Elon Musk Disebut Sengaja Menghambat Pengguna X Buka Link Instagram dan Kompetitornya

Sabtu, 16 September 2023 - 10:24 WIB
loading...
Elon Musk Disebut Sengaja Menghambat Pengguna X Buka Link Instagram dan Kompetitornya
Elon Musk membuat aturannya sendiri di platform X, sengaja untuk menghambat kompetitornya. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Elon Musk ternyata punya cara unik agar pengguna X tidak leluasa mengakses platform kompetitor lewat tautan yang ada di platform miliknya.

Pengguna X, dulunya Twitter, ternyata perlu kesabaran ekstra jika ingin mengakses situs-situs lain seperti Thread, Instagram, Facebook, Bluesky, dan lainnya. Sebab, menurut The Verge, Sabtu (16/9), Elon Musk, pemilik X, berupaya menghambat akses ke platform lain melalui tautan yang dibagi di X.

“Menurut pengamatan The Markup, pengguna X harus menunggu dua setengah detik untuk berpindah ke platform lain melalui link,” tulis The Verge.
Pengguna X akan selalui diarahkan ke penyingkat tautan, t.co, setiap kali menekan pranala yang tersedia di X.

Umumnya, untuk situs-situs yang tidak jadi kompetitor X, hanya butuh waktu 30 hingga 40 milidetik. Namun, akan berbeda ketika pranala yang tersedia merupakan milik dari platform Meta, Bluesky, dan Substack.

Dalam catatan The Verge, ini bukan pertama kalinya X menghambat akses ke platform-platform kompetitor. Pada Agustus 2023, The Washington Post mengungkap bahwa X melakukan penundaan akses untuk situs media sosial l maupun organisasi berita yang secara terbuka dan sering mengkritik Elon Misk.

Beberapa domain yang terkena dampak kebijakan itu dirasakan The New York Times dan Reuters. Saat itu, pengguna harus menunggu lima detik untuk dialihkan. Sebelumnya pada 2017 penelitian Google menemukan fakta bahwa waktu muat yang lambat dapat merugikan perusahaan yang menjalankan situs tersebut.

Seiring bertambahnya waktu muat halaman dari satu menjadi tiga detik, kemungkinan pengguna meninggalkan tautan meningkat sebesar 32 persen.

“Pemilik platform tidak dapat membangun bisnis berkelanjutan jika hubungan mereka dengan audiens bergantung pada media lain yang tidak dapat diandalkan. Apalagi yang bersedia melakukan langkah khusus bagi pihak-pihak yang dianggap musuh," analisa The Markup.

Sementara analis Max von Thun dari Open Markets Institute mengatakan taktik yang dilakukan Elon Musk itu dirancang untuk melemahkan pesaing X dan mempertahankan pengguna di platformnya.



Perilaku tersebut kemungkinan besar ilegal berdasarkan Digital Markets Act. Max von Thun berpendapat bahwa regulator harus meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap pembatasan tautan.

“Jika terbukti, maka pihak berwenang dapat mendenda Twitter dan memaksanya untuk mengakhiri praktik tersebut,” katanya kepadaTheMarkup.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)