pembelajaran, penalaran, dan pemecahan masalah. Dalam eksperimen pengenalan suara, Brainoware diminta mengenali suara pria Jepang yang berbeda dari koleksi 240 klip audio.
Pada pengujian pertama, akurasinya hanya mencapai sekitar 51%. Namun setelah beberapa hari pelatihan, performanya meningkat hingga akurasi 78%.
“Hasil ini menunjukkan bahwa stimulasi listrik selama pelatihan dapat memicu pembelajaran Brainoware tanpa pengawasan. Termasuk untuk meningkatkan kinerja komputasi dengan membentuk kembali konektivitas fungsional organoid,” tulis para penelitian di jurnal Nature Electronics dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (12/12/2023).
Para peneliti mengklaim penemuan ini merupakan langkah signifikan menuju komputer hibrid, yang menggabungkan manusia dan mesin. Perpaduan ini untuk menyelesaikan permasalahan komputasi kompleks.
Brainoware juga mendukung kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan memungkinkan komputer meniru otak manusia. Ide di balik teknologi ini adalah bahwa komputer yang memasukkan informasi ke dalam jaringan otak.
Kemudian membaca hasilnya dan dapat dilatih atau disesuaikan, memanfaatkan kompleksitas organoid tanpa memerlukan peta lengkap atau pemahaman tentang jaringan selnya. Dengan kata lain, organoid adalah semacam 'kotak hitam', dan para ilmuwan tidak perlu mengetahui secara pasti cara kerjanya untuk dapat menggunakannya.
Otak manusia adalah komputer alami yang berevolusi selama jutaan tahun. Bahkan ketika komputer elektronik menjadi lebih canggih dan bertenaga, efisiensi otak masih melebihi unggul dalam hal kebutuhan daya.
“Otak manusia biasanya mengeluarkan daya sekitar 20 watt. Sedangkan perangkat keras AI saat ini mengonsumsi sekitar 8 juta watt untuk menghasilkan daya menggerakkan (jaringan syaraf tiruan) komparatif,” tulis Tim Ilmuwan Brainoware.
Teknologi baru ini menampilkan organoid otak dari sel induk manusia berada di atas papan sirkuit untuk memberikan informasi dan membaca tanggapannya. Hibrida biologis-elektronik ini mampu mengidentifikasi manusia melalui suara dan membuat prediksi tentang masalah matematika yang kompleks.
Organoid ini meniru aspek paling dasar dari korteks serebral manusia, permukaan otak yang menjalankan fungsi penting termasuk pembelajaran, penalaran, dan pemecahan masalah. Dalam eksperimen pengenalan suara, Brainoware diminta mengenali suara pria Jepang yang berbeda dari koleksi 240 klip audio.
Pada pengujian pertama, akurasinya hanya mencapai sekitar 51%. Namun setelah beberapa hari pelatihan, performanya meningkat hingga akurasi 78%.
“Hasil ini menunjukkan bahwa stimulasi listrik selama pelatihan dapat memicu pembelajaran Brainoware tanpa pengawasan. Termasuk untuk meningkatkan kinerja komputasi dengan membentuk kembali konektivitas fungsional organoid,” tulis para penelitian di jurnal Nature Electronics dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (12/12/2023).
Para peneliti mengklaim penemuan ini merupakan langkah signifikan menuju komputer hibrid, yang menggabungkan manusia dan mesin. Perpaduan ini untuk menyelesaikan permasalahan komputasi kompleks.
Brainoware juga mendukung kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan memungkinkan komputer meniru otak manusia. Ide di balik teknologi ini adalah bahwa komputer yang memasukkan informasi ke dalam jaringan otak.
Kemudian membaca hasilnya dan dapat dilatih atau disesuaikan, memanfaatkan kompleksitas organoid tanpa memerlukan peta lengkap atau pemahaman tentang jaringan selnya. Dengan kata lain, organoid adalah semacam 'kotak hitam', dan para ilmuwan tidak perlu mengetahui secara pasti cara kerjanya untuk dapat menggunakannya.
Otak manusia adalah komputer alami yang berevolusi selama jutaan tahun. Bahkan ketika komputer elektronik menjadi lebih canggih dan bertenaga, efisiensi otak masih melebihi unggul dalam hal kebutuhan daya.
“Otak manusia biasanya mengeluarkan daya sekitar 20 watt. Sedangkan perangkat keras AI saat ini mengonsumsi sekitar 8 juta watt untuk menghasilkan daya menggerakkan (jaringan syaraf tiruan) komparatif,” tulis Tim Ilmuwan Brainoware.
(wib)