Mendeteksi Mobil yang Sudah Capek Berkelana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mobil sejatinya merupakan moda transportasi yang paling sering ditemui di jalan saat ini. Selain karena lebih nyaman, banyak orang menggunakan mobil juga karena mampu mengangkut banyak orang dalam satu kesempatan.
Fungsi mobil akan semakin tinggi ketika memang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tapi juga untuk kepentingan bisnis. Otomatis mobil diajak berjalan hampir sepanjang hari. Tidak heran makanya jika odometer mobil-mobil yang sudah “capek” berkelana itu sangat tinggi.
Untuk mendeteksi mobil yang sudah kelelahan bekerja itu sebenarnya cukup mudah. Pasalnya hampir setiap bagian mobil akan mengeluarkan sinyal jika memang sudah kelelahan bekerja. Misalnya kaki-kaki mobil yang paling sering bekerja keras selama di jalan setelah mesin mobil.
Kaki-kaki bekerja keras karena mendapat tekanan paling besar dari bobot kendaraan, kenyamanan dan keamanan dapat terganggu jika komponen ini bermasalah. Seiring usia dan pemakaian, daya redam sokbreker menurun. Efeknya shockbreaker tak mampu lagi meredam dengan baik saat dipakai berkendara. Jika redaman yang dihasilkan kurang itu sudah jadi tanda mobil sudah terlalu capek bekerja.
Selain itu cara deteksi yang lebih kasat mata adalah interior. Penggunaan mobil yang ekstrim tentu akan membuat kondisi interior akan sedikit menurun kualitasnya. Misalnya dashboard yang sedikit kusam karena keseringan terpapar sinar matahari serta ketebalan jok mobil yang tentunya akan berkurang karena sering diduduki.
Tentu saja pemilik mobil dapat dengan mudah memperbaiki kondisi itu dengan mengganti part yang lebih baru. Jika punya uang lebih tentu bisa dengan membeli mobil yang lebih baru. Namun perlu diketahui saat ini teknologi otomotif telah berkembang pesat.
Banyak pabrikan otomotif telah memiliki teknologi terbaru dan tercanggih dalam meningkatkan durabilitas mobil. Mereka menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan tahan lama saat membuat mobil. Tidak heran jika penggunaan mobil yang mereka buat bisa bertahan lama.
PT Wuling Motors Indonesia misalnya yang memiliki pabrik di kawasan Delta Mas, Bekasi, Jawa Barat. Di pabrik itu mereka memproduksi mobil dengan mengaplikasikan ‘Global Manufacturing System’ (GMS). Jadi tidak heran jika pabrik ini mampu mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Salah satu produk berkualitas dan durabilitas tinggi yang dihasilkan PT Wuling Motors Indonesia adalah Wuling Confero S. Mobil yang diluncurkan pada 2 Agustus 2017 itu memiliki durabilitas, performa dan kenyamanan tinggi. Tepat di usianya yang sudah tiga tahun, Wuling Confero S berhasil menunjukkan kelebihannya dari segi durabilitas, fungsional dan performa.
Setidaknya itu dirasakan oleh Wiyono, asal Pekanbaru yang sehari-hari bekerja sebagai sopir travel. Dalam keterangannya di kanal YouTube Channel Wuling Motors Indonesia, setiap hari Wiyono mengantar tamunya dari wilayah Rokan Hulu ke Pekanbaru. Jarak tempuh yang sangat panjang itulah yang membuat Wuling Confero S miliknya sudah memiliki odometer tinggi.
Fungsi mobil akan semakin tinggi ketika memang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tapi juga untuk kepentingan bisnis. Otomatis mobil diajak berjalan hampir sepanjang hari. Tidak heran makanya jika odometer mobil-mobil yang sudah “capek” berkelana itu sangat tinggi.
Untuk mendeteksi mobil yang sudah kelelahan bekerja itu sebenarnya cukup mudah. Pasalnya hampir setiap bagian mobil akan mengeluarkan sinyal jika memang sudah kelelahan bekerja. Misalnya kaki-kaki mobil yang paling sering bekerja keras selama di jalan setelah mesin mobil.
Kaki-kaki bekerja keras karena mendapat tekanan paling besar dari bobot kendaraan, kenyamanan dan keamanan dapat terganggu jika komponen ini bermasalah. Seiring usia dan pemakaian, daya redam sokbreker menurun. Efeknya shockbreaker tak mampu lagi meredam dengan baik saat dipakai berkendara. Jika redaman yang dihasilkan kurang itu sudah jadi tanda mobil sudah terlalu capek bekerja.
Selain itu cara deteksi yang lebih kasat mata adalah interior. Penggunaan mobil yang ekstrim tentu akan membuat kondisi interior akan sedikit menurun kualitasnya. Misalnya dashboard yang sedikit kusam karena keseringan terpapar sinar matahari serta ketebalan jok mobil yang tentunya akan berkurang karena sering diduduki.
Tentu saja pemilik mobil dapat dengan mudah memperbaiki kondisi itu dengan mengganti part yang lebih baru. Jika punya uang lebih tentu bisa dengan membeli mobil yang lebih baru. Namun perlu diketahui saat ini teknologi otomotif telah berkembang pesat.
Banyak pabrikan otomotif telah memiliki teknologi terbaru dan tercanggih dalam meningkatkan durabilitas mobil. Mereka menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan tahan lama saat membuat mobil. Tidak heran jika penggunaan mobil yang mereka buat bisa bertahan lama.
PT Wuling Motors Indonesia misalnya yang memiliki pabrik di kawasan Delta Mas, Bekasi, Jawa Barat. Di pabrik itu mereka memproduksi mobil dengan mengaplikasikan ‘Global Manufacturing System’ (GMS). Jadi tidak heran jika pabrik ini mampu mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Salah satu produk berkualitas dan durabilitas tinggi yang dihasilkan PT Wuling Motors Indonesia adalah Wuling Confero S. Mobil yang diluncurkan pada 2 Agustus 2017 itu memiliki durabilitas, performa dan kenyamanan tinggi. Tepat di usianya yang sudah tiga tahun, Wuling Confero S berhasil menunjukkan kelebihannya dari segi durabilitas, fungsional dan performa.
Setidaknya itu dirasakan oleh Wiyono, asal Pekanbaru yang sehari-hari bekerja sebagai sopir travel. Dalam keterangannya di kanal YouTube Channel Wuling Motors Indonesia, setiap hari Wiyono mengantar tamunya dari wilayah Rokan Hulu ke Pekanbaru. Jarak tempuh yang sangat panjang itulah yang membuat Wuling Confero S miliknya sudah memiliki odometer tinggi.