Ilmuwan Beberkan Betapa Rumitnya Sel Otak Manusia
loading...
Terungkap bahwa otak manusia ternyata berisi lebih dari 56.000 sel, itu pun hanya di lapisan luar saja.. FOTO/ IFL SCIENCE
A
A
A
LONDON - Sekelompok ilmuwan berhasil menunjukan betapa rumitnya sel otak manusia melalui pemetaan 3D. Terungkap bahwa otak manusia ternyata berisi lebih dari 56.000 sel, itu pun hanya di lapisan luar saja.
BACA JUGA - Ilmuwan Sukses Tanam Sel Otak Manusia ke Otak Tikus
Bisa dilihat dalam peta yang dibagikan bahwa otak manusia memiliki antena kecil seperti rambut menonjol dari permukaan sel otak. Diharapkan dengan adanya peta 3D ini bisa memandu penelitian di masa depan.
Melansir Live Science, Rabu (8/11/2023), struktur mirip rambut, yang dikenal sebagai silia, sebenarnya ditemukan di permukaan sebagian besar sel eukariotik, yaitu sel kompleks yang menyimpan DNA dalam sebuah nukleus.
Beberapa silia bisa bergerak, misalnya silia di paru-paru secara kolektif berdetak untuk membersihkan saluran udara dari patogen berbahaya. Sementara silia primer yang berfungsi sebagai antena tidak.
Di otak, neuron dan sel pembantu terkaitnya, yang disebut glia, memerlukan silia primer agar dapat menerima dan mengirim sinyal secara efektif. Namun, hingga saat ini, masih sedikit yang diketahui tentang struktur tersebut.
Dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan pada 27 Oktober di jurnal Neuron, para ilmuwan membuat peta 3D dari silia utama di lapisan luar otak, atau korteks, yang merupakan bagian dari otak besar, bagian terbesar dari otak.
Para peneliti berharap dengan adanya peta baru ini, yang merinci 56.000 sel, akan memandu penelitian mengenai ciliopathies, sejenis penyakit yang terkait dengan gangguan fungsi silia.
Untuk membuat peta baru, para peneliti mengumpulkan gambar enam lapisan korteks serebral manusia. gambar tersebut menggambarkan "irisan" sampel jaringan yang telah dikumpulkan selama operasi untuk merawat pasien dewasa penderita epilepsi.
Satu demi satu, tim mengamati silia yang berasal dari setiap sel otak dan mempelajari bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
Silia berbeda dalam ukuran dan bentuk tergantung pada jenis sel yang berinteraksi dengannya dan lapisan korteks tempat mereka berada.
Silia juga merupakan komponen kunci dari struktur beberapa sinapsis, persimpangan antara neuron yang memungkinkan sel-sel ini berkomunikasi satu sama lain yang menunjukkan bahwa silia tertanam kuat dalam penghubung otak.
Keragaman silia menimbulkan kemungkinan menarik bahwa berbagai jenis silia di korteks dapat mengatur aktivitas neuron dengan cara yang unik. Dan dengan memahaminya, diharapkan ada banyak manfaat yang bisa didapat.
BACA JUGA - Ilmuwan Sukses Tanam Sel Otak Manusia ke Otak Tikus
Bisa dilihat dalam peta yang dibagikan bahwa otak manusia memiliki antena kecil seperti rambut menonjol dari permukaan sel otak. Diharapkan dengan adanya peta 3D ini bisa memandu penelitian di masa depan.
Melansir Live Science, Rabu (8/11/2023), struktur mirip rambut, yang dikenal sebagai silia, sebenarnya ditemukan di permukaan sebagian besar sel eukariotik, yaitu sel kompleks yang menyimpan DNA dalam sebuah nukleus.
Beberapa silia bisa bergerak, misalnya silia di paru-paru secara kolektif berdetak untuk membersihkan saluran udara dari patogen berbahaya. Sementara silia primer yang berfungsi sebagai antena tidak.
Di otak, neuron dan sel pembantu terkaitnya, yang disebut glia, memerlukan silia primer agar dapat menerima dan mengirim sinyal secara efektif. Namun, hingga saat ini, masih sedikit yang diketahui tentang struktur tersebut.
Dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan pada 27 Oktober di jurnal Neuron, para ilmuwan membuat peta 3D dari silia utama di lapisan luar otak, atau korteks, yang merupakan bagian dari otak besar, bagian terbesar dari otak.
Para peneliti berharap dengan adanya peta baru ini, yang merinci 56.000 sel, akan memandu penelitian mengenai ciliopathies, sejenis penyakit yang terkait dengan gangguan fungsi silia.
Untuk membuat peta baru, para peneliti mengumpulkan gambar enam lapisan korteks serebral manusia. gambar tersebut menggambarkan "irisan" sampel jaringan yang telah dikumpulkan selama operasi untuk merawat pasien dewasa penderita epilepsi.
Satu demi satu, tim mengamati silia yang berasal dari setiap sel otak dan mempelajari bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
Silia berbeda dalam ukuran dan bentuk tergantung pada jenis sel yang berinteraksi dengannya dan lapisan korteks tempat mereka berada.
Silia juga merupakan komponen kunci dari struktur beberapa sinapsis, persimpangan antara neuron yang memungkinkan sel-sel ini berkomunikasi satu sama lain yang menunjukkan bahwa silia tertanam kuat dalam penghubung otak.
Keragaman silia menimbulkan kemungkinan menarik bahwa berbagai jenis silia di korteks dapat mengatur aktivitas neuron dengan cara yang unik. Dan dengan memahaminya, diharapkan ada banyak manfaat yang bisa didapat.
(wbs)
Lihat Juga :
