Rakyat Palestina Dilarang Kumpulkan Air Hujan karena Dianggap Properti Israel

Sabtu, 25 November 2023 - 13:02 WIB
loading...
Rakyat Palestina Dilarang...
Sejak operasi Badai Al-Aqsa, Israel memberlakukan pemotongan terhadap pasokan air ke Gaza. (Foto: AFP)
A A A
JAKARTA - Agresi militer Israel di Gaza membuka tabir baru tentang kondisi di Palestina. Sejumlah unggahan warganet menyoroti tantangan yang dihadapi oleh warga Palestina di Tepi Barat, terkait dengan kontrol Israel terhadap akses air.

Sebuah unggahan di Reddit menyatakan, menurut laporan PBB tahun 2011, warga Palestina di Tepi Barat tidak memiliki hak untuk mengumpulkan air hujan atau membangun sumur di tanah miliknya karena air hujan dianggap properti Israel. Postingan lain mengungkapkan bahwa air hujan adalah milik Israel. Palestina dilarang mengumpulkan air hujan.

Dilansir dari Snopes.com, Sabtu (25/11/2023), klaim-klaim di atas diambil dari laporan nyata oleh organisasi hak asasi manusia independen yang diajukan ke PBB pada tahun 2011, yang menemukan fakta bahwa warga Palestina di Tepi Barat tidak dapat mengumpulkan air hujan untuk kebutuhan mereka.

Berjudul Pelanggaran Hak Asasi Manusia Israel Terkait Air dan Sanitasi di Teritori Palestina yang Diduduki, laporan ini dianggap sebagai dokumen non-PBB. Laporan ini ditulis oleh kelompok Emergency Water, Sanitation and Hygiene (EWASH), koalisi 30 organisasi yang bekerja di sektor air dan sanitasi di wilayah Palestina yang diduduki, dan Al-Haq, organisasi HAM Palestina di Tepi Barat. Laporan ini diajukan pada September 2011 kepada Komite PBB tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (CESCR).



Laporan tersebut merujuk pada perintah militer Israel pada tahun 2009 yang menyatakan bahwa air hujan adalah milik Israel:

"[...] pada bulan Juli 2009, pasukan militer Israel mengeluarkan perintah untuk menghentikan pekerjaan dan/atau merobohkan tanki air yang sedang dibangun di desa Tuwani, meskipun penduduk Tuwani menghadapi kekurangan air yang parah karena kekeringan, pembatasan pergerakan oleh Israel yang semakin ketat yang diperlukan untuk mengumpulkan air, dan serangan terhadap sumber daya air dan infrastruktur oleh pemukim Israel. Jika dibangun, tanki air ini akan signifikan mengurangi krisis air bagi penduduk Tuwani. Namun, menurut perintah militer Israel yang berlaku di wilayah tersebut, hujan adalah milik otoritas Israel dan oleh karena itu Palestina dilarang mengumpulkan air hujan untuk kebutuhan domestik atau pertanian. Pada 2010, Israel menyetujui pembangunan titik pengisian di desa Tuwani yang mengatasi masalah ketersediaan air di desa tersebut meskipun kapasitas titik pengisian tersebut jauh di bawah kapasitas yang diminta oleh lembaga kemanusiaan (kurang dari 1/4) untuk melayani desa sekitarnya, yang dianggap sebagai kelompok komunitas yang paling berisiko mengalami kekurangan air di Tepi Barat."

Temuan tersebut diikuti laporan Amnesty International tahun 2017 berjudul "Penguasaan Air." Menurut laporan tersebut, pada 1967, otoritas militer Israel mengonsolidasikan kekuasaan penuh atas semua sumber daya air dan infrastruktur terkait air di wilayah Palestina yang diduduki. Perintah Militer 158 mensyaratkan semua warga Palestina harus mendapatkan izin dari militer Israel sebelum membangun instalasi air baru. Sejak saat itu, setiap ekstraksi air dan pengembangan infrastruktur air harus melalui Israel, yang telah menghasilkan konsekuensi luar biasa bagi warga Palestina di sana.

Amnesty International melaporkan rakyat Palestina tidak dapat mengebor sumur air baru, menginstal pompa, atau memperdalam sumur yang sudah ada, ditambah lagi dengan dihalangi akses ke Sungai Yordan dan mata air air tawar. Israel bahkan mengendalikan pengumpulan air hujan di sebagian besar Tepi Barat, dan tanki penampungan air hujan yang dimiliki oleh komunitas Palestina sering dihancurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sekitar 180 komunitas Palestina di daerah pedesaan di Tepi Barat yang diduduki tidak memiliki akses ke air bersih. Bahkan di kota dan desa yang terhubung ke jaringan air, keran air seringkali mengering.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Drone Gaza Dikenalkan,...
Drone Gaza Dikenalkan, Iran Pamerkan Kecanggihannya
Google Diyakini Jadi...
Google Diyakini Jadi Alat yang Membantu Israel untuk Musnahkan Palestina
Internet Mati Total,...
Internet Mati Total, Alat Komunikasi Ini Jadi Andalan Warga Gaza
Langgar Hukum Internasional,...
Langgar Hukum Internasional, Berapa Kali Israel Memakai Bom Fosfor Putih dalam Perang?
Berapa Jumlah Orang...
Berapa Jumlah Orang Yahudi di Dunia? Lengkap dengan Persebarannya
Imbas Serangan Israel,...
Imbas Serangan Israel, Emirates Larang Penumpang Bawa Pager dan Walkie-Talkie
Intip Spesifikasi Rudal...
Intip Spesifikasi Rudal Fattah Iran yang Mampu Tembus Iron Dome Israel
Dampak Israel Spoofing...
Dampak Israel Spoofing GPS, Semua Aplikasi Kacau
Mengenal Walkie-Talkie...
Mengenal Walkie-Talkie Icom V82 Hizbullah yang Diledakkan Israel
Rekomendasi
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
DPR Apresiasi Pemerintahan...
DPR Apresiasi Pemerintahan Prabowo Dorong Pemerataan Pembangunan Luar Pulau Jawa
Kontroversi Low Blow...
Kontroversi Low Blow Diungkit, Oleksandr Usyk dan Oleksandr Usyk Nyaris Adu Jotos di Studio
Berita Terkini
Terumbu Karang Purba...
Terumbu Karang Purba Berusia 800 Tahun Ditemukan di Laut Merah
5 jam yang lalu
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
12 jam yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
13 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
14 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
1 hari yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
1 hari yang lalu
Infografis
Rakyat Palestina Siap...
Rakyat Palestina Siap Deklarasi Perang Lawan Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved