5 Fakta Kekeringan yang Menimpa Sungai Amazon, Dampak El Nino?
loading...
Sungai Amazon terancam menjadi daratan akibat kekeringan. Foto/BBC
A
A
A
JAKARTA - Sungai Amazon yang berada di Amerika Selatan tengah menjadi perhatian dunia. Hal ini tak terlepas dari kondisinya yang mengalami kekeringan hebat.
Kekeringan yang melanda Sungai Amazon ini juga memunculkan banyak dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dalam sejumlah laporan yang tersebar, kekeringan kali ini menjadi paling parah dalam sejarahnya.
Lebih jauh, berikut sejumlah fakta terkait kekeringan yang melanda Sungai Amazon.
Kondisi mengeringnya Sungai Amazon telah berlangsung sejak awal pekan lalu. Mengutip Reuters, Kamis (25/10/2023), air sungai tersebut turun ke titik terendah dalam kurun lebih satu abad ke belakang pada Senin, 16 Oktober 2023.
Baca Juga Sungai Amazon Kering, Ratusan Lumba-Lumba Mati
Rekor kekeringan ini langsung memunculkan banyak dampak bagi lingkungan sekitarnya. Tak hanya bagi kehidupan warga sekitar, namun juga merusak ekosistem hutan.
Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil turut membuka suara atas kekeringan Sungai Amazon. Menurut salah satu keterangannya, kondisi ini menjadi akibat dari fenomena iklim El Nino yang melanda.
Lebih jauh, mereka memperkirakan bahwa kekeringan mungkin bakal berlangsung hingga akhir tahun 2023 atau setelah El Nino mencapai puncaknya.
Badan pertahanan sipil negara bagian Amazonas mencatat ada sekitar 481.000 warga yang terdampak kekeringan Sungai Amazon. Angka tersebut bisa terus bertambah apabila kekeringan tak kunjung mereda.
Baca Juga Tak hanya Efrat yang Mengering, Sungai Amazon Terancam Jadi Daratan
Menanggapi kondisi ini, para lembaga kemanusiaan Brasil menyebar bantuan ke seluruh wilayah terdampak. Terutama, mereka mengirimkan makanan, air bersih, hingga obat-obatan untuk membantu para warga.
Dampak kekeringan Sungai Amazon tak hanya dirasakan warga sekitar. Akibat suhu air yang menjadi lebih tinggi serta terus berkurang volumenya, lumba-lumba penghuni sungai itu juga banyak bertumbangan.
Tercatat, ada lebih dari 100 ekor lumba-lumba yang ditemukan mati akibat kekeringan Amazon. Salah satunya berada di Danau Tefe, Brasil.
Jika kekeringan terus berlanjut, ada potensi semakin banyak jumlah lumba-lumba yang bergantung pada Sungai Amazon mati, bahkan terancam punah.
Pada data yang diungkap pemerintah terkait, mereka mencatat ketinggian air hanya sebesar 13,59 meter. Hal ini menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 17,60 meter.
Lebih jauh, level tersebut menjadi paling parah. Sejak pencatatan 1902, belum ada kekeringan separah 2023 ini yang melanda Sungai Amazon.
Itulah sejumlah fakta terkait kekeringan yang melanda Sungai Amazon.
Kekeringan yang melanda Sungai Amazon ini juga memunculkan banyak dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dalam sejumlah laporan yang tersebar, kekeringan kali ini menjadi paling parah dalam sejarahnya.
Lebih jauh, berikut sejumlah fakta terkait kekeringan yang melanda Sungai Amazon.
Fakta Mengeringnya Sungai Amazon
1. Berlangsung sejak Pekan Lalu
Kondisi mengeringnya Sungai Amazon telah berlangsung sejak awal pekan lalu. Mengutip Reuters, Kamis (25/10/2023), air sungai tersebut turun ke titik terendah dalam kurun lebih satu abad ke belakang pada Senin, 16 Oktober 2023.
Baca Juga Sungai Amazon Kering, Ratusan Lumba-Lumba Mati
Rekor kekeringan ini langsung memunculkan banyak dampak bagi lingkungan sekitarnya. Tak hanya bagi kehidupan warga sekitar, namun juga merusak ekosistem hutan.
2. Dianggap sebagai Dampak El Nino
Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil turut membuka suara atas kekeringan Sungai Amazon. Menurut salah satu keterangannya, kondisi ini menjadi akibat dari fenomena iklim El Nino yang melanda.
Lebih jauh, mereka memperkirakan bahwa kekeringan mungkin bakal berlangsung hingga akhir tahun 2023 atau setelah El Nino mencapai puncaknya.
3. Berdampak bagi Ratusan Ribu Warga
Badan pertahanan sipil negara bagian Amazonas mencatat ada sekitar 481.000 warga yang terdampak kekeringan Sungai Amazon. Angka tersebut bisa terus bertambah apabila kekeringan tak kunjung mereda.
Baca Juga Tak hanya Efrat yang Mengering, Sungai Amazon Terancam Jadi Daratan
Menanggapi kondisi ini, para lembaga kemanusiaan Brasil menyebar bantuan ke seluruh wilayah terdampak. Terutama, mereka mengirimkan makanan, air bersih, hingga obat-obatan untuk membantu para warga.
4. Lumba-lumba Sekitar Amazon Terancam Punah
Dampak kekeringan Sungai Amazon tak hanya dirasakan warga sekitar. Akibat suhu air yang menjadi lebih tinggi serta terus berkurang volumenya, lumba-lumba penghuni sungai itu juga banyak bertumbangan.
Tercatat, ada lebih dari 100 ekor lumba-lumba yang ditemukan mati akibat kekeringan Amazon. Salah satunya berada di Danau Tefe, Brasil.
Jika kekeringan terus berlanjut, ada potensi semakin banyak jumlah lumba-lumba yang bergantung pada Sungai Amazon mati, bahkan terancam punah.
5. Kekeringan Terparah
Pada data yang diungkap pemerintah terkait, mereka mencatat ketinggian air hanya sebesar 13,59 meter. Hal ini menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 17,60 meter.
Lebih jauh, level tersebut menjadi paling parah. Sejak pencatatan 1902, belum ada kekeringan separah 2023 ini yang melanda Sungai Amazon.
Itulah sejumlah fakta terkait kekeringan yang melanda Sungai Amazon.
(okt)
Lihat Juga :
