Intip Kehebatan Senjata Anti-Drone Terbaru China
loading...
Senjata anti-drone Taiwan yang dipertunjukkan dalam latihan anti-invasi di jalan tol di Chang-Hua pada 28 Mei 2019. (Foto: Patrik Aventurier)
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran drone sebagai salah satu komponen utama dalam perang modern direspons cepat oleh China. Mereka meluncurkan senjata anti-drone terbaru dengan spesifikasi mumpuni.
Global Times melaporkan senjata anti-drone baru buatan China ini memiliki berat 7.7 pound dan dilengkapi baterai lithium yang mendukung penggunaan selama 120 menit. Sistem ini mampu melakukan gangguan arah terhadap drone dalam jangkauan 1.5 kilometer.
Dilansir dari News Week, Sabtu (25/11/2023), senjata yang dapat melacak dan menembak drone ini dipamerkan selama latihan bersama Aman Youyi-2023 dengan negara-negara Asia Tenggara di Zhanjiang, Guangdong.
Senjata anti- drone China ini menyerupai senapan dengan bidikan dan dirancang untuk secara efektif mendeteksi, melacak, menemukan, dan mengenali drone yang terbang pada ketinggian rendah.China merupakan salah satu pemain kunci dalam rantai pasokan suku cadang drone. Mereka mengekspor drone berukuran besar, sementara drone skala kecil banyak digunakan untuk keperluan domestik.
Sementara itu, sebagai respons terhadap penggunaan drone China yang semakin meningkat, Taiwan dilaporkan mempercepat pengembangan dan produksi drone militer.
Menurut Defense News, senjata anti-drone baru buatan Taiwan yang disebut Skynet dapat menargetkan drone dengan memutuskan sinyal kontrolnya dan memaksa drone mendarat.
"Taiwan bersiap untuk memiliki beberapa kemampuan pertahanan drone yang paling komprehensif di semua infrastruktur militer dan sipil utama dalam dua tahun mendatang," kata Yu-Jiu Wang, CEO perusahaan berbasis di Taiwan.
Laporan terbaru dari South China Morning Post, menunjukkan peningkatan aktivitas oleh drone Tiongkok di sekitar Taiwan. Seperti drone BZK-005 yang terlihat beroperasi di sekitar bagian timur Taiwan.
Global Times melaporkan senjata anti-drone baru buatan China ini memiliki berat 7.7 pound dan dilengkapi baterai lithium yang mendukung penggunaan selama 120 menit. Sistem ini mampu melakukan gangguan arah terhadap drone dalam jangkauan 1.5 kilometer.
Dilansir dari News Week, Sabtu (25/11/2023), senjata yang dapat melacak dan menembak drone ini dipamerkan selama latihan bersama Aman Youyi-2023 dengan negara-negara Asia Tenggara di Zhanjiang, Guangdong.
Senjata anti- drone China ini menyerupai senapan dengan bidikan dan dirancang untuk secara efektif mendeteksi, melacak, menemukan, dan mengenali drone yang terbang pada ketinggian rendah.China merupakan salah satu pemain kunci dalam rantai pasokan suku cadang drone. Mereka mengekspor drone berukuran besar, sementara drone skala kecil banyak digunakan untuk keperluan domestik.
Sementara itu, sebagai respons terhadap penggunaan drone China yang semakin meningkat, Taiwan dilaporkan mempercepat pengembangan dan produksi drone militer.
Menurut Defense News, senjata anti-drone baru buatan Taiwan yang disebut Skynet dapat menargetkan drone dengan memutuskan sinyal kontrolnya dan memaksa drone mendarat.
"Taiwan bersiap untuk memiliki beberapa kemampuan pertahanan drone yang paling komprehensif di semua infrastruktur militer dan sipil utama dalam dua tahun mendatang," kata Yu-Jiu Wang, CEO perusahaan berbasis di Taiwan.
Laporan terbaru dari South China Morning Post, menunjukkan peningkatan aktivitas oleh drone Tiongkok di sekitar Taiwan. Seperti drone BZK-005 yang terlihat beroperasi di sekitar bagian timur Taiwan.
Lihat Juga :
(msf)
