5 Cara Pemeriksaan Rutin Ponsel Android Agar Tetap Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perangkat ponsel rasanya jadi satu benda yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. BACA JUGA - TikTok Dipaksa Jual, China Pamer 'Anak Selingkuhan' Harley Davidson
Ponsel pun menjadi salah satu tempat yang berisi data pribadi dan hal-hal berharga lainnya, seperti email, foto, informasi perbankan, hingga media sosial.
Karena itu, sangat penting membuat ponsel tetap aman dan terbebas dari tangan nakal yang menggunakan data pribadi untuk berbuat jahat seperti peretasan.
Dalam laporan terbaru Kaspersky, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pengguna perangkat ponsel Android agar semakin aman.
1. Periksa aplikasi
Mulailah dengan daftar aplikasi yang diinstal. Telusuri dengan cermat dan segera menghapus apa pun aplikasi yang tidak digunakan.
Dengan menghapus aplikasi yang tidak digunakan, pengguna akan mendapatkan berbagai manfaat. Pertama, mengosongkan ruang di ponsel, dan meningkatkan kinerja. Kedua, meningkatkanmasa pakai baterai jika beberapa aplikasi yang tidak terpakai dihapus.
Ketiga, Anda tidak akan menjadi target potensial bagi mata-mata dan pencuri, jika terdapat aplikasi yang berpotensi berbahaya di ponsel Anda.
Bahkan aplikasi yang sah sekalipun dapat menjadi sumber infeksi jika diretas, atau jika pengembangnya tanpa sadar menggunakan komponen berbahaya dalam kode aplikasi. Semakin sedikit aplikasi berarti semakin kecil peluang terjadinya insiden keamanan.
2. Periksa izin aplikasi
Karena sudah tersisa aplikasi yang benar-benar digunakan, ada baiknya periksa izin akses ke smartphone di masing-masing aplikasi.
Perlu dicatat, jangan pernah membagikan akses ke yang tidak perlu saat memasang aplikasi baru. Semakin banyak izin yang dimiliki aplikasi, semakin banyak hal yang dapat dilakukan pada perangkat.
Ini juga untuk mengindari aplikasi mengumpulkan lebih banyak data pribadi kamu.
Berikan perhatian khusus pada izin yang terkait dengan aplikasi admin perangkat (device admin apps) dan aksesibilitas - berikan izin hanya jika benar-benar aplikasi tersebut dapat dipercaya 100 persen.
3. Memeriksa pembaruan
Pembaruan penting karena dapat memperbaiki kerentanan, yang berarti mampu melindungi perangakt dari serangan. Apliaksi dari Google Play umumnya diperbarui secara otomatis, namun untuk memastikan, pengguna dapat mengunungi secara langsung dan mengunduh versi terbaru.
Sementara untuk pembaruan sistem Android adalah hal berbeda. Dengan memeriksa pembaruan secara manual, pengguna bisa mendapatkannya sebelum ponsel cerdas menginstalnya selama pembaruan otomatis
berikutnya. Itu berarti perlindungan dini terhadap bahaya potensial.
4. Pemindaian dengan perangkat lunak antivirus
Google Play memiliki antivirusnya sendiri yaitu Google Play Protect, yang memeriksa aplikasi yang akan diunggah ke toko resmi. Dengan kata lain, jika pengguna mengunduh aplikasi dari toko resmi, kemungkinan
besar aplikasi itu aman.
Walaupun segala kemungkinan dapat muncul dari waktu ke waktu, namun setidaknya di Google Play, aplikasi berbahaya dapat dideteksi dan kemudian dihapus.
Berbeda cerita jika menginstal aplikasi dari toko lain atau mengunduhnya ke ponsel cerdas secara manual sebagai file APK, tidak ada jaminan bahwa aplikasi tersebut aman.
5. Memeriksa kebocoran data
Perangkat Android kemungkinan besar menyimpan banyak informasi pribadi, dari foto hingga aplikasi jejaring sosial dengan seluruh percakapan yang dimiliki.
Informasi tentang kebocoran kini sudah banyak tersedia. Dalam banyak kasus, perusahaan memberi tahu pelanggan mereka, dan pengguna juga bisa mendapatkan informasi di situs berita TI seperti threatpost.com.
Namun, sebagian besar kasus kebocoran adalah tentang perusahaan dan layanan yang tidak diketahui atau gunakan.
Ponsel pun menjadi salah satu tempat yang berisi data pribadi dan hal-hal berharga lainnya, seperti email, foto, informasi perbankan, hingga media sosial.
Karena itu, sangat penting membuat ponsel tetap aman dan terbebas dari tangan nakal yang menggunakan data pribadi untuk berbuat jahat seperti peretasan.
Dalam laporan terbaru Kaspersky, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pengguna perangkat ponsel Android agar semakin aman.
1. Periksa aplikasi
Mulailah dengan daftar aplikasi yang diinstal. Telusuri dengan cermat dan segera menghapus apa pun aplikasi yang tidak digunakan.
Dengan menghapus aplikasi yang tidak digunakan, pengguna akan mendapatkan berbagai manfaat. Pertama, mengosongkan ruang di ponsel, dan meningkatkan kinerja. Kedua, meningkatkanmasa pakai baterai jika beberapa aplikasi yang tidak terpakai dihapus.
Ketiga, Anda tidak akan menjadi target potensial bagi mata-mata dan pencuri, jika terdapat aplikasi yang berpotensi berbahaya di ponsel Anda.
Bahkan aplikasi yang sah sekalipun dapat menjadi sumber infeksi jika diretas, atau jika pengembangnya tanpa sadar menggunakan komponen berbahaya dalam kode aplikasi. Semakin sedikit aplikasi berarti semakin kecil peluang terjadinya insiden keamanan.
2. Periksa izin aplikasi
Karena sudah tersisa aplikasi yang benar-benar digunakan, ada baiknya periksa izin akses ke smartphone di masing-masing aplikasi.
Perlu dicatat, jangan pernah membagikan akses ke yang tidak perlu saat memasang aplikasi baru. Semakin banyak izin yang dimiliki aplikasi, semakin banyak hal yang dapat dilakukan pada perangkat.
Ini juga untuk mengindari aplikasi mengumpulkan lebih banyak data pribadi kamu.
Berikan perhatian khusus pada izin yang terkait dengan aplikasi admin perangkat (device admin apps) dan aksesibilitas - berikan izin hanya jika benar-benar aplikasi tersebut dapat dipercaya 100 persen.
3. Memeriksa pembaruan
Pembaruan penting karena dapat memperbaiki kerentanan, yang berarti mampu melindungi perangakt dari serangan. Apliaksi dari Google Play umumnya diperbarui secara otomatis, namun untuk memastikan, pengguna dapat mengunungi secara langsung dan mengunduh versi terbaru.
Sementara untuk pembaruan sistem Android adalah hal berbeda. Dengan memeriksa pembaruan secara manual, pengguna bisa mendapatkannya sebelum ponsel cerdas menginstalnya selama pembaruan otomatis
berikutnya. Itu berarti perlindungan dini terhadap bahaya potensial.
4. Pemindaian dengan perangkat lunak antivirus
Google Play memiliki antivirusnya sendiri yaitu Google Play Protect, yang memeriksa aplikasi yang akan diunggah ke toko resmi. Dengan kata lain, jika pengguna mengunduh aplikasi dari toko resmi, kemungkinan
besar aplikasi itu aman.
Walaupun segala kemungkinan dapat muncul dari waktu ke waktu, namun setidaknya di Google Play, aplikasi berbahaya dapat dideteksi dan kemudian dihapus.
Berbeda cerita jika menginstal aplikasi dari toko lain atau mengunduhnya ke ponsel cerdas secara manual sebagai file APK, tidak ada jaminan bahwa aplikasi tersebut aman.
5. Memeriksa kebocoran data
Perangkat Android kemungkinan besar menyimpan banyak informasi pribadi, dari foto hingga aplikasi jejaring sosial dengan seluruh percakapan yang dimiliki.
Informasi tentang kebocoran kini sudah banyak tersedia. Dalam banyak kasus, perusahaan memberi tahu pelanggan mereka, dan pengguna juga bisa mendapatkan informasi di situs berita TI seperti threatpost.com.
Namun, sebagian besar kasus kebocoran adalah tentang perusahaan dan layanan yang tidak diketahui atau gunakan.
(wbs)